Studensite
Universitas Gunadarma adalah salah satu universitas swasta yang ada di Indonesia. Universitas Gunadarma.Universitas ini memiliki sebuah aplikasi yang terintegrasi. Aplikasi tersebut dikenal dengan nama “STUDENTSITE”. Saya mahasiswa baru pada tahun 2010 ini menggunakan aplikasi lewat web tersebut. Awalnya,Untuk dapat menikmati fasilitas ini anda harus terdaftar sebagai MAHASISWA GUNADARMA :
• Harus memiliki username dan
• Password untuk Log In ke STUDENTSITE dan
• Memerlukan yang namanya AKTIVASI.
Setelah AKTIVASI, baru kita akan bisa menggunakan STUDENTSITE tersebut dengan segala manfaatnya dan kita menjadi mahasiswa yang aktif.
Layanan STUDENTSITE pada UNIVERSITAS GUNADARMA terdapat Fitur-fitur , yaitu:
• Home : Halaman depan dimana kita dapat Log in bagi yang sudah ada username dan
password, berita seputar UG, dan kemudahan STUDENTSITE UG.
• Aktifasi : Untuk AKTIVASI agar mempunyai username dan password untuk masuk
ke dalam loker masing-masing mahasiswa.
• Kontak : Digunakan apabila kita memiliki pertanyaan/saran/keluhan yang berkaitan
dengan STUDENTSITE, caranya dengan mengisi FORM yang berisi
Nama, Email dan Pesannya.
• FAQ : Berisi tentang pertanyaan-pertanyaan yang sering ditanyakan tentang
STUDENTSITE.
• Help : Berisi langkah-langkah untuk mendapatkan username dan password pada
STUDENTSITE.
Di dalam loker kita, terdapat banyak fitur-fitur yang tidak kalah menariknya dan sangat berguna bagi mahasiswa. Fitur-fiturnya seperti Locker yang berisi :
• general menu (Locker,ChangePassword, dan Preference),
• BAAK News,(berfungsi sebagai informasi berita dari kegiatan perkuliahan dari BAAK)
• Kalender Akademik, dan
• Menu Layanan Studentsite Home,
• www news, baak news,
• Lecture Messages,(berfungsi sebagai pesan darurat dari pihak administrator)
• Rangkuman Nilai, (berfungsi sebagai melihat rangkuman nilai mahasiswa dari awal hingga akhir semester KBM berlangsung)
• Jadwal Kuliah, ( berfungsi sebagai melihat jadwal perkuliahan)
• Jadwal Ujian, (berfungsi sebagai melihat jadwal ujian yang akan dilaksanakan)
• Bebas Perpustakaan,(berfungsi sebagai permohonan peminjaman buku di perpustakaan)
• Surat Keterangan,(berfungsi sebagai pengisian surat keterangan yang kita inginkan)
• Info Absensi, (berfungsi sebagai melihat absensi mahasiswa)
• Pendaftaran Lomba Blog, (berfungsi sebagai pendaftaran lomba blog)
• Info Seminar, (berfungsi sebagai informasi seminar yang akan di laksanakan)
• Tulisan,(berfungsi sebagai mengisi tulisan yang telah kita buat di blog pribadi)
• Tugas, (berfungsi sebagai mengisi tugas yang telah kita buat di blog pribadi)
• Deposit Library,(berfungsi untuk membaca buku secara digital)
• Warta Warga, (berfungsi sebagai melihat informasi informasi
• Blog komunitas perbankan, ( berfungsi sebagai melihat blog komunitas perbankan)
• Blog komunitas linux,( berfungsi sebagai melihat blog komunitas linux)
• Blog komunitas fotografi,( berfungsi sebagai melihat blog komunitas fotografi)
• Blog komunitas robotika,( berfungsi sebagai melihat blog komunitas robotika)
• Blog komunitas arsitektur,( berfungsi sebagai melihat blog komunitas arsitektur)
• Blog komunitas ekonomi syariah,( berfungsi sebagai melihat blog komunitas ekonomi syariah)
• Blog komunitas pasar modal. ( berfungsi sebagai melihat blog komunitas pasar modal)
Selain Locker ada menu-menu lain, contohnya :
• Email,
• Calendar,
• Addressbook,
• InfoLog,
• Filemanajer,
• Forum,
• Bookmarks,
• Polls, dan
• Logout.
Kelebihan dari Aplikasi Studentsite :
• Dapat diakses dimana saja secara online.
• Dapat mengetahui semua informasi tentang Universitas Gunadarma.
• Mempermudah kita untuk mengumpulkan tugas kepada dosen, terutama untuk mata kuliah softskill.
Kekurangan dari Aplikasi Studentsite :
• Mahasiswa kesulitan untuk melakukan Log In.
• Sering Eror untuk melakukan aktifasi.
Demikianlah tulisan ini saya buat, semoga bermanfaat bagi kita semua. Akhir kata, saya meminta maaf apabila ada kesalahan di dalam tulisan ini, karena saya hanya manusia yang tak luput dari sebuah kesalahan. Terima kasih.
Minggu, 31 Oktober 2010
Selasa, 26 Oktober 2010
Rupiah Melemah Tipis
Rupiah Melemah Tipis
Liputan 6
Liputan 6 - Rabu, 27 Oktober
Liputan6.com, Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, berada pada kisaran 8.903/8.913 per dolar AS, turun tipis tiga poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 8.900/8.910.
Rupiah masih dalam tekanan jual meski dolar AS di pasar Asia melemah dengan tekanan berkurang setelah negara-negara G20 sepakat menghindari perang kurs, kata Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada bank sentral AS untuk melepas dana stimulus dalam babak baru, ucapnya. Karena itu, menurut dia, pelepasan rupiah cenderung berkurang sehingga pelemahannya pun sangat tipis.
"Meski demikian kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik lagi kembali mencapai level 8.900 per dolar," ucapnya. Menurut dia, berkurangnya tekanan pasar karena fundamental ekonomi Indonesia makin kuat yang mengakibatkan tekanan pasar terhadap rupiah berkurang.
Faktor yang menyebabkan rupiah melemah hari ini adalah intervensi Bank Indonesia yang menghendaki rupiah tidak menguat terlalu cepat. BI kemungkinan melonggarkan kebijakannya terhadap rupiah melihat momentum rupiah untuk naik lagi sangat besar.(Ant/AYB)
artikel ini saya ambil di yahoo indonesia news
Liputan 6
Liputan 6 - Rabu, 27 Oktober
Liputan6.com, Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar uang spot antarbank Jakarta, Selasa sore, berada pada kisaran 8.903/8.913 per dolar AS, turun tipis tiga poin dari posisi penutupan hari sebelumnya 8.900/8.910.
Rupiah masih dalam tekanan jual meski dolar AS di pasar Asia melemah dengan tekanan berkurang setelah negara-negara G20 sepakat menghindari perang kurs, kata Dirut Finan Corpindo Nusa, Edwin Sinaga.
Upaya ini dilakukan untuk memberikan kesempatan kepada bank sentral AS untuk melepas dana stimulus dalam babak baru, ucapnya. Karena itu, menurut dia, pelepasan rupiah cenderung berkurang sehingga pelemahannya pun sangat tipis.
"Meski demikian kami optimis rupiah masih berpeluang untuk naik lagi kembali mencapai level 8.900 per dolar," ucapnya. Menurut dia, berkurangnya tekanan pasar karena fundamental ekonomi Indonesia makin kuat yang mengakibatkan tekanan pasar terhadap rupiah berkurang.
Faktor yang menyebabkan rupiah melemah hari ini adalah intervensi Bank Indonesia yang menghendaki rupiah tidak menguat terlalu cepat. BI kemungkinan melonggarkan kebijakannya terhadap rupiah melihat momentum rupiah untuk naik lagi sangat besar.(Ant/AYB)
artikel ini saya ambil di yahoo indonesia news
HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil
HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil
Antara
Antara - Rabu, 27 Oktober
[HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil] HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta Pemerintah Propinsi DKI Jakarta serius mengatasi masalah kemacetan dan banjir, sehingga dapat mendorong pergerakan investasi ke sektor riil.
"Kami mengharapkan Pemprop DKI Jakarta segera berbenah mengatasi sumbatan perekonomian ini," kata Pengurus Pusat HIPMI, Iqbal Farabi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Iqbal, kemacetan dan banjir bukan saja menjadi sumbatan bagi perkembangan perekonomian tetapi juga sangat merugikan perekonomian.
Kemacetan dan banjir akan memberikan dampak lanjutan yang merugikan masyarakat jika tidak segera diatasi.
HIPMI memperkirakan, dampak banjir dan kemacetan seperti yang terjadi pada Senin malam (25/10) jika terjadi selama lima hingga tujuh hari akan menyebabkan kerugian dunia usaha sekitar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.
Selain itu diperkirakan sekitar 20 hingga 25 persen infrastruktur di Jakarta akan rusak akibat banjir.
Menurut Iqbal, potensi kerugian berasal dari beberapa hal yaitu bertambahnya biaya produksi hingga mencapai sekitar 20 persen terutama terkait dengan biaya distribusi barang sehingga harga jual produk pun akan meningkat.
Kemudian pengusaha yang tidak bisa menaikkan harga jual produk akan mengurangi kapasitas produksi sehingga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lebih lanjut hal itu akan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia dan di Jakarta khususnya.
Iqbal memperkirakan, porsi perekonomian di DKI Jakarta mencapai sekitar 40 hingga 50 persen dari total perekonomian nasional. Karena itu jika perekonomian di Jakarta terganggu maka dampaknya terhadap perekonomian nasional juga akan besar.
Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa juga meminta Pemprov DKI Jakarta segera menjebol sumbatan perkembangan perekonomian khususnya masalah banjir dan kemacetan sehingga minat investor untuk investasi tidak kendor.
Menurut Erwin, Jakarta yang juga menjadi pusat perekonomian nasional harus dibenahi sekarang juga.
"Semua pihak harus bersatu padu dalam melaksanakannya, tidak ada ego sektoral dan ego daerah, semua harus terlibat," kata Erwin dalam siaran pers itu.
artikel ini saya ambil lewat yahoo indonesia news
Antara
Antara - Rabu, 27 Oktober
[HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil] HIPMI: Atasi Kemacetan Agar Investasi Jadi Riil
Jakarta (ANTARA) - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) meminta Pemerintah Propinsi DKI Jakarta serius mengatasi masalah kemacetan dan banjir, sehingga dapat mendorong pergerakan investasi ke sektor riil.
"Kami mengharapkan Pemprop DKI Jakarta segera berbenah mengatasi sumbatan perekonomian ini," kata Pengurus Pusat HIPMI, Iqbal Farabi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Iqbal, kemacetan dan banjir bukan saja menjadi sumbatan bagi perkembangan perekonomian tetapi juga sangat merugikan perekonomian.
Kemacetan dan banjir akan memberikan dampak lanjutan yang merugikan masyarakat jika tidak segera diatasi.
HIPMI memperkirakan, dampak banjir dan kemacetan seperti yang terjadi pada Senin malam (25/10) jika terjadi selama lima hingga tujuh hari akan menyebabkan kerugian dunia usaha sekitar Rp2 triliun hingga Rp3 triliun.
Selain itu diperkirakan sekitar 20 hingga 25 persen infrastruktur di Jakarta akan rusak akibat banjir.
Menurut Iqbal, potensi kerugian berasal dari beberapa hal yaitu bertambahnya biaya produksi hingga mencapai sekitar 20 persen terutama terkait dengan biaya distribusi barang sehingga harga jual produk pun akan meningkat.
Kemudian pengusaha yang tidak bisa menaikkan harga jual produk akan mengurangi kapasitas produksi sehingga akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Lebih lanjut hal itu akan meningkatkan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia dan di Jakarta khususnya.
Iqbal memperkirakan, porsi perekonomian di DKI Jakarta mencapai sekitar 40 hingga 50 persen dari total perekonomian nasional. Karena itu jika perekonomian di Jakarta terganggu maka dampaknya terhadap perekonomian nasional juga akan besar.
Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa juga meminta Pemprov DKI Jakarta segera menjebol sumbatan perkembangan perekonomian khususnya masalah banjir dan kemacetan sehingga minat investor untuk investasi tidak kendor.
Menurut Erwin, Jakarta yang juga menjadi pusat perekonomian nasional harus dibenahi sekarang juga.
"Semua pihak harus bersatu padu dalam melaksanakannya, tidak ada ego sektoral dan ego daerah, semua harus terlibat," kata Erwin dalam siaran pers itu.
artikel ini saya ambil lewat yahoo indonesia news
Jumat, 22 Oktober 2010
Disain dan Perilaku Organisasi
Disain dan Perilaku Organisasi
Pengertian Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Tim-tim olahraga dan organisasi social, kelompok keagamaan dan aktivitas-aktivitas pekerjaan, semuanya termasuk organisasi. Bahkan kelompok-kelompok binatang seperti lebah, semut, rayap dan beruk juga mempunyai organisasi.
Banyak keberhasilan perusahaan bergantung kepada organisasi. Adanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Oraganisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Struktur
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Pada saat yang sama, tentunya, pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang itu menjadi bagian dari tugas yang lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan oleh perusahaan. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi. Sedangkan organisasi infornal tidak. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi
Organisasi Informal
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi. Keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak.
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya unterksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi informal. Hal ini dapat bertentangan dengan perintah-perintah formal, mendapatkan cara-cara yang tidak dapat piterima dalam pelaksanaan tugas atau dapat menimbulkan perubahan-perubahan apa yang sedang dilaksanakan.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System informasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpecaya, atau dapat juga terpecaya. Dalam praktek, sistem seperti ini berlangsung membantu sistem komunikasi formal. Keduanya akan terjadi dan manajer selalu menghadapinya.
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
Anggota-anggota kelompok luar (out group)
Sentaralisasi Vs Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisasi
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi disentralisir adalah :
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam
Beberapa keburukan organisasi disentralisir adalah :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalam mengambil keputusan
Organisasi yang Didesentralisir
Banyak perusahaan besar telah menggunakan didesentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilakasnakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda. Beberapa peusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Karyawan disetiap pabrik mengetahui bahwa kegiatannya lebih baik daripada kegiatan karyawan disentralisir. Jadi mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan sebuah perusahaan yang berupa “menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen” tidak dapat menjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan-tujuan itu harus dipecah kedalam tujuan-tujuan khusus kepada karyawan dalam perusahaan.
Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah ditetapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapain tujuan organisasi secara keseluruhan. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya dan kekomplekan perusahaan. Perusahaan yang lebih kecil biasanya mempunyai jenjang lebih sedikit dibanding perusahaan besar.
Departementalisasi
Pembentukan struktur oerganisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organiasi. Dikebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Disamping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakuakn tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Berapa Banyak Bawahan yang harus Ada di Bawah Seorang Manajaer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecenderungan ini bersifat alami seperti yang dapat terjadi dalam desentralisasi dan para manjer mengetahui bahwa rentang pengendalian mereka terbatas. Akan tetapi, perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan ? menurut Parkinson, penyebabnya terletak pada :
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responbility).
Ada empat pokok bentuk strutur organisasi, yaitu :
a. Organisasi garis (line organization) : kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan dibawahnya. Masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
Kebaikan Organisasi Garis
Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain
Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan
Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja
Keburukan Organisasi Garis
Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien
Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian
b. Organisasi Garis dan Staf, merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-kruntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tipe organisasi garis dan staf ini lebih baik digunakan untuk perusahaan sedang dan besar. Tugas kepala-kepala bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi. Untuk ini dapatlah dibentuk staf. Selain memberi saran kepada pimpinan ataupun kepala-kepala bagian, mereka tidak mempunyai kekuasaan dalam pemberian perintah. Hubungan anatara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis. Sedangkan apabila hubungan mereka tidak langsung dalam hal ini manajer tersebut bertindak sebagai staf dinamakan hubungan staf.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya
Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
Staf dapat mendidik para petugas
Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan
Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
c. Organisasi Fungsional, dalam organisasi ini masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.
Kebaikan Organisasi Fungsional
Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya
Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan Organisasi Fungsional
Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
d. Organisasi Komite, organisasi ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Misalnya Komite Budget mempunyai anggota kepala-kepala bagian dalam peusahaan, seperti kepala bagian produksi, kepala bagian financial dan kepala bagian pemasaran. Mereka beusaha mengalokasikan dana dengan menyusun suatu budget yang terbaik untuk seluruh kegiatan perusahaan. Komite ini dapat dibentuk disemua bagian dalam organsiasi, sehingga sering terdapat beberapa macam komite.
Untuk membangun komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
Kebaikan Komite
Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
Menciptakan koordinasi yang lebih baik
Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
Keburukan Komite
Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
Keharusan untuk berkompromi
Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
e. Organisasi Matrik, organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organsiasi garis dan staf yang sudah ada. Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Dalam organisasi seperti itu beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional. Dalam setiap kasus mereka berusaha memusatkan kegiatan-kegiatan beberapa spesialis dari bidang fungsional yang berbeda pada maslah atau proyek khusus.
Kebaikan Organisasi Matrik
Luwes
Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
Memberikan alat inovasi tanpa menganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan Organisasi Matrik
Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain
Perilaku Keorganisasian
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi :
Kelompok kerja
Dalam semua organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja. Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Dalam beberapa hal, kelompok-kelompok itu berbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Kelompok-kelompok tersebut tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi para anggotanya. Kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa : kebutuhan berkomunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu : keakraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa dan persahabatan. Semua ini akan menjadi dasar untuk saling melengkapi bagi kelompok-kelompok kerja yang ada.
Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Setiap orang memliki motif yang berbeda untuk mengerjakan sesuatu yang sama. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi dengan cara seperti itu. Kebutuhan akan menimbulkan motif yang selanjutnya mengarah kepada perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Kebuthan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus dan lelah. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yang berjenjang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan perlindungan, demikian pula seterusnya sampai kebutuhan berjenjang paling tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.
Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan dipabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan kearah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting delam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan dan situasi yang ada.
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya yang ada secara efektif.
Pengertian Organisasi
Dalam berbagai aktivitas, kita selalu berkaitan dengan organisasi. Tim-tim olahraga dan organisasi social, kelompok keagamaan dan aktivitas-aktivitas pekerjaan, semuanya termasuk organisasi. Bahkan kelompok-kelompok binatang seperti lebah, semut, rayap dan beruk juga mempunyai organisasi.
Banyak keberhasilan perusahaan bergantung kepada organisasi. Adanya struktur yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan.
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi didefinisikan sebagai berikut :
Oraganisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan.
Manajer harus menyusun suatu struktur organisasi formal yang orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan keseluruhan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu :
1. Interaksi manusia
2. Kegiatan mengarah pada tujuan
3. Struktur
Organisasi Formal dan Informal
Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan.
Struktur formal ini dibuat untuk meliput pekerjaan yang harus dilakukan dan memberikan suatu kerangka bagi perilaku pekerjaan. Organisasi formal menawarkan bidang-bidang tetap yang masing-masing orang bekerja pada bidang tanggung jawabnya sendiri. Pada saat yang sama, tentunya, pekerjaan yang dilakukan oleh setiap orang itu menjadi bagian dari tugas yang lebih besar yang harus diselesaikan secara keseluruhan oleh perusahaan. Organisasi formal merupakan bagian yang dapat dilihat pada bagan organisasi. Sedangkan organisasi infornal tidak. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam penyusunan struktur organisasi formal adalah :
1. Wewenang
2. Tanggung jawab
3. Pertanggungjawaban
4. Delegasi
5. Koordinasi
Organisasi Informal
Organisasi informal selalu ada dalam setiap organisasi. Keberadaannya tidak direncanakan, terjadi atas dasar keakraban dan hubungan-hubungan baik menyangkut bidang pekerjaan ataupun tidak.
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal.
Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya unterksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban. Para manajer sering menghendaki untuk menjauhkan organisasi informal. Hal ini dapat bertentangan dengan perintah-perintah formal, mendapatkan cara-cara yang tidak dapat piterima dalam pelaksanaan tugas atau dapat menimbulkan perubahan-perubahan apa yang sedang dilaksanakan.
Komunikasi yang terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System informasi ini disebut sistem tanaman rambat. Informasi yang disampaikan dapat berlebihan, kurang tepat, kurang terpecaya, atau dapat juga terpecaya. Dalam praktek, sistem seperti ini berlangsung membantu sistem komunikasi formal. Keduanya akan terjadi dan manajer selalu menghadapinya.
Dalam sebuah kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
Anggota-anggota kelompok luar (out group)
Sentaralisasi Vs Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisasi
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian ditangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah sistem yang wewenang serta pengendaliannya dipegang disuatu pusat, biasanya eksekutif puncak.
Beberapa kebaikan organisasi disentralisir adalah :
1. Bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan
2. Cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan
3. Memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam
Beberapa keburukan organisasi disentralisir adalah :
1. Jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak
2. Organisasi yang disentralisir hanya memberi pengalaman sedikit kepada manajer muda dalam mengambil keputusan
Organisasi yang Didesentralisir
Banyak perusahaan besar telah menggunakan didesentralisir wewenang manajemen. Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilakasnakan pada jenjang tertinggi. Desentralisir diterapkan dengan alasan yang berbeda. Beberapa peusahaan mendesentralisir pengambilan keputusannya karena mengetahui bahwa kondisi dari pabrik ke pabrik berbeda. Karyawan disetiap pabrik mengetahui bahwa kegiatannya lebih baik daripada kegiatan karyawan disentralisir. Jadi mereka dapat mengambil keputusan yang lebih baik.
Struktur Organisasi dan Penyusunannya
Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu:
1. Interaksi kemanusiaan
2. Kegiatan yang terarah ke tujuan
3. Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Tujuan sebuah perusahaan yang berupa “menyediakan barang yang berkualitas baik dengan harga bersaing kepada konsumen” tidak dapat menjabarkan kondisi peralatan produksi yang harus diperiksa secara teratur dan diperbaiki jika terjadi kerusakan. Tujuan perusahaan sering bersifat luas dan tidak memberikan ciri kegiatan kerja secara individual. Akibatnya, tujuan-tujuan itu harus dipecah kedalam tujuan-tujuan khusus kepada karyawan dalam perusahaan.
Hierarki Tujuan
Hierarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapkan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar dan jasa dipecah kedalam tujuan-tujuan untuk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja dan masing-masing karyawan individual. Jika hal ini sudah ditetapkan, setiap karyawan dapat melihat sumbangannya terhadap pencapain tujuan organisasi secara keseluruhan. Jumlah jenjang dalam hierarki bergantung pada besarnya dan kekomplekan perusahaan. Perusahaan yang lebih kecil biasanya mempunyai jenjang lebih sedikit dibanding perusahaan besar.
Departementalisasi
Pembentukan struktur oerganisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organiasi. Dikebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalia. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan menugaskan kegiatan kepada bawahan disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Disamping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakuakn tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Berapa Banyak Bawahan yang harus Ada di Bawah Seorang Manajaer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer disamping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi
Menjamin Komunikasi yang Efektif
Komunikasi merupakan tugas yang relatif sederhana bagi organisasi kecil. Sering komunikasi itu berupa tatap muka dan perintah yang kurang jelas dapat diperbaiki dengan pembicaraan secara personal.
Menghindari Pertumbuhan Organisasi yang Tidak Perlu
Dengan meningkatnya kekomplekan dan ukuran organisasi muncul kecenderungan untuk menambah personalia atasan dan spesialis. Kecenderungan ini bersifat alami seperti yang dapat terjadi dalam desentralisasi dan para manjer mengetahui bahwa rentang pengendalian mereka terbatas. Akan tetapi, perencana organisasi harus yakin bahwa jenjang manajer baru dan beberapa penasehat teknis sangat diperlukan, atau akan terjadi kenaikan sedikit dalam keluaran produksi atau efisiensi.
Mengapa terjadi kecenderungan untuk menambah karyawan pada tingkat yang lebih tinggi dibanding peningkatan pekerjaan ? menurut Parkinson, penyebabnya terletak pada :
1. Keinginan manajer sendiri untuk membangun “kerajaan” dengan menambah bawahan
2. Kerja tulis yang diciptakan oleh adanya kesempatan kerja dari karyawan tambahan
Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Dalam suatu organisasi dengan segala aktivitasnya, terdapat hubungan diantara orang-orang yang menjalankan aktivitas tersebut. Makin banyak kegiatan yang dilakukan dalam suatu organisasi, makin kompleks pula hubungan-hubungan yang ada. Untuk itu perlulah dibuat suatu bagan yang menggambarkan tentang hubungan tersebut termasuk hubungan antara masing-masing kegiatan atau fungsi. Bagan yang dimaksud dinamakan bagan organisasi atau struktur organisasi. Yang menjadi dasar dalam organisasi ini adalah pembagian kekuasaan (authority) dan tanggung jawab (responbility).
Ada empat pokok bentuk strutur organisasi, yaitu :
a. Organisasi garis (line organization) : kekuasaan mengalir secara langsung dari Direktur ke Kepala Bagian dan kemudian terus ke karyawan-karyawan dibawahnya. Masing-masing bagian merupakan unit yang berdiri sendiri, dan Kepala Bagian menjalankan semua fungsi pengawasan dalam bagiannya.
Kebaikan Organisasi Garis
Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah
Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain
Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan
Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja
Keburukan Organisasi Garis
Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan
Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien
Kurangnya kerjasama diantara masing-masing bagian
b. Organisasi Garis dan Staf, merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-kruntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tipe organisasi garis dan staf ini lebih baik digunakan untuk perusahaan sedang dan besar. Tugas kepala-kepala bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi. Untuk ini dapatlah dibentuk staf. Selain memberi saran kepada pimpinan ataupun kepala-kepala bagian, mereka tidak mempunyai kekuasaan dalam pemberian perintah. Hubungan anatara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis. Sedangkan apabila hubungan mereka tidak langsung dalam hal ini manajer tersebut bertindak sebagai staf dinamakan hubungan staf.
Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusus di luar bagiannya
Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja
Staf dapat mendidik para petugas
Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas
Keburukan Organisasi Garis dan Staf
Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada bagian yang bersangkutan
Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih percaya kepada staf daripada atasannya
Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil
c. Organisasi Fungsional, dalam organisasi ini masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan mempunyai beberapa pimpinan. Manajer memiliki kekuasaan penuh untuk menjalankan fungsi-fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Jadi bentuk ini lebih menekankan pada pembagian fungsi.
Kebaikan Organisasi Fungsional
Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya
Tugas para manajer menjadi lebih ringan dengan adanya pembagian fungsi
Keburukan Organisasi Fungsional
Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah
Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan
Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapat secara cepat diatasi
Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer
d. Organisasi Komite, organisasi ini dilakukan untuk mengumpulkan pendapat tentang berbagai kegiatan dalam perusahaan. Misalnya Komite Budget mempunyai anggota kepala-kepala bagian dalam peusahaan, seperti kepala bagian produksi, kepala bagian financial dan kepala bagian pemasaran. Mereka beusaha mengalokasikan dana dengan menyusun suatu budget yang terbaik untuk seluruh kegiatan perusahaan. Komite ini dapat dibentuk disemua bagian dalam organsiasi, sehingga sering terdapat beberapa macam komite.
Untuk membangun komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
1. Suasananya santai dan bersifat informal
2. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya
3. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
4. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain
5. Keputusan diambil secara konsensus
6. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat
7. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain
Kebaikan Komite
Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat diantara beberapa anggota
Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang lebih baik
Menciptakan koordinasi yang lebih baik
Meningkatkan pengawasan karena macam-macam komite tersebut dapat berhubungan langsung dengan para pelaksana
Keburukan Komite
Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya
Keharusan untuk berkompromi
Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam organisasi
Tidak mempunyai kekuasaan untuk mendukung saran-saran yang diberikan
e. Organisasi Matrik, organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organsiasi garis dan staf yang sudah ada. Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus. Dalam organisasi seperti itu beberapa anggota organisasi memberikan laporan kepada dua atasan, bukannya satu atasan seperti bentuk yang tradisional. Dalam setiap kasus mereka berusaha memusatkan kegiatan-kegiatan beberapa spesialis dari bidang fungsional yang berbeda pada maslah atau proyek khusus.
Kebaikan Organisasi Matrik
Luwes
Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik
Memberikan alat inovasi tanpa menganggu struktur organisasi yang ada
Keburukan Organisasi Matrik
Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional
Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dari bagian-bagian yang berbeda
Konflik dapat muncul antara manajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain
Perilaku Keorganisasian
Prediktor-prediktor penting dalam organisasi kerja meliputi :
Kelompok kerja
Dalam semua organisasi yang melibatkan orang pasti terdapat kelompok-kelompok kerja. Dalam organisasi bisnis, kelompok kerja itu merupakan sekumpulan karyawan yang secara bersama-sama mempunyai pekerjaan serupa dan melihat diri mereka sebagai satu kelompok. Dalam beberapa hal, kelompok-kelompok itu berbentuk karena karyawan mengharapkan lebih banyak manfaat pada pekerjaannya. Kelompok-kelompok tersebut tetap ada pada setiap peristiwa didalam organisasi karena mereka mengisi kebutuhan bagi para anggotanya. Kebutuhan-kebutuhan itu dapat berupa : kebutuhan berkomunikasi, kebutuhan mempertahankan harga diri dan kepentingan ekonomi, serta kebutuhan akan keamanan atau perlindungan.
Keanggotaan dalam berbagai kelompok akan bergantung pada banyak hal, yaitu : keakraban satu sama lain, kepentingan bersama, pekerjaan serupa dan persahabatan. Semua ini akan menjadi dasar untuk saling melengkapi bagi kelompok-kelompok kerja yang ada.
Motivasi
Setiap orang pasti mempunyai motivasi sebagai alasan mengapa mereka berperilaku tertentu. Dengan kata lain, motivasi merupakan motif intern yang menyebabkan orang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Setiap orang memliki motif yang berbeda untuk mengerjakan sesuatu yang sama. Karyawan dapat dimotivasi untuk bergabung dalam sebuah kelompok kerja jika mereka merasa bahwa kebutuhan pribadinya dapat lebih terpenuhi dengan cara seperti itu. Kebutuhan akan menimbulkan motif yang selanjutnya mengarah kepada perilaku untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Teori motivasi dari Maslow menekankan dua ide dasar yaitu :
1. Orang mempunyai banyak kebutuhan, tetapi hanya kebutuhan-kebutuhan yang belum terpenuhi saja yang dapat mempengaruhi perilaku manusia
2. Kebutuhan manusia dikelompokan dalam sebuah hierarki kepentingan. Jika satu kebutuhan terpenuhi, kebutuhan lain yang tingkatannya lebih tinggi akan muncul dan memerlukan pemuasan.
Kebuthan pertama yang harus dipenuhi adalah kebutuhan fisiologis, seperti rasa lapar, haus dan lelah. Setelah kebutuhan dasar ini terpenuhi, baru kemudian orang berusaha memenuhi kebutuhan yang berjenjang lebih tinggi, yaitu kebutuhan akan perlindungan, demikian pula seterusnya sampai kebutuhan berjenjang paling tinggi terpenuhi, yaitu kebutuhan akan perwujudan diri.
Pekerjaan dan Sikap Jabatan
Perkembangan teknologi dewasa ini telah menyebabkan penggunaan mesin dan peralatan otomatis yang lebih besar. Akibatnya, karyawan dipabrik kadang-kadang mengeluh bahwa pekerjaan mereka membosankan. Mungkin mereka merasa tidak memperoleh kesempatan untuk menggunakan keterampilannya. Kecenderungan kearah yang lebih otomatis di bidang manufaktur dan pertanian lambat laun akan mendapat tantangan dari serikat buruh. Moral merupakan sikap umum dari angkatan kerja dalam sebuah perusahaan terhadap jabatan mereka. Sedangkan kepuasan jabatan merupakan istilah lain yang memberikan arti banyak tentang hal yang sama.
Kepemimpinan
Dalam perusahaan, kepemimpinan itu berkaitan dengan pengarahan kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan. Ini menjadi bagian penting delam memahami perilaku kerja. Beberapa penelitian telah memperlihatkan bahwa tidak ada “satu cara terbaik” untuk memimpin karyawan. Ini bergantung pada pemimpinnya, karyawan dan situasi yang ada.
Manajer yang baik pasti akan mendapatkan hasil pekerjaan lebih banyak dari bawahannya dengan sikap sebagai pemimpin yang baik. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang sesuai, mereka tidak hanya melihat posisinya sebagai manajer yang menghendaki segalanya yang ada secara efektif.
Sabtu, 16 Oktober 2010
BAB 4 MANAJEMEN UMUM
BAB 4 MANAJEMEN UMUM
• Pengertian Manajemen
• Latar Belakang Sejarah Manajemen
• Sekolah – sekolah Tentang Pemikiran Manajemen
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengarahan
• Pengkoordinasian
• Pengawasan
PENGERTIAN MANAJEMEN
• Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda – beda, tetapi pada pokoknya semua ini mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah terletak pada latar belakarang keahlian masing – masing, sehingga tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapaia tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan; dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa dan
d. Kapan akan dilakukan
Setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban masing – masing kegiatan.
• Jenjang Manajemen
Perusahaan – perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah : (1) manajemen puncak atau manajemen eksekutif, (2) manajemen madya atau manajemen administrative, dan (3) manajemen operasional atau manajemen supervisor.
a. Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci. Biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun – tahun. Manajemen punca ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan – keputusan penting tentang hal – hal seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.
b. Manajemen Madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemeen itu, disebut manajemen madya atau manajemen administrative, meliputi pimpinan pabrik dan / atau manajer divisi.
c. Manajemen Operasional
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional sering disebut “supervisor garis – pertama” (first – line supervisor), karena mereka bertanggung jawab melakukan supervise kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
Sekarang kita lihat latar belakang sejarah manajemen yang perkembangannya berawal dari Eropa meskipun secara riil manajemen itu sudah ada sebelumnya di Eropa maupun di benua – benua lain.
• Gerakan Manajemen Ilmiah
Beberapa tahun sebelum Taylor, Henry Fayol (1841 – 1945) telah menjadi manajer pad asebuah pertambangan batu bara di Perancis. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik – teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara.
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang ditertibkannya berjudul The Principles of Scientific Management.dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu
cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih
secara ilmiah
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan
menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4 : Menempatkan manajer dala perencanaan, persiapan dan pemeriksaan
pekerjaan.
Sebelum Taylor menjadi teknisi pimpinan di Midvale Steel Company, ia merintis kariernya dari sebagai buruh biasa. Ia telah mengadakan beberapa eksperimen untuk menentukan standard kerja. Dalam salah satu eksperimennya, ia melatih seorang buruh pengambil bahan besi, yang dapat meningkatkaan beban tonase dari 12,5 ton menjadi 47,5 ton perhari.
Penelitian dan buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyata minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.
SEKOLAH – SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN
MANAJEMEN
Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan membahas lima, yaitu (1) sekolah klasik, (2) sekolah perilaku, (3) sekolah ilmu manajemen, (4) analisis sistem, dan (5) manajemen berdasarkan hasil.
• Sekolah Klasik (Clasical School)
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan – perusahaan besar. Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi – fungsi manajemen primer, yaitu perencaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Masing – masing fungsi tersebut dapat dibagi ke dalam sub – sub fungsi.
• Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations,atau behavioral sciences school of management, telah menjadi popular dalam tahun 1950-an. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti piskologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.
• Sekolah Ilmu Manajemen (Managemen Science School)
Tidak seperti sekolah klasik, yang mengidentifikasi tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistic. Model – model matematis digunakannn untuk menyelesaikan masalah – masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Jenis yang lain adalah hubungan matematis antara beberapa variable, deprogram untuk computer. Ilmu manajemeen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah – masalah bisnis.
• Analisis Sistem
Analisis system menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Analisis system ini berkaitan dengan masalah – masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama – sama.
System adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih baian – bagian indepenten yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis system merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian – bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
• Manajemen Hasil
Sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker di awal tahun 1950-an, manajemen hasil, atau manajemen berdasarkan sasaran (management by objective / MBO) telah semakin popular. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan di sini antara lain :
• Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
• MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi
• MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
• Tujuan – tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua funsi – fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi – fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi perencanaan. Adapun sifat – sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah : sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
• Bentuk – bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan di muka, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentuk – bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakaaan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan – tindakan untuk mencapaaai tujuaan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya diadakan penyesuaian ini disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti : ketetapan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih menitik – beratkaan pada suatu tindakan.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. Aturan – aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokkan menjadi satu golongan, disebut prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, ataupun dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dua macam, yaitu : program umum dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanya mencakup kegiatan – kegiatan dri masing – masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
• Kegunaan Perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi – fungsi yang lain, perencanaan adalah sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi – fungsi tersebut. Adapun kegunaan daripada perencanaan adalah :
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu mendatang
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah – ubah; oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan.
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian jelaslaah bahwa perencanaan mempunyai fungsi untuk mengarakan perhatian kepada tujuan tersebut.
c. Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos – ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan
Hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya perencanaa.
• Langkah – langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menetapkan tujuan.
Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Selain itu tujuan menggambarkan pula tentang apa yang harus dicapai setelah dibuatnya polla kerja (network) daripada kebijakan. Strategi, prosedur, aturan, anggaran dan program.
b. Menyusun Anggapan – anggapan (Premising)
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menciptakan, mencari kesesuaian penggunaan dan menyebarkan anggapan perencanaan.
Anggapan – anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan yang berasal dari luar maupun anggapan yang berasal dri dalam; semuanya ii dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan (forecasting).
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
Tetapi semua cara yang ada belum tentu dapat digunakan; ada cara – cara yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan dan ada pula cara yang sudah sesuai. Oleh karena itu, agar tujuan dapat tercapai sebaiknya dipilih cara – cara yang sesuai saja.
d. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif – alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Meskipun pada langkah ketiga telah dilakukan pemilihan berbagai alternatif yang diperkirakan sesuai, belum tentu semuanya dapat dipakai.
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha – usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaraan tertentu. Jadi, di sini berlaku prinsip ekonomi.
e. Mengambil Keputusan
Setelah diadakan pernilaian dengan mengadakan pembandingan serta pertimbangan – pertimbangan yang masak terhadap berbagai alternatif, barulah diambil keputusan tentang alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
f. Menyusun Rencana Pendukung
Setelah langkah kelima dapat diselesaikan, boleh dikatakan langkah penyusunan perencanaan sudah selesai. Namun demikian sering terjadi bahwa dengan dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan pula dukungan dari perencanaan yang lain.
• Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelopokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
Perencanaan pembangunan dua puluh lima tahun di Indonesia yang dikenal dengan nama Era Pembangunan, merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Era pembangunan dua puluh lima tahun ersebut dapat dipecah – pecah lagi menjadi perencanaan jangka menengahm disebut pembangunan lima tahun (PELITA). Pembangunan lima tahun masih dapat dipecah – pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan; digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek tidak selalu diperuntukkan selama satu tahun, dapat juga kurang dari satu tahun.
Dalam perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan – perencanaan tersebut bersifat integral.
• Faktor – faktor yang membatasi perencanaan
Perencanaan juga mempuyai kelembahan – kelemahan. Adanya kelembahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempunyai sifat membatasi perencanaan faktor – faktor tersebut ialah
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
Karena keadaan mendatang sifatnya tidak pasti dan perlu diketahui, maka untuk itu dapatlah dibuat suatu peramalan (forecasting) dengan mengikut – sertakan beberapa anggapan.
b. Perubahan yang sangat cepat
Suatu kehidupan perubahan yang terllau cepat mungkin tidak dapat diduga sebelumnya walaupun sudah diadakan peramalan. Jadi, perubahan yang sangat cepat dapat membatasi perencanaan.
c. Kekakuan Internal
Kekakuan internal merupakan kekakuan yang tercipta dan berasal dari dalam organisasi / perusahaan; dapat berupa : (1) kekakuan psikologis, (2) kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan dan (3) kekakuan sumber daya dan dana.
• Kekakuan Psikhologis
Kadang – kadang orang kalau sudah mempunyai suatu pendapat sulit untuk diubah. Demikian pula cara berfikirnya.
• Kekakuan Karena adanya prosedur dan kebijakan
Sekali prosedur dan kebijakan ini dibuat dan dapat diterima oleh orang banyak, maka sulitlah untuk diubah. Ini disebabkan karena adanya perubahan akan menuntut pula adanya penyesuaian. Sedangkan penyesuian sangat mempengaruhi mereka secara psikologis.
• Kekakuan sumber daya dan dana
Sekali modal ditanamkan pada aktiva tetap, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di waktu mendatang menjadi sangat terbatas.
d. Kekakuan Eksernal
Kekakuan eksternal ini sangat sulit untuk dikendalikan dan diawasi oleh para manajer karena sangat berkaitan dengan masalah – masalah : sosial – politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian dan sebagainya.
e. Waktu dan Biaya
Faktor biaya – biaya perlu juga diperhatikan dalam menyusun suatu perencanaan. Faktor biaya ini sangat berkaitan dengan waktu. Makin lama waktu yang dibutuhkan, makin besar pula bianyanya. Jika waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, bianyanyapun akan lebih rendah.
• Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang baik dan tepat tidaklah muda, harus mempertimbangkan berbagai faktor yang ada terutama faktor – faktor yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak terhadap pengambilan keputusan tersebut. Untuk bertindak ataupun mengambil keputusan secara rasional tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
• Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
• Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan – tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
• Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan – tuntutan utnuk mencapai tujuan.
• Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat – alat seperti : (1) operation research, (2) teori probabilitas, (3) linear progamming.
Selain ketiga macam alat pengambilan keputusan di atas, masih terdapat beberapa teknik yang dipakai untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan pada keadaan yang sifatnya tidak pasti, tetapi masih berada di dalam batas – batas kewajaraan. Alat – alat tersebut adalah :
• Analisa Risiko
Setiap keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa variabel kritis, beberapa di antaranya merupakan unsur ketidak – pastian, dan sebagian yang lain mungin memiliki tingkat probabilitas yang tinggi. Dengan deikian pertimbangan untuk memasarkan produk baru ke pasar misalnya, tergantung kepada beberapa variabel kritis berikut :
Biaya pengenalan
Biaya produksi
Investasi modal yang dibutuhkan
Harga dan
Market share yang dapat dicapai
• Pohon keputusan (decision tree)
Cara lain yang dapat ditempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan.
PENGORGANISASIAN
• Pengertian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu : personalia, fungsi dan faktor – faktor fisik, yang kesemunya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor – faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Hubungan – hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk : hubungan informal dan hubungan formal.
a. Hubungan Informal
Hubungan informal ini lebih banyak menyangkut hubungan manusiawi. Termasuk hubungan informal ini antara lain : hubungan – hubungan yang timbulnya tidak disengaja, hubungan – hubungan di luar tugas / pekerjaannya, dan hubungan – hubungan lain yang bersifat tidak resmi.
b. Hubungan formal
Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmi, hubungan formal ini ditunjukkan di dalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada.
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
1). Tanggung jawab
Yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah kewajiban – kewajiban bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, dengan cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang dterima. Cara penentuan tanggung jawab secara formal ini dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan azas kesamaan.
2). Wewenang
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang, juga keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang, juga merupakan hak untuk meminta kepada orang lain melakukan sesuatu.
3). Pertanggung-jawaban
Aliran pertanggung – jawaban ini merupakan kebalikan dari atus wewenang. Kalau wewenang berasal dari pimpinan, artinya mengalir dari atas ke bawah, maka pertanggung – jwaban ini berasal dari bawahan (mengalir dari bawah ke atas).
• Pola hubungan antar komponen organisasian
Semua tugas – tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas – tugas yang hendak dijalankan haruslah didasarkan pada suatu tujuan.
• Rentangan kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah bawahan dengan efektif serta efisien.
Lyndall Urwick menyatakan bahwa jumlah bawahan yang paling tepat bagai seorang pimpinan adalah empat orang untuk tingkat atas dan dua belas orang untuk tingkat bawah. Sedangkan pendapat D\wight Eisenhower lain lagi. Ia menyatakan bahwa jumlah bawahan yang paling tepat adalah sebanyak tiga orang.
Faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Latihan dari Bawahan
Bawahan yang mendapatkan latihan sempurna akan mengurangi frekuansi hubungan dengan pimpinannya.
b. Pendelegasian Wewenang
Organisasi yang kurang teratur dapat memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Kejelekan – kejelekan dari sebuah organisasi akan terlihat pada kurang jelasnya pendelegasian wewenang yang ada.
c. Perencanaan
Biasanya tugas – tugas bawahan digariskan di dalam perencanaan yang telah ditetapkan dengan harapan agar mereka mudah untuk menghayatinya.
d. Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi yang baik akan mempengaruhi pula rentangan kekuasaan yang ada. Bilamana teknik komunikasi yang baik dalam hubungannya dengan pemberian perintah dan pengarahan sudah dilakukan oleh pimpinan, maka beban pimpinan tersebut akan berkurang.
• Dasar – dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasian
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pual jumlah bawahan atau bagian – bagian yang dipimpinnya. Hal ini akan berpengaruh pula pada ruang lingkup organisasi. Namuin demikian kesempatan untuk berkembang bagi suatu organisasi tetap ada, yaitu dengan mengadakan pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian – bagian.
Pengelompokan menjadi bagian – bagian di dala sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada suatu angka
Dasar penggolongan dengan menggunakan angka ini biasanya terdapat di bidang kemiliteran.
b. Didasarkan pada waktu
Dasar waktu untuk mengadakan pengelomppokan biasa dipakai dalam pelaksanaan tugas – tugas di pabrik.
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
Msalnya. Kegiatan – kegiatan dalam perusahaan dibagi ke dalam tiga bagiannn, yaitu Bagian Produksi, Bagian Pemasaran (termasuk penjualan) dan Bagian Keuangan.
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
Sebuah perusahaan yang memiliki daerah operasi sangat luas, dapat mendirikan caban – cabang di beberapa daerah.
e. Didsarkan pada jenis barang yang dihasilkan
Perusahaan – perusahaan seperti PT Astra yang membuat beberapa macam barang (sepeda motor Honda, mobil Honda Civic dan mesin foto copy Xeox) dapat mengelompokkan aktivitas dan tenaga kerjanya menurut macam barangnya.
f. Didasarkan pada jenis langganan
Langganan – langganan perusahaan dapat berupa : konsumen rumah tangga, pedagang, pemerintah dan / atau perusahaan lain. Kegiatan – kegiatan yang dilakuakkkn seperti promosi, misalnya, akan berbeda untuk masing – masing jenis langganan.
• Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk – bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri – ciri yang berbeda. Namn demikian setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam organisasi
Keseimbangan dalam organisasi ini sangat penting menginap adanya beberapa bagian di dalamnya.
b. Fleksibel
Fleksibelitas merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikaan diri terhadap semua perubahan – perubahan yang terjadi, seperti : perubahan kegiatan, perubahan jumlah karyawan, perubahan formasi jabatan dan sebagainya.
PENGARAHAN
• Prinsip – prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusia dala kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenangnya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena di sampaing menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia – manusia itu sendiri.
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahaaan terhadap usaha mencapai tujuan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang – orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak persis sama dengan tujuan perusahaan.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab para bawahan.
• Cara – cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip – prinsip di muka.
a. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan pemberikan pengertian tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Informasi yang diberikan di dalam orientasi dapat berupa antara lain :
1). Tugas itu sendiri
2). Tugas lain yang ada hubungaannya
3). Ruang lingkup tugas
4). Tujuan dari tugas
5). Delegasi wewenang
6). Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7). Hubungan antara masing – masing tenaga kerja
8). Dan sebagainya
b. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
• Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat tergantung kepada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan.
• Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangat mempengaruhi apakah perintah harus diberikan secara tertulis atau cukup dengan lisan saja.
• Perintah formal dan informal
Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas / aktivitas yang telah ditetapkan di dalam organisasi.
Contoh perintah informasi antara lain dapat berupa kata – kata :
”Apakah tidak lebih baik bilamana saudaa menggunakan cara ini”
”Marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya.
Perintah formal yang banyak dipakai di bidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
Kesulitan – kesulitan akan muncul bilamana tugas – tugas yang diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan – kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Sebagai contoh, seseorang kepala bagian pembelian mengadakaan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia (Supplier).
• Komunikasi
Ada beberapa pendapat tentang komunikasi, antara lain dikemukakan oleh American Training Director, Newman dan Kontz.
American Training Director memberikan definisi komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat saling pengertian serta hubungan antar manusia – manusia secara serasi. Definisi dari Newman lain lagi. Ia mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta – fakta, gagasan, pendapat dan perasaan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Kontz dan O’Donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan lainnya.
Dari definisi – definisi tentang komunikasi tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa :
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang – orang dengan lembaga dan sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian.
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata – kata, surat, kode atau simbol.
Komunikasi dapat lebih efektif dan efisien. Untuk maksud – maksud tersebut perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1). Komunikasi Harus Jelas
Komunikasi yang jelas dapat dilakukan bilamana dipakai bahasa yang baik, sehingga mudah dimengerti serta tidak disalah – tafsirkan oleh si penerima
2). Prinsip Integritas
Komunikasi dapat digunakan untuk memupuk saling pengertian antara masing-masing individu sehingga dapat mencapai serta menjaga adanya suatu kerjasama yang baik.
3). Prinsip Penggunaan Organisasi Informal
Komunikasi yang efektif dapat dicapai bilamana digunakan organisasi informal sebagai pelengkap saluran organisasi formal yang ada.
• Motivasi
Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin bahwa tugas – tugas yang ditetapkan pasti dijalankan dengan lancar. Ini bergantung pada tanggung jawab dari pengawasan manajemen serta para pelaksananya.
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
a. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahaan penghasilan, menciptakaan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman tenteram dan jenak bekerja, dan sebagainya. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan bawahanm pimpinan dapat mengadakan pendekatan pribadi secara mendalam.
b. Motivasi Negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut – nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Motivasi diharapkan dapat menjadi dasar perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang. Dalam hal ini, perlu diperhatikan masalah – masalah seperti berikut ini :
• Kreativitas dipandang sebagai dasar penentuan kualita seseorang.
• Masalah kreativitas ini muncul bilamana seseorang menghadapi problema yang memerlukan pemecahan. Untuk itu, seseorang, perlu memiliki kewenangan organisasi dan sumber pemecahan dalam bentuk kebebasan untuk menemukan sesuatu untuk menciptakan kreasi – kreasi baru.
PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing – masing individu menyadari dan memahami akan tugas – tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka sangat membantu pada usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
• Prinsip – prinsip koordinasi
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip – prinsip. Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut :
a. Prinsip Kontak Langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal.
b. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
Kurang baiknya koordinasi yang ada dapat menimbulkan kesimpang siuran di dalam organisasi. Selain itu, koordinasi yang baru di adakan kemudian juga dapat menghambat jalannya organisasi.
c. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor – faktor yang ada
Masing – masing individu yang bekerja bersama – sama dalam kondisi pekerjaan tertentu, akan saling memberikan pengaruh antara yang satu dengan lainnya. Kondisi, tujuan dan macam pekerjaan yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik di dalam bagian maupun antar bagian.
• Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi – fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoodinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koorinadi.
b. Memastikaan apakah masing – masing individu sudah mengetahui prinsip – prinsip koordinasi.
PENGAWASAN
• Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasaan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan – perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Dapat pula menyangkut perubahan – perubahan besar, seperti :
a. Penyusunan kembali rencana baru.
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara – cara penerimaan pegawai
e. Dan sebagainya.
Pengawasan yang dilakukan pada setiap tahap memungkinkan bagai manajer untuk memperkirakan gejala – gejala penyimpangan yang dapat terjadi, sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan atau tindakan preventif.
• Langkah – langkah Pengawasan
a. Menciptakan Standard
Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal.
Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan di dalam satuan – satuan tertentu, misalnya : jam kerja mesin (machine hour), jam kerja tenaga langsung (direct labor hour), satuan barang (unit product), ongkos, pendapatan, investasi, dan lain sebagainya. Sedangkan standard kualitatif dapat berupa pendapatan umum. Langganan, buruh dan sebagainya.
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan.
• Menghayati maalah – masalah yang dihadapi.
• Mencari kemungkinan – kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan.
• Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.
• Menentukan cara – cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
• Syarat – syarata Pengawasan Yang Baik.
Untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat, yakni :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan / koreks
• Pengertian Manajemen
• Latar Belakang Sejarah Manajemen
• Sekolah – sekolah Tentang Pemikiran Manajemen
• Perencanaan
• Pengorganisasian
• Pengarahan
• Pengkoordinasian
• Pengawasan
PENGERTIAN MANAJEMEN
• Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda – beda, tetapi pada pokoknya semua ini mempunyai pengertian yang sama. Perbedaan yang ada hanyalah terletak pada latar belakarang keahlian masing – masing, sehingga tinjauan manajemennya berasal dari segi yang berbeda pula.
Berikut ini dikemukakan definisi tentang manajemen yang diberikan oleh Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapaia tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tentang manajemen tersebut, dapatlah diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi, yaitu :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan
Kelima macam fungsi manajemen ini sangat penting di dalam menjalankan semua kegiatan. Semua ini dimaksudkan agar kegiatan apapun yang dilakukan dapat berjalan dengan baik, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Setiap kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau sebuah lembaga tentu mempunyai tujuan; dan untuk mencapai tujuan tersebut perlulah dibuat perencanaan terlebih dahulu. Secara garis besar, perencanaan ini menggambarkan tentang :
a. Apa
b. Bagaimana
c. Mengapa dan
d. Kapan akan dilakukan
Setelah perencanaan disusun, baru ditetapkan siapa yang akan melakukan, bagaimana pembagian kerjanya, bagaimana wewenang, tanggung jawab serta pertanggung jawaban masing – masing kegiatan.
• Jenjang Manajemen
Perusahaan – perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah : (1) manajemen puncak atau manajemen eksekutif, (2) manajemen madya atau manajemen administrative, dan (3) manajemen operasional atau manajemen supervisor.
a. Manajemen Puncak
Jenjang tertinggi adalah manajemen puncak, sering disebut manajer senior atau eksekutif kunci. Biasanya mempunyai berbagai pengalaman bertahun – tahun. Manajemen punca ini bertugas menyusun rencana umum perusahaan dan mengambil keputusan – keputusan penting tentang hal – hal seperti penggabungan (merger), produk baru, dan pengeluaran saham.
b. Manajemen Madya
Jenjang berikutnya dalam piramida manajemeen itu, disebut manajemen madya atau manajemen administrative, meliputi pimpinan pabrik dan / atau manajer divisi.
c. Manajemen Operasional
Manajemen operasional ini merupakan jenjang terendah dalam piramida. Tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manajer madya. Manajer operasional sering disebut “supervisor garis – pertama” (first – line supervisor), karena mereka bertanggung jawab melakukan supervise kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.
LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN
Sekarang kita lihat latar belakang sejarah manajemen yang perkembangannya berawal dari Eropa meskipun secara riil manajemen itu sudah ada sebelumnya di Eropa maupun di benua – benua lain.
• Gerakan Manajemen Ilmiah
Beberapa tahun sebelum Taylor, Henry Fayol (1841 – 1945) telah menjadi manajer pad asebuah pertambangan batu bara di Perancis. Ia juga mempelajari manajemen, mencari teknik – teknik yang dapat meningkatkan produksi batu bara.
Sejak pemunculan bukunya tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Buku yang ditertibkannya berjudul The Principles of Scientific Management.dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
Prinsip 1 : Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisis guna menentukan satu
cara terbaik untuk menyelesaikannya.
Prinsip 2 : Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih
secara ilmiah
Prinsip 3 : Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan
menggaji pemegang jabatan dengan dasar insentif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil kerjanya.
Prinsip 4 : Menempatkan manajer dala perencanaan, persiapan dan pemeriksaan
pekerjaan.
Sebelum Taylor menjadi teknisi pimpinan di Midvale Steel Company, ia merintis kariernya dari sebagai buruh biasa. Ia telah mengadakan beberapa eksperimen untuk menentukan standard kerja. Dalam salah satu eksperimennya, ia melatih seorang buruh pengambil bahan besi, yang dapat meningkatkaan beban tonase dari 12,5 ton menjadi 47,5 ton perhari.
Penelitian dan buku dari Taylor itu telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyata minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.
SEKOLAH – SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN
MANAJEMEN
Dari beberapa sekolah tentang pemikiran manajemen yang muncul, kita akan membahas lima, yaitu (1) sekolah klasik, (2) sekolah perilaku, (3) sekolah ilmu manajemen, (4) analisis sistem, dan (5) manajemen berdasarkan hasil.
• Sekolah Klasik (Clasical School)
Sekolah klasik berawal dengan adanya formasi perusahaan – perusahaan besar. Teori klasik mendefinisikan manajemen menurut tugas yang dilakukan oleh para manajer. Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi – fungsi manajemen primer, yaitu perencaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian. Masing – masing fungsi tersebut dapat dibagi ke dalam sub – sub fungsi.
• Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations,atau behavioral sciences school of management, telah menjadi popular dalam tahun 1950-an. Sekolah perilaku tersebut menarik beberapa disiplin seperti piskologi dan sosiologi sebagai bagian dari latar belakang pendidikan manajer.
• Sekolah Ilmu Manajemen (Managemen Science School)
Tidak seperti sekolah klasik, yang mengidentifikasi tugas-tugas manajemen, sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistic. Model – model matematis digunakannn untuk menyelesaikan masalah – masalah operasional perencanaan dan pengendalian. Jenis yang lain adalah hubungan matematis antara beberapa variable, deprogram untuk computer. Ilmu manajemeen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah – masalah bisnis.
• Analisis Sistem
Analisis system menawarkan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern dari perusahaan. Analisis system ini berkaitan dengan masalah – masalah yang melibatkan semua komponen secara bersama – sama.
System adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih baian – bagian indepenten yang berinteraksi untuk membentuk sebuah organisme fungsi. Analisis system merupakan metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah bisnis dengan mengidentifikasi bagian – bagian utama dari suatu masalah dan hubungan mereka.
• Manajemen Hasil
Sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker di awal tahun 1950-an, manajemen hasil, atau manajemen berdasarkan sasaran (management by objective / MBO) telah semakin popular. MBO adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan di sini antara lain :
• Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
• MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpartisipasi
• MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
• Tujuan – tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.
PERENCANAAN
Perencanaan merupakan fungsi terpenting di antara semua funsi – fungsi manajemen yang ada. Ibarat suatu perjalanan dengan menggunakan kapal, perencanaan ini merupakan pedoman yang harus dipakai untuk mengarahkan tujuan ke mana kapal tersebut akan dibawa berlayar.
Fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi – fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan. Ini merupakan salah satu sifat utama dari fungsi perencanaan. Adapun sifat – sifat yang lain dari fungsi perencanaan adalah : sumbangan terhadap tujuan serta efisiensi dari rencana itu sendiri.
• Bentuk – bentuk Perencanaan
Seperti telah diuraikan di muka, bahwa perencanaan ditetapkan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan datang. Dengan mendasarkan diri kepada pengertian ini, maka perencanaan memiliki bentuk – bentuk sebagai berikut :
a. Tujuan (objective)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakaaan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan – tindakan untuk mencapaaai tujuaan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Perlunya diadakan penyesuaian ini disebabkan oleh adanya berbagai macam reaksi. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa faktor seperti : ketetapan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih menitik – beratkaan pada suatu tindakan.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur. Aturan – aturan yang saling berkaitan dapat dikelompokkan menjadi satu golongan, disebut prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, ataupun dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget); semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan. Dalam organisasi, biasanya program dibuat dua macam, yaitu : program umum dan program khusus. Program umum meliputi seluruh organisasi, sedangkan program khusus hanya mencakup kegiatan – kegiatan dri masing – masing bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
• Kegunaan Perencanaan
Dibandingkan dengan fungsi – fungsi yang lain, perencanaan adalah sangat penting sebab merupakan fungsi dasar bagi fungsi – fungsi tersebut. Adapun kegunaan daripada perencanaan adalah :
a. Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu mendatang
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah – ubah; oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan.
b. Mengarahkan perhatian pada tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan demikian jelaslaah bahwa perencanaan mempunyai fungsi untuk mengarakan perhatian kepada tujuan tersebut.
c. Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos – ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
d. Merupakan sarana untuk mengadakan pengawasan
Hasil kerja yang telah dicapai oleh seseorang sulit untuk diukur keefektifannya tanpa adanya perencanaa.
• Langkah – langkah Penyusunan Perencanaan
a. Menetapkan Tujuan
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menetapkan tujuan.
Tujuan menggambarkan tentang apa yang diharapkan dapat dicapai dan merupakan suatu titik akhir tentang apa yang harus dikerjakan. Selain itu tujuan menggambarkan pula tentang apa yang harus dicapai setelah dibuatnya polla kerja (network) daripada kebijakan. Strategi, prosedur, aturan, anggaran dan program.
b. Menyusun Anggapan – anggapan (Premising)
Langkah kedua yang harus dilakukan dalam menyusun perencanaan adalah menciptakan, mencari kesesuaian penggunaan dan menyebarkan anggapan perencanaan.
Anggapan – anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan yang berasal dari luar maupun anggapan yang berasal dri dalam; semuanya ii dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan (forecasting).
c. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
Tetapi semua cara yang ada belum tentu dapat digunakan; ada cara – cara yang tidak sesuai dengan kondisi perusahaan dan ada pula cara yang sudah sesuai. Oleh karena itu, agar tujuan dapat tercapai sebaiknya dipilih cara – cara yang sesuai saja.
d. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif – alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Meskipun pada langkah ketiga telah dilakukan pemilihan berbagai alternatif yang diperkirakan sesuai, belum tentu semuanya dapat dipakai.
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha – usaha untuk mencari alternatif mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaraan tertentu. Jadi, di sini berlaku prinsip ekonomi.
e. Mengambil Keputusan
Setelah diadakan pernilaian dengan mengadakan pembandingan serta pertimbangan – pertimbangan yang masak terhadap berbagai alternatif, barulah diambil keputusan tentang alternatif mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
f. Menyusun Rencana Pendukung
Setelah langkah kelima dapat diselesaikan, boleh dikatakan langkah penyusunan perencanaan sudah selesai. Namun demikian sering terjadi bahwa dengan dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan pula dukungan dari perencanaan yang lain.
• Jangka Waktu Perencanaan
Menurut jangka waktunya, perencanaan dapat dikelopokkan menjadi tiga golongan, yaitu :
a. Perencanaan jangka panjang
b. Perencanaan jangka menengah
c. Perencanaan jangka pendek
Perencanaan pembangunan dua puluh lima tahun di Indonesia yang dikenal dengan nama Era Pembangunan, merupakan salah satu contoh perencanaan jangka panjang. Era pembangunan dua puluh lima tahun ersebut dapat dipecah – pecah lagi menjadi perencanaan jangka menengahm disebut pembangunan lima tahun (PELITA). Pembangunan lima tahun masih dapat dipecah – pecah menjadi perencanaan pembangunan tahunan; digolongkan ke dalam perencanaan jangka pendek.
Perencanaan jangka pendek tidak selalu diperuntukkan selama satu tahun, dapat juga kurang dari satu tahun.
Dalam perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah dan perencanaan jangka pendek terdapat hubungan yang erat antara satu dengan yang lain. Dapat dikatakan bahwa perencanaan – perencanaan tersebut bersifat integral.
• Faktor – faktor yang membatasi perencanaan
Perencanaan juga mempuyai kelembahan – kelemahan. Adanya kelembahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mempunyai sifat membatasi perencanaan faktor – faktor tersebut ialah
a. Sulitnya Mencari Anggapan Secara Teliti
Karena keadaan mendatang sifatnya tidak pasti dan perlu diketahui, maka untuk itu dapatlah dibuat suatu peramalan (forecasting) dengan mengikut – sertakan beberapa anggapan.
b. Perubahan yang sangat cepat
Suatu kehidupan perubahan yang terllau cepat mungkin tidak dapat diduga sebelumnya walaupun sudah diadakan peramalan. Jadi, perubahan yang sangat cepat dapat membatasi perencanaan.
c. Kekakuan Internal
Kekakuan internal merupakan kekakuan yang tercipta dan berasal dari dalam organisasi / perusahaan; dapat berupa : (1) kekakuan psikologis, (2) kekakuan karena adanya prosedur dan kebijakan dan (3) kekakuan sumber daya dan dana.
• Kekakuan Psikhologis
Kadang – kadang orang kalau sudah mempunyai suatu pendapat sulit untuk diubah. Demikian pula cara berfikirnya.
• Kekakuan Karena adanya prosedur dan kebijakan
Sekali prosedur dan kebijakan ini dibuat dan dapat diterima oleh orang banyak, maka sulitlah untuk diubah. Ini disebabkan karena adanya perubahan akan menuntut pula adanya penyesuaian. Sedangkan penyesuian sangat mempengaruhi mereka secara psikologis.
• Kekakuan sumber daya dan dana
Sekali modal ditanamkan pada aktiva tetap, kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan di waktu mendatang menjadi sangat terbatas.
d. Kekakuan Eksernal
Kekakuan eksternal ini sangat sulit untuk dikendalikan dan diawasi oleh para manajer karena sangat berkaitan dengan masalah – masalah : sosial – politik, teknologi, kebudayaan, geografi, perekonomian dan sebagainya.
e. Waktu dan Biaya
Faktor biaya – biaya perlu juga diperhatikan dalam menyusun suatu perencanaan. Faktor biaya ini sangat berkaitan dengan waktu. Makin lama waktu yang dibutuhkan, makin besar pula bianyanya. Jika waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama, bianyanyapun akan lebih rendah.
• Pengambilan Keputusan
a. Syarat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang baik dan tepat tidaklah muda, harus mempertimbangkan berbagai faktor yang ada terutama faktor – faktor yang mempunyai hubungan langsung maupun tidak terhadap pengambilan keputusan tersebut. Untuk bertindak ataupun mengambil keputusan secara rasional tersebut membutuhkan beberapa syarat, antara lain :
• Harus berusaha untuk dapat mencapai suatu tujuan yang tidak terpenuhi tanpa melalui tindakan yang positif.
• Harus dapat mengetahui dengan jelas tentang tujuan – tujuan manakah yang dapat dicapai beserta segala kekurangannya.
• Harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan analisis dan pernilaian berbagai alternatif sesuai dengan tuntutan – tuntutan utnuk mencapai tujuan.
• Harus bersikap optimis dan mempunyai kemauan yang kuat untuk memilih alternatif yang paling baik.
b. Alat pengambilan keputusan
Untuk mengambil keputusan yang rasional perlu digunakan alat – alat seperti : (1) operation research, (2) teori probabilitas, (3) linear progamming.
Selain ketiga macam alat pengambilan keputusan di atas, masih terdapat beberapa teknik yang dipakai untuk memperbaiki kualitas pengambilan keputusan pada keadaan yang sifatnya tidak pasti, tetapi masih berada di dalam batas – batas kewajaraan. Alat – alat tersebut adalah :
• Analisa Risiko
Setiap keputusan yang diambil dapat didasarkan pada interaksi beberapa variabel kritis, beberapa di antaranya merupakan unsur ketidak – pastian, dan sebagian yang lain mungin memiliki tingkat probabilitas yang tinggi. Dengan deikian pertimbangan untuk memasarkan produk baru ke pasar misalnya, tergantung kepada beberapa variabel kritis berikut :
Biaya pengenalan
Biaya produksi
Investasi modal yang dibutuhkan
Harga dan
Market share yang dapat dicapai
• Pohon keputusan (decision tree)
Cara lain yang dapat ditempuh untuk menganalisis keputusan adalah dengan jalan melihat berbagai kemungkinan arah yang dapat diambil dari berbagai jenis keputusan.
PENGORGANISASIAN
• Pengertian
Setiap organisasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu : personalia, fungsi dan faktor – faktor fisik, yang kesemunya ini merupakan sarana untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dengan demikian fungsi pengorganisasian dapat dikatakan sebagai proses menciptakan hubungan antara berbagai fungsi, personalia dan faktor – faktor fisik agar semua pekerjaan yang dilakukan dapat bermanfaat serta terarah pada suatu tujuan.
Hubungan – hubungan yang timbul di dalam organisasi dapat berbentuk : hubungan informal dan hubungan formal.
a. Hubungan Informal
Hubungan informal ini lebih banyak menyangkut hubungan manusiawi. Termasuk hubungan informal ini antara lain : hubungan – hubungan yang timbulnya tidak disengaja, hubungan – hubungan di luar tugas / pekerjaannya, dan hubungan – hubungan lain yang bersifat tidak resmi.
b. Hubungan formal
Hubungan formal merupakan bentuk hubungan yang dilakukan dengan sengaja. Secara resmi, hubungan formal ini ditunjukkan di dalam bagan organisasi, pedoman organisasi atau deskripsi jabatan yang ada.
Dalam hubungan formal terdapat tiga hubungan dasar yaitu :
1). Tanggung jawab
Yang dimaksud dengan tanggung jawab adalah kewajiban – kewajiban bagi individu untuk melaksanakan tugas yang telah ditetapkan, dengan cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang cara sebaik mungkin menurut kemampuan serta pengarahan yang dterima. Cara penentuan tanggung jawab secara formal ini dapat dilakukan antara lain dengan menggunakan azas kesamaan.
2). Wewenang
Yang dimaksud dengan wewenang adalah hak untuk mengambil keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang, juga keputusan tentang apa yang harus dilakukan oleh seseorang, juga merupakan hak untuk meminta kepada orang lain melakukan sesuatu.
3). Pertanggung-jawaban
Aliran pertanggung – jawaban ini merupakan kebalikan dari atus wewenang. Kalau wewenang berasal dari pimpinan, artinya mengalir dari atas ke bawah, maka pertanggung – jwaban ini berasal dari bawahan (mengalir dari bawah ke atas).
• Pola hubungan antar komponen organisasian
Semua tugas – tugas yang dijalankan diorganisir untuk mencapai tujuan, dalam mana tujuan tersebut merupakan titik tolak proses pengorganisasian. Jadi penentuan tugas – tugas yang hendak dijalankan haruslah didasarkan pada suatu tujuan.
• Rentangan kekuasaan
Munculnya rentangan kekuasaan ini disebabkan oleh adanya keterbatasan pada kemampuan seseorang. Dalam setiap organisasi, rentangan kekuasaan ini harus ditetapkan untuk mengetahui sampai seberapa jauh seseorang dapat memimpin dan mengatur sejumlah bawahan dengan efektif serta efisien.
Lyndall Urwick menyatakan bahwa jumlah bawahan yang paling tepat bagai seorang pimpinan adalah empat orang untuk tingkat atas dan dua belas orang untuk tingkat bawah. Sedangkan pendapat D\wight Eisenhower lain lagi. Ia menyatakan bahwa jumlah bawahan yang paling tepat adalah sebanyak tiga orang.
Faktor tersebut adalah frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Banyak sedikitnya frekuensi hubungan antara pimpinan dengan bawahan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain :
a. Latihan dari Bawahan
Bawahan yang mendapatkan latihan sempurna akan mengurangi frekuansi hubungan dengan pimpinannya.
b. Pendelegasian Wewenang
Organisasi yang kurang teratur dapat memberikan pengaruh yang kurang menguntungkan terhadap frekuensi hubungan antara pimpinan dan bawahan. Kejelekan – kejelekan dari sebuah organisasi akan terlihat pada kurang jelasnya pendelegasian wewenang yang ada.
c. Perencanaan
Biasanya tugas – tugas bawahan digariskan di dalam perencanaan yang telah ditetapkan dengan harapan agar mereka mudah untuk menghayatinya.
d. Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi yang baik akan mempengaruhi pula rentangan kekuasaan yang ada. Bilamana teknik komunikasi yang baik dalam hubungannya dengan pemberian perintah dan pengarahan sudah dilakukan oleh pimpinan, maka beban pimpinan tersebut akan berkurang.
• Dasar – dasar Penggolongan Bagian Di Dalam Organisasian
Terbatasnya kemampuan seseorang akan membatasi pual jumlah bawahan atau bagian – bagian yang dipimpinnya. Hal ini akan berpengaruh pula pada ruang lingkup organisasi. Namuin demikian kesempatan untuk berkembang bagi suatu organisasi tetap ada, yaitu dengan mengadakan pengelompokan kegiatan atau aktivitas serta tenaga kerja ke dalam bagian – bagian.
Pengelompokan menjadi bagian – bagian di dala sebuah organisasi dapat didasarkan pada beberapa faktor berikut ini :
a. Didasarkan pada suatu angka
Dasar penggolongan dengan menggunakan angka ini biasanya terdapat di bidang kemiliteran.
b. Didasarkan pada waktu
Dasar waktu untuk mengadakan pengelomppokan biasa dipakai dalam pelaksanaan tugas – tugas di pabrik.
c. Didasarkan pada fungsi perusahaan
Msalnya. Kegiatan – kegiatan dalam perusahaan dibagi ke dalam tiga bagiannn, yaitu Bagian Produksi, Bagian Pemasaran (termasuk penjualan) dan Bagian Keuangan.
d. Didasarkan pada luas daerah operasi
Sebuah perusahaan yang memiliki daerah operasi sangat luas, dapat mendirikan caban – cabang di beberapa daerah.
e. Didsarkan pada jenis barang yang dihasilkan
Perusahaan – perusahaan seperti PT Astra yang membuat beberapa macam barang (sepeda motor Honda, mobil Honda Civic dan mesin foto copy Xeox) dapat mengelompokkan aktivitas dan tenaga kerjanya menurut macam barangnya.
f. Didasarkan pada jenis langganan
Langganan – langganan perusahaan dapat berupa : konsumen rumah tangga, pedagang, pemerintah dan / atau perusahaan lain. Kegiatan – kegiatan yang dilakuakkkn seperti promosi, misalnya, akan berbeda untuk masing – masing jenis langganan.
• Karakteristik Struktur Organisasi
Bentuk – bentuk struktur organisasi seperti garis, garis dan staf, fungsional serta komite mempunyai ciri – ciri yang berbeda. Namn demikian setiap bentuk struktur organisasi yang baik harus memiliki dua karakteristik dasar, yaitu :
a. Keseimbangan dalam organisasi
Keseimbangan dalam organisasi ini sangat penting menginap adanya beberapa bagian di dalamnya.
b. Fleksibel
Fleksibelitas merupakan kemampuan dari struktur organisasi untuk menyesuaikaan diri terhadap semua perubahan – perubahan yang terjadi, seperti : perubahan kegiatan, perubahan jumlah karyawan, perubahan formasi jabatan dan sebagainya.
PENGARAHAN
• Prinsip – prinsip Pengarahan
Pengarahan merupakan aspek hubungan manusia dala kepemimpinan yang mengikat para bawahan untuk bersedia mengerti dan menyumbangkan tenangnya secara efektif serta efisien untuk mencapai tujuan.
Di dalam manajemen, pengarahan ini bersifat sangat kompleks karena di sampaing menyangkut manusia, juga menyangkut berbagai tingkah laku dari manusia – manusia itu sendiri.
a. Prinsip mengarah kepada tujuan
Tujuan pokok dari pengarahan nampak pada prinsip yang menyatakan bahwa makin efektifnya proses pengarahan, akan semakin besar sumbangan bawahaaan terhadap usaha mencapai tujuan.
b. Prinsip keharmonisan dengan tujuan
Orang – orang bekerja untuk dapat memenuhi kebutuhannya yang mungkin tidak persis sama dengan tujuan perusahaan.
c. Prinsip kesatuan komando
Prinsip kesatuan komando ini sangat penting untuk menyatukan arah tujuan dan tanggung jawab para bawahan.
• Cara – cara pengarahan
Pada umumnya, pimpinan menginginkan pengarahan kepada bawahan dengan maksud agar mereka bersedia untuk bekerja sebaik mungkin, dan diharapkan tidak menyimpang dari prinsip – prinsip di muka.
a. Orientasi
Orientasi merupakan cara pengarahan dengan memberikan informasi yang perlu agar supaya kegiatan dapat dilakukan dengan baik. Biasanya, orientasi ini diberikan kepada pegawai baru dengan tujuan untuk mengadakan pengenalan dan pemberikan pengertian tentang berbagai masalah yang dihadapinya. Informasi yang diberikan di dalam orientasi dapat berupa antara lain :
1). Tugas itu sendiri
2). Tugas lain yang ada hubungaannya
3). Ruang lingkup tugas
4). Tujuan dari tugas
5). Delegasi wewenang
6). Cara melaporkan dan cara mengukur prestasi kerja
7). Hubungan antara masing – masing tenaga kerja
8). Dan sebagainya
b. Perintah
Perintah merupakan permintaan dari pimpinan kepada orang yang berada di bawahnya untuk melakukan atau mengulang suatu kegiatan tertentu pada keadaan tertentu.
• Perintah umum dan khusus
Penggunaan perintah ini sangat tergantung kepada preferensi manajer, kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan oleh bawahan.
• Perintah lisan dan tertulis
Kemampuan bawahan untuk menerima perintah sangat mempengaruhi apakah perintah harus diberikan secara tertulis atau cukup dengan lisan saja.
• Perintah formal dan informal
Perintah formal merupakan perintah yang diberikan kepada bawahan sesuai dengan tugas / aktivitas yang telah ditetapkan di dalam organisasi.
Contoh perintah informasi antara lain dapat berupa kata – kata :
”Apakah tidak lebih baik bilamana saudaa menggunakan cara ini”
”Marilah kita mulai mengerjakan pekerjaan ini lebih dulu”, dan sebagainya.
Perintah formal yang banyak dipakai di bidang militer bersifat kurang fleksibel dibandingkan dengan perintah informal
c. Delegasi wewenang
Pendelegasian wewenang bersifat lebih umum jika dibandingkan dengan pemberian perintah. Dalam pendelegasian wewenang ini pimpinan melimpahkan sebagian dari wewenang yang dimilikinya kepada bawahan.
Kesulitan – kesulitan akan muncul bilamana tugas – tugas yang diberikan kepada bawahan itu tidak jelas, misalnya kesulitan – kesulitan dalam menafsirkan wewenang. Sebagai contoh, seseorang kepala bagian pembelian mengadakaan perjanjian pembelian dengan pihak penyedia (Supplier).
• Komunikasi
Ada beberapa pendapat tentang komunikasi, antara lain dikemukakan oleh American Training Director, Newman dan Kontz.
American Training Director memberikan definisi komunikasi sebagai pertukaran pikiran atau informasi agar supaya terdapat saling pengertian serta hubungan antar manusia – manusia secara serasi. Definisi dari Newman lain lagi. Ia mengemukakan bahwa komunikasi merupakan pertukaran fakta – fakta, gagasan, pendapat dan perasaan oleh dua orang atau lebih. Sedangkan Kontz dan O’Donell mengartikan komunikasi sebagai suatu pemindahan informasi antara orang yang satu dengan lainnya.
Dari definisi – definisi tentang komunikasi tersebut dapat diambil kesimpulan, bahwa :
a. Di dalam komunikasi terdapat hubungan antara orang dengan orang – orang dengan lembaga dan sebaliknya.
b. Hubungan yang timbul di dalam komunikasi itu digunakan untuk menyalurkan gagasan, pendapat atau informasi.
c. Komunikasi berguna untuk menciptakan hubungan yang serasi dan menciptakan saling pengertian.
d. Untuk mengadakan komunikasi, dapat digunakan kata – kata, surat, kode atau simbol.
Komunikasi dapat lebih efektif dan efisien. Untuk maksud – maksud tersebut perlu memperhatikan beberapa prinsip berikut :
1). Komunikasi Harus Jelas
Komunikasi yang jelas dapat dilakukan bilamana dipakai bahasa yang baik, sehingga mudah dimengerti serta tidak disalah – tafsirkan oleh si penerima
2). Prinsip Integritas
Komunikasi dapat digunakan untuk memupuk saling pengertian antara masing-masing individu sehingga dapat mencapai serta menjaga adanya suatu kerjasama yang baik.
3). Prinsip Penggunaan Organisasi Informal
Komunikasi yang efektif dapat dicapai bilamana digunakan organisasi informal sebagai pelengkap saluran organisasi formal yang ada.
• Motivasi
Perencanaan dan struktur organisasi yang baik belum menjamin bahwa tugas – tugas yang ditetapkan pasti dijalankan dengan lancar. Ini bergantung pada tanggung jawab dari pengawasan manajemen serta para pelaksananya.
Motivasi mempunyai dua macam bentuk, yaitu motivasi positif dan motivasi negatif.
a. Motivasi Positif
Motivasi positif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara memberikan penambahan tingkat kepuasan tertentu, misalnya : dengan memberikan promosi, memberikan insentif atau tambahaan penghasilan, menciptakaan kondisi tempat kerja yang baik agar mereka merasa aman tenteram dan jenak bekerja, dan sebagainya. Untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan bawahanm pimpinan dapat mengadakan pendekatan pribadi secara mendalam.
b. Motivasi Negatif
Motivasi negatif merupakan proses untuk mempengaruhi orang lain dengan cara menakut – nakuti atau mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu secara terpaksa.
Motivasi diharapkan dapat menjadi dasar perangsang untuk meningkatkan kreativitas seseorang. Dalam hal ini, perlu diperhatikan masalah – masalah seperti berikut ini :
• Kreativitas dipandang sebagai dasar penentuan kualita seseorang.
• Masalah kreativitas ini muncul bilamana seseorang menghadapi problema yang memerlukan pemecahan. Untuk itu, seseorang, perlu memiliki kewenangan organisasi dan sumber pemecahan dalam bentuk kebebasan untuk menemukan sesuatu untuk menciptakan kreasi – kreasi baru.
PENGKOORDINASIAN
Koordinasi yang baik dapat dilakukan jika masing – masing individu menyadari dan memahami akan tugas – tugas mereka. Mereka harus mengetahui bahwa sebenarnya tugas mereka sangat membantu pada usaha – usaha untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk itu mereka perlu mengetahui lebih dulu tentang tujuan organisasi.
• Prinsip – prinsip koordinasi
Dalam mengadakan koordinasi diperlukan suatu pegangan yang berupa prinsip – prinsip. Koordinasi antar bagian dan antar individu di dalam organisasi akan dapat tercapai bilamana diikuti dengan tiga prinsip berikut :
a. Prinsip Kontak Langsung
Prinsip ini menyatakan bahwa koordinasi harus dicapai melalui hubungan antar manusia baik hubungan secara horizontal maupun vertikal.
b. Prinsip Penekanan pada Pentingnya Koordinasi
Kurang baiknya koordinasi yang ada dapat menimbulkan kesimpang siuran di dalam organisasi. Selain itu, koordinasi yang baru di adakan kemudian juga dapat menghambat jalannya organisasi.
c. Hubungan Timbal Balik di antara Faktor – faktor yang ada
Masing – masing individu yang bekerja bersama – sama dalam kondisi pekerjaan tertentu, akan saling memberikan pengaruh antara yang satu dengan lainnya. Kondisi, tujuan dan macam pekerjaan yang sama memungkinkan bagi mereka untuk mengadakan hubungan secara rutin, baik di dalam bagian maupun antar bagian.
• Pelaksanaan Fungsi Koordinasi
Fungsi – fungsi perencanaan, pengorganisasian, dan pengarahan harus didukung oleh fungsi pengkoodinasian dan pengawasan agar tujuan organisasi dapat tercapai. Untuk melaksanakan fungsi koordinasi, manajer dapat menempuh dua cara, yaitu :
a. Menjamin bahwa kondisi lingkungan dapat membantu untuk memberikan fasilitas bagi terlaksananya koorinadi.
b. Memastikaan apakah masing – masing individu sudah mengetahui prinsip – prinsip koordinasi.
PENGAWASAN
• Pengertian
Pengawasan merupakan fungsi terakhir yang harus dilaksanakan dalam manajemen. Dengan pengawasaan dapat diketahui tentang hasil yang telah dicapai. Cara yang dilakukan dalam pengawasan yaitu membandingkan segala sesuatu yang telah dijalankan dengan standard atau rencananya, serta melakukan perbaikan – perbaikan bilamana terjadi penyimpangan.
Dapat pula menyangkut perubahan – perubahan besar, seperti :
a. Penyusunan kembali rencana baru.
b. Menetapkan sasaran target baru
c. Perubahan struktur organisasi
d. Perbaikan cara – cara penerimaan pegawai
e. Dan sebagainya.
Pengawasan yang dilakukan pada setiap tahap memungkinkan bagai manajer untuk memperkirakan gejala – gejala penyimpangan yang dapat terjadi, sehingga bisa dilakukan tindakan pencegahan atau tindakan preventif.
• Langkah – langkah Pengawasan
a. Menciptakan Standard
Standard merupakan suatu kriteria untuk mengukur hasil pekerjaan yang sudah dilakukan. Standard yang dibuat biasanya didasarkan pada suatu kondisi atau kemampuan kerja yang normal.
Standard kuantitatif merupakan suatu standard yang dinyatakan di dalam satuan – satuan tertentu, misalnya : jam kerja mesin (machine hour), jam kerja tenaga langsung (direct labor hour), satuan barang (unit product), ongkos, pendapatan, investasi, dan lain sebagainya. Sedangkan standard kualitatif dapat berupa pendapatan umum. Langganan, buruh dan sebagainya.
b. Membandingkan kegiatan yang dilakukan dengan standard
Langkah kedua ini dilakukan untuk mengetahui sampai seberapa jauh adanya penyimpangan yang telah terjadi.
c. Melakukan tindakan koreksi
Langkah ketiga ini dilakukan dengan tujuan untuk memperbaiki dan menyempurnakan segala kegiatan.
• Menghayati maalah – masalah yang dihadapi.
• Mencari kemungkinan – kemungkinan untuk mengatasi atau memperbaiki adanya kesalahan.
• Mengadakan penilaian terhadap berbagai kemungkinan tersebut.
• Menentukan cara – cara untuk mengadakan koreksi yang paling tepat.
• Syarat – syarata Pengawasan Yang Baik.
Untuk menjalankan pengawasan dengan baik, diperlukan beberapa syarat, yakni :
a. Pengawasan harus mendukung sifat dan kebutuhan kegiatan (aktivitas).
b. Pengawasan harus melaporkan setiap penyimpangan yang terjadi dengan segera.
c. Pengawasan harus mempunyai pandangan ke depan
d. Pengawasan harus obyektif, teliti dan sesuai dengan standard yang digunakan.
e. Pengawasan harus luwes/fleksibel
f. Pengawasan harus serasi dengan pola organisasi.
g. Pengawasan harus ekonomis
h. Pengawasan harus mudah dimengerti
i. Pengawasan harus diikuti dengan perbaikan / koreks
Sabtu, 09 Oktober 2010
BAB 2 LINGKUNGAN PERUSAHAAN
BAB 2
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
• Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan
• Lingkungan Fisik, Energi dan Konservasi
• Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
• Lingukngan Hukum
• Lingkungan Pemerintah
• Lingkungan Internasional
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PERUSAHAAN
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sekarang, masyarakat menuntut kepada perusahaan-perusahaan untuk mengemban tanggung jawab seperti itu lebih besar dari sebelumnya. Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan social yang mungkin dapat bertentangan dengan tujuan-tujuan social yang mungkin dapat bertentangan dengan tujuan-tujuan ekonomi, jelas data menimbulkan dilemma.
Istilah tanggung jawab social menunjukkan pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh social di samping juga pengaruuuh ekonomi dari keputusan-keputusannya. Ini berlaku bagi semua perusahaan tanpa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tanggung jawab social tersebut mencakup hal-hal seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua factor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Factor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya.
Perusahaan dalamMasyarakat yang Pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui kompromi, bukannya dengan paksaan. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negatif tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyeludupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal, dan sebagainya.
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja: tetapi juga menyangkut lingkungan fisik. Limbah kimia yang berbahaya bagi kehidupan dibuang begitu saja ke sungai. Polusi udara juga meningkat, bahkan belum lama ini di Jakarta telah ditemukan bahwa kandungan carbon monoxida dalam air hujan cukup banyak. Sehingga masyarakat Jakarta dianjurkan untuk tidak menggunakan air hujan sebagai air minum.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Untuk, memperbaiki adanya kesan-kesan negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Saran dari pemerintah dan keluhan dari masyarakat harus diperhatikan. Kegiatan humas yang baik perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat, bukannya hanya berprogpaganda saja.
LINGKUNGAN FISIK, ENERGI
DAN KONSERVASI
Pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang sedang dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika benar-benar akan dilaksanakan. Kasus ledakan pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl Uni Soviet dan kasus kebocoran pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal India merupakan contoh pencemaran udara yang cukup hebat dengan banyak karbon. Dampaknya dapat dirasakan dalam jangka waktu lama karena munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran tersebut.
• Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
1. Semakin meningkatkan konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi
Tujuan-tujuan ekologis memang sangat penting. Tetapi, persoalan riilnya adalah menyangkut apakah kita dapat mengkoordinir tujuan-tujuan tersebut dengan tujuaan sosial dan tujuan ekonomi lainnya. Sampai saat ini belum ada konsesus tentang masalah tersebut.
• Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang telah tercemar. Masing-masing jenis berikut ini menjadi ancaman bagi lingkungan yang sehat.
Pencemaran Udara
Rata-rata orang menghirup udara sebanyak 35 pon per hari. Jumlah ini merupakan enam kali dari jumlah maknan dan minuman yang dikonsumsi secara normal.
Dalam tahun 1983 di Amerika Serikat terdapat 200 juta ton sampah udara dilepas secara bebas. Lebih dari 50% polusi tersebut berasal dari mesin kendaraan bermotor, 22% berasal dari pusat-pusat tenaga listrik, dan kira-kira 15% berasal dari pabrik-pabrik pengolahan.
Polusi udara ini menimulkan dampak negatif yang biasanya dikaitkan dengan penyakit jantung dan pernapasan.
Contoh ekstrim lainnya dapat dilihat pada peristiwa bocornya pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal, India yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban baik meninggal maupun cacat serta akibat-akibat lain. Belum lama ini, pada bulan April 1986, terjadi pencemaran udara yang hebat karena meledaknya pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Uni Soviet yang menimbulkan radiasi dan meminta banyak korban.
Pencemaran Air
Penggunaan pupuk yang mempunyai kandungan nitrat cukup besar dapat menyebabkan polusi air baik di permukaan maupun di bawah tanah. Jarak antara sumber air tanah dengan tangki peresapan (pembuangan kotoran) saling berdekatan sehingga bakteri-bakteri dalam tangki peresapan dapat merembes masuk ke sumber air. Air yang mengandung bakteri-bakteri itu tidak baik bagi kesehatan badan jika diminum.
Pencemaran Sampah Awet
Di dunia ini hanya ada tiga macam tempat pembuangan sampah yaitu bumi, air, dan angkasa. Manajemen yang baik menyangkut pembuangan sampah ketiga tempat tersebut sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan masyarakat. Jika sampah dibakar, pencermaran udara yang timbul sangat menggangu lingkungan.
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet dan plastik, sulit mendapatkan pembuangan; ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Jika kita lihat di Amerika Serikat (dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta) setiap tahunnya menghasilkan 4,6 milyar ton sampah awet, termasuk : 48 milyar kaleng, 26 milyar botol, 4 juta ton plastik, 7,6 juta pesawat televisi rusak, 7 juta mobil dan truk, dan 30 juta ton kertas. Sedangkan biaya pengumpulan dan pemanfaatan sampah awet ini dapat mencapai 12 milyar dollar per tahun, atau sekitar 13 trilyuuun rupiah.
Dalam perekonomian kita proses pengolahan kembali ini sangat penting, di samping dapat menciptakan lapangan kerja juga dapat menghemat energi, memberikan sumber bahan baku pelengkap bagi produksi, dan membantu mengatasi persoalan sampah. Sebagai contoh, pengolahan kembali dapat menghemat 95% energi dalam pembuatan alumunium bilamana tidak berasal dari biji aluminiumnya. Lagi pula, hal ini dapat menghemat bahan baku serta mengurangi jumlah modal untuk investasi yang diperlukan.
• Energi dan konservasi
Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat emmberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada, bianya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas.
Setelah terjadi embargo minyak dunia taun 1973 menyusul perang Aran – Israel, harga minyak terus meningkat dan orang mulai memikirkan cara-cara penghematan dan konservasi energi. Peralatan hemat energi mulai bermunculan di pasaran; orang tidak lagi menggunakan energi pada saat tidak diperlukan. Beberapa tahun terkahir ini harga minyak terus merosot dari semula US $ 30 per barel menjadi US$ 9,95 per barel pada awal 1986.
LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN
PERPAJAKAN
• Asalan-asalan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Alasan lain yang mendorong penduduk berpindah ke kota adalah keinginan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Kehidupan kota seperti ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru di antaranya : perlindungan kebaran, penganturan selokan-selokan, penyediaan air minum dan sebagainya. Untuk itu Pemerintah perlu memungut pajak pada masyarakat. Masalah-masalah lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah kesehatan, pendidikan, transportasi. Pada tingkat nasional di mana perhubungan menjadi lebih kompleks, perdagangan dan pengangkutan makin berkembang, dan komunikasi menjadi lebih penting.
Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah membanun taman-taman bagi keperluan rekreasi, perpustakaan, museum dan pusat-pusat rekreasi serta kebudayaan yang lain. Kemajuan di bidang teknologi juga memberikan akibat kepada penduduk pada masyarakat. Beberapa contoh kegiatan yang ditujukan untuk membantu penduduk antara lain : asuransi kesehatan, pembangunan rumah murah yang sehat, pengawasan polusi, serta bantuan kepada pengusaha kecil.
Adanya pertambangan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran Pemerintah lebih besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka dengan usaha-usaha peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar negeri.
Usaha tersebut antara lainn dilakukan melalui pembangunan sarana air minum pedesaan, pembangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan. Usaha mengatasi pencemaran lingkungan telah dirintis dengan jalan melakukan pengawasan pemeriksaan higina serta sanitasi terhadap perusahaan-perusahaan, tempat-tempat penjualan makanan dan minuman serta tempat-tempat umum, pengamanan penggunaan pestisida dan pengawasan serta pemeriksaan kualitas air minum terutama di beberapa Kotamadya.
Setiap periode pembangunan, pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan pertanahan juga semakin meningkat. Apabila Pemerintah dapat menekan pengeluaran ini, maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan lebih banyak terpenuhi.
• Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Apabila pengeluaran Pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit ini dapatlah dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang negara.
Tidak semua pajak yang dipungut oleh Pemerintah ditujukan untuk meningkatkan penghasilan, terutama pajak-pajak yang dikenakaan pada tempat-tempat perjuadian, dan pajak impor untuk melindungi kegiatan usaha dalam negeri terhadap persaingan harga.
Ada beberapa macam pajak yang yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain:
a. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya, yang dibayar oleh importir, produsen dan pedagangan besar. Besarnya pajak ini ditambahkan pada harga barang tersebut pada saat dijual kepada masyarakat. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn)
Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsun adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebagai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak dividen.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
• Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak ini meliputi denda-denda, iuran, retribusi, hasil lelang, bagian laba Perusahaan Negara, dan sebagainya.
• Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan seluruh pengeluaran Pemerintah dapat dikelompok ke dalam
• Pengeluaran rutin,antara lain berupa : belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang serta pengeluaran lain.
• Pengetahuan pembangunan
Usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan nasional dilakukan dengan melaksanakan pembangunan sektoral maupun pembangunan regional. Pembiayaan pembangunan sektoral yang antaa lain meliputi sektor-sektor pertanian dan pengairan, industri dan pertambangan. Tenaga listrik, perhubungan dan pariwisata, pendidikan dan kebudayaan.
Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, peraturan-peraturan, konstitusi dan keputusan-keputusan suatu lembaga merupakan sumber dari sistem hukum yang berlaku. Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam : (1) hukum publik dan (2) hukum privat.
• Hukum Publik
Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Pengertian umur di sini meliputi : seseorang, sekelompok orang, masyarakat dan negara. Aturan-aturan hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum publik ini antara lain : hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana
• Hukum Privat
Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok- kelompok dalam masyarakat. Termasuk ke dalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum publik dan hukum privat, tercakup di dalam suatu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar. Sebenarnya Undang-Undang Dasar 1945 tidak memberikan suatu ketentuan yang membedakan hukum publik dengan hukum privat, demikian pula dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Istilah perdata yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Sementara tersebut tidak memberikan atasan untuk berkesimpulan bahwa segala hal yang tidak termasuk perdata adalah termasuk publik. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sekarang dipakai sebagai dasar tata hukum Indonesia tidak terdapat istilah perdata.
LINGKUNGAN PEMERINTAH
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk mengganti dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang di tujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. Hubungan ini menimbulkan berbagai macam kelompok kegiatan usaha dan akan berpengaruh terhadap perubahan sumber-sumber yang harus digunakan.
Dalam hal ini sering diperlukan adanya pemikiran baru. Sebagai contoh, suatu sistem perekonomian yang bebas akan membantu penggunaan sumber-sumber secara optimal. Ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa seluruh biaya dari sumber tersebut akan dikeluarkan, termasuk biaya tenaga kerja atas penggunaan tenaganya, bunga atau biaya kepada investor atas penggunaan kapitalnya dan seterusnya.
Di negara seperti Amerika, Pemerintah telah memberikan kebebasan yang luas dalam bidang usaha. Walaupun demikian, kebebasan tersebut tidak absolut; bidang usaha masih memperlukan campur tangan Pemerintah. Sebagai contoh : pengenaan bea impor ditujukan untuk melindungi kegiatan usaha di dalam negeri, dan berbagai peraturan yang dikenakan pada sistem perbankan ditujukan untuk menghindari adanya fluktuasi alat pembayaran.
• Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
Pemerintah telah memberikan bantuan dalam kehidupan perusahaan terutama berupa perilindungan atas kekayaan. Pengadaan kontrak dan pemberian paten.
Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, di samping alasan keamanan dan alasan-alasan lain. Pemerintah juga membantu perusahaan-perusahaan kecil atau lemah karena merupakan unit usaha yang penting untuk menampung tenaga kerja dan dapat memberikan harga yang lebih rendah kepada konsumen. Bantuan semacam ini sering dinamakan subdisi.
a. Bantuan di Bidang Transportasi
Tidak sedikit bantuan Pemerintah di bidang transportasi. Hampir di setiap sektor pengangkutan, Pemerintah banyak memegang peranan. Pada sektor perkereta-apian, misalnya; sepenuhnya dikuasasi Pemerintah yang diatur oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Garuda Indonesian Airways (GIA) di sektor angkutan udara, PELNI di sektor angkutan laut dan DAMRI di sektor angkutan darat telah mendorong usaha-usaha baru yang dilakukan oleh swasta; bahkan dapat menimbulkan daya saing yang lebih besar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
Bantuan kepada perusahaan-perusahaan kecil dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
• Bantuan finansial :
• Bantuan pemberian kontrak; serta
• Bantuan teknik dan manajemen.
Bantuan finansial telah banyak diberikan kepada para pengusaha kecil, lebih dikenal dengan sebutannn pengusaha golongan ekonomi lemah, terutama pengusaha pribumi melalui lembaga-lembaga keuangan yang ada (bank). Bantuan semacam ini wujudkan dalam bentuk kredit (Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen dan Kredit Candak Kulak) dengan tingkat bunga yang rendah.
Sedangkan bantuan teknik dan manajemen umumnya diberikan kepada koperasi-koperasi dengan tujuan untuk menggiatkan usaha-usaha para anggota koperasi secara bersama-sama dan merata.
c. Bantuan di Bidang Komunikasi
Bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatian siaran radio televisi. Telepon dan sebagainya hampir seluruhnya dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Bidang komunikasi ini juga didukung dengan usaha-usaha pengembangan ruang angkasa seperti penggunaan satelit. Usaha-usaha semacam ini sangat mendorong majunya usaha di bidang komunikasi.
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah internasional. Krisis energi yang terjadi sesudah tahun 1973 menyebabkan beberapa negara pengimpor minyak mengalami kesulitan. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut didukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan sebagai perusahaan multinasional. Mereka membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.
• Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional, yaitu jumlah utang negara X kepada negara Y dan jumlah utang dari negara Y kepada negara X. Suatu konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan. Jika suatu negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini menunjukkan neraca perdagangan yang menguntungkan. Jika impor lebih besar dari ekspornya, maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan.
Teori ekonomi tradisional menitik-beratkan pada suatu pendapat tentang keunggulan komparatif yang memungkinkan daerah-daerah produsen bahan mentah, modal, keahlian, dan sebagainya mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Adanya spesialisasi tenaga kerja yang disertai dengan pertukaran barang-barang, menyebabkan penduduk di masing-masing negara mendapatkan standard hidup yang lebih tinggi daripada mereka memenuhi sendiri semua kebutuhannya.
• Perusahaan Perusahaan Multinasional
(Multinational Corporation)
Perushaaan-perusahaan Multinasional kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang. Pasar yang dikuasainya meliputi beberapa negara selain negaranya sendniri. Misalnya, perusahaan mobil Volkaswagen / VW dari Jerman Barat, sekarang menjual 67% hasil produksinya di luar Jerman; Nestle yang memproduksi bahan makanan dan coklat, menjual 97,5% hasil produksinya di luar Swiss. Begitu pula halnya dengan perusahaan-perusahaan di Jepang seperti : Toyota, Mitsubishi dan sebagainya; serta perusahaan-perusahaan di Amerika seperti : Ford, Johnson & Jhonson, Coca cola dan sebagainya. Mereka memperluas pasarnya ke negara-negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan untuk konsumen dalam negeri.
Di Eropa terbentuk Pasaran Bersama Eropa (PBE) yang terdiri atas negara-negara Perancis. Jermaaan Barat, Italia, Nederlant, Belgia, Luxemburg dan Inggris. Masing-masing negara anggota bebas memasarkan barang hasil produksinya ke negara anggota yang lain. Tarif yang dikenakan oleh setiap negara anggota PBE untuk barang-baranggg yang berasal dari negara lain adalah sama besarnya. Selain di Eropa, perhimpunan negara-negara untuk bekerja sama di bidang ekonomi juga terdapat di Amerika Tengah dengan nama Central American Common Market (meliputi seluruh negara di Amerika Tengah kecuali Panama), di Amerika Latin dengan nama Latin American Free Trade Association (meliputi negara-negara Argentina, Brazil, Chili, Columbia, Ecuador, Mexico, Paraguay, Perlu dan Uruguay) dan di Asia Tenggara dengan nama Association of South East Asian Nations (ASEAN). Dalam ASEAN Indonesia termasuk salah satu angota selian Singapura, Malaysia. Philipina dan Muangthai: secara menyusul menjadi anggota adalah Brunei Darussalam.
• Kegiatan-kegiatan Multinational
Kemudian mendirikan perushaan perakitan/assembling di negara kedua untuk meyalani kebutuhannya di samping negara ketiga yang ada di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan Multinasional beroperasi di suatu negara untuk mengembangka pasarnya secara ekonomis dan berusaha memanfaatkan keadaa politik yang menguntungkan. Untuk menjalankan kegiatannya perusahaan tersebut dapat berbentuk suatu joint venture, perjanjian lisensi atau kontrak-kontrak khusus yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah. Adanya Perusahaan Multinasional dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekomian dari satu negara terhadapp negara yang lain. Secara langsung juga mendorong peningkatan kemampua teknologi, manajemen dan ketrampilan orang-orang di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Dewasa ini di Indonesia sudah terdapat banyak Perusahaan Multinasional yang terus meningkatkan operasinya. Misalnya : Coca cola, Toyota, Sharp, Mitsubishi, Oliveti, FNCB, dan sebagainya.
Masuknya Perusahaan-perusahaan Multinasional ke Indonesia ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 1 tahun 1986 yang kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Modal di Indonesia diatur oleh sebuah lembaga yang disebut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sampai dengan Juli 1985 jumlah modal asing yang disetujui oleh Pemerintah sebesar US$ 16.066 juta.
Menurut negara asal, dari lebih 29 negara dan gabungan negara, Jepang merupakan negara yang paling banyak melakukan investasi, yaitu sebanyak 207 proyek (26,1%) dengan nilai rencana investasi US $ 4,9 milyar.
• Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahaan / manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara.
Dengan definisi ini maka Perusahaan Multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakaan ukuran kegiatan perusahaan.
Pada saat laporan PBB itu dibuat (1973) jumlah Perusahaan Multinasional diperkirakan sekitar 7.300 buah, 200 di antaranya mempunyai cabang di 20 negara atau lebih. Nilai hasil (output) dikurangi nilai sumber (input) dan suatu proses produksi dari Perusahaan Multinasional selama tahun 1971 diperkirakan sebesar US $ 500 milyar atau sepertiga dari pendapatan nasional dunia.
• Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
Berikut ini diuraikan kebaikan-kebaikan dan keburukan didirikannya Perusahaan Multinasional bai negara pengundang, terutama negara sedang berkembang.
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional :
• Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor.
• Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sektor industri.
• Menambah pendapatan negara berupa pajak-pajak dan royalty dari perusahaan-perusahaan tersebut.
• Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi tenaga kerjanya sebab perusahaan tersebut memiliki superioritas dalam bidang manajemen dan teknologi.
• Memodernisir industri.
• Menambah arus barang karena meningkatnya produksi nasional yang didukung oleh perusahaan tersebut.
• Memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri, seperti : bahan baku, tenaga kerja, dan sebagainya.
• Ikut mendukung pembangunan nasional.
b. Keburukan Perusahaan Multinasional
• Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didrikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara. Tetapi jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
• Perusahaan-perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
Penyusunan/depresiasi. Dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
Kebutuhan akan bahan baku dan barang modal harus didatangkan dari Luar Negeri yang dalam pelaksanaannya Pemerintah harus menyediakan fasilitasnya.
Selain itu Perusahaan Multinasional berhak menarik kembali modalnya swaktu-waktu.
• Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
• Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal merupakan motif perusahaan-perusahaan Multinasional. Setelah itu baru memproduksi barang sebagai tujuan sekundernya. Adanya motif ini dapat memberikan akibat yang kurang menguntungkan, yaitu timbulnya pertentangan kepentingan dalam kaitannya dengan pembangunan negara.
• Lembaga-lembaga yang Mmebantu Perdagangan Internasional
Kegiatan mereka lebih memudahkaan pelaksanaan ekspor atau ipor tersebut. Perantara ini disebut middlemen, dibedakaan ke dalam empat golongan.
a. Export and Import Commission House
Commission House merupakan wakil-wakil dari pembeli. Export Commission House menerima pesanan dari pembeli-pembeli di luar negeri, kemudian memenuhi pesanan tersebut dan menyelesaikan masalah-masalah pengeksporan, serta menerima komisi atas dasar nilai barang yang diekspor. Sedangkan Import Commision House melakukan hal yang serupa bagi pembeli-pembeli didalam negeri.
b. Merchant Exporters and Importers
Tidak seperti Commision House, Merchant Exporters and Importers memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, jadi bukannya komisi, mereka membeli barang-barang dalam negeri dan menjualnya kembali ke luar negeri, atau membeli barang-barang di luar negeri dan menjualnya kembali di dalam negeri.
c. Manufacturer’s Export Agents
Export agents bertindak sebagai departemen/bagian ekspor dari sebuah perusahaan/produsen atau sekelompok perusahaan. Hubungan mereka dengan perusahaan biasanya bersifat permanent dan ditetapkan dengan suatu kontrak. Dalam kontrak tersebut dinyatakan bahwa perusahaan atau sekelompok perusahaan menjual barang jenis terntentu keluar negeri dengan memberikan sejumlah komisi.
d. Export and Import Brokers
Makelar (broker) dalam kegiatan ekspor – impor berusaha mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama. Atas jerih payahnya mereka mendapatkan komisi dari transaksi yang terjadi. Barang-barang yang ditawarkan biasanya berupa gula, kapas, beras dan barang lain yang serupa.
• Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia
Setiap tahun sejak 1969 keadaan ekspor Indonesia secara keseluruhan mengalami perkembanga yang positif dalam nilai dollar. Tetapi mulai periode 1981/1982 keadaan ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Pada dasarnya barang-barang yang diekspor dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni barang-barang selain migas dan migas (minyak dan gas bumi).
Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak di kelompokan lagi menjadi :
a. Golongan barang utama, terdiri atas : kayu, karet, timah, minyak kelapa sawit, kopi, tembakau, teh, dan biji kelapa sawit.
b. Golongan barang lain, terdiri atas : hewan beserta hasilnya, lada, bungkil kopra, kopra, bahan makanan, barang tambang dan lain-lain.
Barang konsumsi, terdiri atas : beras, tepung terigu, tekstil, dan lain sebagainya.
Bahan baku dan penolong, terdiri atas : cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang terun, cambric dan shirting, bahan bangunan, dan lain sebagainya.
Barang modal terdiri atas : mesin – mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dan lain sebagainya.
Selain ketiga golongan barang tersebut, Indonesia juga mengimpor minyak dan gas untuk konsumsi di dalam negeri.
LINGKUNGAN PERUSAHAAN
• Pengaruh Lingkungan Terhadap Perusahaan
• Lingkungan Fisik, Energi dan Konservasi
• Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
• Lingukngan Hukum
• Lingkungan Pemerintah
• Lingkungan Internasional
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP
PERUSAHAAN
Kondisi bisnis banyak berpengaruh pada kehidupan kita. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan mempunyai beberapa tanggung jawab pada kehidupan dan kesejahteraan manusia. Sekarang, masyarakat menuntut kepada perusahaan-perusahaan untuk mengemban tanggung jawab seperti itu lebih besar dari sebelumnya. Penentuan seberapa jauh perusahaan harus mengarah kepada tujuan-tujuan social yang mungkin dapat bertentangan dengan tujuan-tujuan social yang mungkin dapat bertentangan dengan tujuan-tujuan ekonomi, jelas data menimbulkan dilemma.
Istilah tanggung jawab social menunjukkan pertimbangan manajemen tentang pengaruh-pengaruh social di samping juga pengaruuuh ekonomi dari keputusan-keputusannya. Ini berlaku bagi semua perusahaan tanpa memandang besar, lokasi, atau industrinya. Tanggung jawab social tersebut mencakup hal-hal seperti bidang kesehatan, informasi konsumen, praktek tanpa diskriminasi, dan pemeliharaan lingkungan fisik.
Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua factor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan, dan masyarakat. Factor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, dan ekologi/fisik dan sebagainya.
Perusahaan dalamMasyarakat yang Pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarkan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan.
Dalam masyarakat pluralistic, terdapat banyak pusat kekuatan, masing-masing mempunyai sifat mandiri. Hubungan-hubungan yang baik dapat terjadi dengan saling memberi melalui kompromi, bukannya dengan paksaan. Dalam hal ini, pluralisme mencerminkan usaha manusia untuk mempertemukan kebutuhan dan kepentingan dari berbagai organisasi.
Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Dari pemberitaan pers yang dapat kita ikuti, banyak masalah yang menciptakan kesan negatif tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyeludupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, kebocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak legal, dan sebagainya.
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja: tetapi juga menyangkut lingkungan fisik. Limbah kimia yang berbahaya bagi kehidupan dibuang begitu saja ke sungai. Polusi udara juga meningkat, bahkan belum lama ini di Jakarta telah ditemukan bahwa kandungan carbon monoxida dalam air hujan cukup banyak. Sehingga masyarakat Jakarta dianjurkan untuk tidak menggunakan air hujan sebagai air minum.
Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Untuk, memperbaiki adanya kesan-kesan negatif dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negatif serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif. Saran dari pemerintah dan keluhan dari masyarakat harus diperhatikan. Kegiatan humas yang baik perusahaan dengan pemerintah dan masyarakat, bukannya hanya berprogpaganda saja.
LINGKUNGAN FISIK, ENERGI
DAN KONSERVASI
Pengembangan energi nuklir sebagai sumber tenaga di Indonesia yang sedang dalam penelitian harus diperhatikan secara seksama jika benar-benar akan dilaksanakan. Kasus ledakan pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl Uni Soviet dan kasus kebocoran pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal India merupakan contoh pencemaran udara yang cukup hebat dengan banyak karbon. Dampaknya dapat dirasakan dalam jangka waktu lama karena munculnya penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh pencemaran tersebut.
• Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari tiga faktor :
1. Semakin meningkatkan konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi
Tujuan-tujuan ekologis memang sangat penting. Tetapi, persoalan riilnya adalah menyangkut apakah kita dapat mengkoordinir tujuan-tujuan tersebut dengan tujuaan sosial dan tujuan ekonomi lainnya. Sampai saat ini belum ada konsesus tentang masalah tersebut.
• Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang telah tercemar. Masing-masing jenis berikut ini menjadi ancaman bagi lingkungan yang sehat.
Pencemaran Udara
Rata-rata orang menghirup udara sebanyak 35 pon per hari. Jumlah ini merupakan enam kali dari jumlah maknan dan minuman yang dikonsumsi secara normal.
Dalam tahun 1983 di Amerika Serikat terdapat 200 juta ton sampah udara dilepas secara bebas. Lebih dari 50% polusi tersebut berasal dari mesin kendaraan bermotor, 22% berasal dari pusat-pusat tenaga listrik, dan kira-kira 15% berasal dari pabrik-pabrik pengolahan.
Polusi udara ini menimulkan dampak negatif yang biasanya dikaitkan dengan penyakit jantung dan pernapasan.
Contoh ekstrim lainnya dapat dilihat pada peristiwa bocornya pabrik pestisida Union Carbide di Bhopal, India yang mengakibatkan jatuhnya ribuan korban baik meninggal maupun cacat serta akibat-akibat lain. Belum lama ini, pada bulan April 1986, terjadi pencemaran udara yang hebat karena meledaknya pusat listrik tenaga nuklir di Chernobyl, Uni Soviet yang menimbulkan radiasi dan meminta banyak korban.
Pencemaran Air
Penggunaan pupuk yang mempunyai kandungan nitrat cukup besar dapat menyebabkan polusi air baik di permukaan maupun di bawah tanah. Jarak antara sumber air tanah dengan tangki peresapan (pembuangan kotoran) saling berdekatan sehingga bakteri-bakteri dalam tangki peresapan dapat merembes masuk ke sumber air. Air yang mengandung bakteri-bakteri itu tidak baik bagi kesehatan badan jika diminum.
Pencemaran Sampah Awet
Di dunia ini hanya ada tiga macam tempat pembuangan sampah yaitu bumi, air, dan angkasa. Manajemen yang baik menyangkut pembuangan sampah ketiga tempat tersebut sangat berpengaruh pada kesehatan lingkungan masyarakat. Jika sampah dibakar, pencermaran udara yang timbul sangat menggangu lingkungan.
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet dan plastik, sulit mendapatkan pembuangan; ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Jika kita lihat di Amerika Serikat (dengan jumlah penduduk lebih dari 250 juta) setiap tahunnya menghasilkan 4,6 milyar ton sampah awet, termasuk : 48 milyar kaleng, 26 milyar botol, 4 juta ton plastik, 7,6 juta pesawat televisi rusak, 7 juta mobil dan truk, dan 30 juta ton kertas. Sedangkan biaya pengumpulan dan pemanfaatan sampah awet ini dapat mencapai 12 milyar dollar per tahun, atau sekitar 13 trilyuuun rupiah.
Dalam perekonomian kita proses pengolahan kembali ini sangat penting, di samping dapat menciptakan lapangan kerja juga dapat menghemat energi, memberikan sumber bahan baku pelengkap bagi produksi, dan membantu mengatasi persoalan sampah. Sebagai contoh, pengolahan kembali dapat menghemat 95% energi dalam pembuatan alumunium bilamana tidak berasal dari biji aluminiumnya. Lagi pula, hal ini dapat menghemat bahan baku serta mengurangi jumlah modal untuk investasi yang diperlukan.
• Energi dan konservasi
Dari sumber energi tersebut kiranya energi matahari dapat emmberikan prospek penggunaan yang baik di masa depan mengingat bahaya yang hampir tidak ada, bianya murah dan bebas polusi. Sebagian besar penggunaan energi di dunia saat ini masih bergantung pada minyak dan gas.
Setelah terjadi embargo minyak dunia taun 1973 menyusul perang Aran – Israel, harga minyak terus meningkat dan orang mulai memikirkan cara-cara penghematan dan konservasi energi. Peralatan hemat energi mulai bermunculan di pasaran; orang tidak lagi menggunakan energi pada saat tidak diperlukan. Beberapa tahun terkahir ini harga minyak terus merosot dari semula US $ 30 per barel menjadi US$ 9,95 per barel pada awal 1986.
LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN
PERPAJAKAN
• Asalan-asalan bagi Meningkatnya Pengeluaran Pemerintah
Alasan lain yang mendorong penduduk berpindah ke kota adalah keinginan memperoleh pendidikan yang lebih tinggi. Kehidupan kota seperti ini menyebabkan timbulnya masalah-masalah baru di antaranya : perlindungan kebaran, penganturan selokan-selokan, penyediaan air minum dan sebagainya. Untuk itu Pemerintah perlu memungut pajak pada masyarakat. Masalah-masalah lain yang perlu mendapatkan perhatian adalah masalah kesehatan, pendidikan, transportasi. Pada tingkat nasional di mana perhubungan menjadi lebih kompleks, perdagangan dan pengangkutan makin berkembang, dan komunikasi menjadi lebih penting.
Untuk meningkatkan fasilitas pelayanan kepada masyarakat, Pemerintah telah membanun taman-taman bagi keperluan rekreasi, perpustakaan, museum dan pusat-pusat rekreasi serta kebudayaan yang lain. Kemajuan di bidang teknologi juga memberikan akibat kepada penduduk pada masyarakat. Beberapa contoh kegiatan yang ditujukan untuk membantu penduduk antara lain : asuransi kesehatan, pembangunan rumah murah yang sehat, pengawasan polusi, serta bantuan kepada pengusaha kecil.
Adanya pertambangan penduduk dapat mengakibatkan pengeluaran Pemerintah lebih besar. Pemerintah perlu menyediakan kebutuhan pokok mereka dengan usaha-usaha peningkatan produksi dalam negeri dan pengadaan impor dari luar negeri.
Usaha tersebut antara lainn dilakukan melalui pembangunan sarana air minum pedesaan, pembangunan jamban keluarga serta usaha pencegahan terhadap pencemaran lingkungan. Usaha mengatasi pencemaran lingkungan telah dirintis dengan jalan melakukan pengawasan pemeriksaan higina serta sanitasi terhadap perusahaan-perusahaan, tempat-tempat penjualan makanan dan minuman serta tempat-tempat umum, pengamanan penggunaan pestisida dan pengawasan serta pemeriksaan kualitas air minum terutama di beberapa Kotamadya.
Setiap periode pembangunan, pengeluaran-pengeluaran untuk keperluan pertanahan juga semakin meningkat. Apabila Pemerintah dapat menekan pengeluaran ini, maka kebutuhan-kebutuhan lainnya akan lebih banyak terpenuhi.
• Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Apabila pengeluaran Pemerintah lebih besar dari penghasilannya, maka akan terjadi defisit. Untuk menutup defisit ini dapatlah dilakukan peminjaman kepada bank-bank. Jumlah uang yang dipinjam dengan cara ini disebut utang negara.
Tidak semua pajak yang dipungut oleh Pemerintah ditujukan untuk meningkatkan penghasilan, terutama pajak-pajak yang dikenakaan pada tempat-tempat perjuadian, dan pajak impor untuk melindungi kegiatan usaha dalam negeri terhadap persaingan harga.
Ada beberapa macam pajak yang yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain:
a. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barang seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya, yang dibayar oleh importir, produsen dan pedagangan besar. Besarnya pajak ini ditambahkan pada harga barang tersebut pada saat dijual kepada masyarakat. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn)
Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsun adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Pajak kekayaan adalah termasuk pajak langsung karena langsung dikenakan atau dipungut pada pembayar pajak. Macam pajak lain yang dapat digolongkan sebagai pajak langsung ini adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak dividen.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
• Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak ini meliputi denda-denda, iuran, retribusi, hasil lelang, bagian laba Perusahaan Negara, dan sebagainya.
• Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan seluruh pengeluaran Pemerintah dapat dikelompok ke dalam
• Pengeluaran rutin,antara lain berupa : belanja pegawai, belanja barang, subsidi daerah otonom, bunga dan cicilan utang serta pengeluaran lain.
• Pengetahuan pembangunan
Usaha-usaha meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pembangunan nasional dilakukan dengan melaksanakan pembangunan sektoral maupun pembangunan regional. Pembiayaan pembangunan sektoral yang antaa lain meliputi sektor-sektor pertanian dan pengairan, industri dan pertambangan. Tenaga listrik, perhubungan dan pariwisata, pendidikan dan kebudayaan.
Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, peraturan-peraturan, konstitusi dan keputusan-keputusan suatu lembaga merupakan sumber dari sistem hukum yang berlaku. Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum, sehingga faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-transaksi dalam perusahaan.
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam : (1) hukum publik dan (2) hukum privat.
• Hukum Publik
Hukum publik ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Pengertian umur di sini meliputi : seseorang, sekelompok orang, masyarakat dan negara. Aturan-aturan hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum publik ini antara lain : hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana
• Hukum Privat
Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok- kelompok dalam masyarakat. Termasuk ke dalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum publik dan hukum privat, tercakup di dalam suatu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar. Sebenarnya Undang-Undang Dasar 1945 tidak memberikan suatu ketentuan yang membedakan hukum publik dengan hukum privat, demikian pula dalam Undang-Undang Dasar Sementara 1950. Istilah perdata yang tercantum dalam Undang-Undang Dasar Sementara tersebut tidak memberikan atasan untuk berkesimpulan bahwa segala hal yang tidak termasuk perdata adalah termasuk publik. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang sekarang dipakai sebagai dasar tata hukum Indonesia tidak terdapat istilah perdata.
LINGKUNGAN PEMERINTAH
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari usaha-usaha untuk mengganti dan menggunakan sumber-sumber ekonomi, yang di tujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat. Hubungan ini menimbulkan berbagai macam kelompok kegiatan usaha dan akan berpengaruh terhadap perubahan sumber-sumber yang harus digunakan.
Dalam hal ini sering diperlukan adanya pemikiran baru. Sebagai contoh, suatu sistem perekonomian yang bebas akan membantu penggunaan sumber-sumber secara optimal. Ini didasarkan pada suatu anggapan bahwa seluruh biaya dari sumber tersebut akan dikeluarkan, termasuk biaya tenaga kerja atas penggunaan tenaganya, bunga atau biaya kepada investor atas penggunaan kapitalnya dan seterusnya.
Di negara seperti Amerika, Pemerintah telah memberikan kebebasan yang luas dalam bidang usaha. Walaupun demikian, kebebasan tersebut tidak absolut; bidang usaha masih memperlukan campur tangan Pemerintah. Sebagai contoh : pengenaan bea impor ditujukan untuk melindungi kegiatan usaha di dalam negeri, dan berbagai peraturan yang dikenakan pada sistem perbankan ditujukan untuk menghindari adanya fluktuasi alat pembayaran.
• Perhatian Pemerintah terhadap Kegiatan Usaha
Pemerintah telah memberikan bantuan dalam kehidupan perusahaan terutama berupa perilindungan atas kekayaan. Pengadaan kontrak dan pemberian paten.
Keuntungan-keuntungan ekonomi juga merupakan alasan bagi pemerintah untuk memberikan bantuan, di samping alasan keamanan dan alasan-alasan lain. Pemerintah juga membantu perusahaan-perusahaan kecil atau lemah karena merupakan unit usaha yang penting untuk menampung tenaga kerja dan dapat memberikan harga yang lebih rendah kepada konsumen. Bantuan semacam ini sering dinamakan subdisi.
a. Bantuan di Bidang Transportasi
Tidak sedikit bantuan Pemerintah di bidang transportasi. Hampir di setiap sektor pengangkutan, Pemerintah banyak memegang peranan. Pada sektor perkereta-apian, misalnya; sepenuhnya dikuasasi Pemerintah yang diatur oleh Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Garuda Indonesian Airways (GIA) di sektor angkutan udara, PELNI di sektor angkutan laut dan DAMRI di sektor angkutan darat telah mendorong usaha-usaha baru yang dilakukan oleh swasta; bahkan dapat menimbulkan daya saing yang lebih besar untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
b. Bantuan pada Perusahaan-perusahaan Kecil
Bantuan kepada perusahaan-perusahaan kecil dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu :
• Bantuan finansial :
• Bantuan pemberian kontrak; serta
• Bantuan teknik dan manajemen.
Bantuan finansial telah banyak diberikan kepada para pengusaha kecil, lebih dikenal dengan sebutannn pengusaha golongan ekonomi lemah, terutama pengusaha pribumi melalui lembaga-lembaga keuangan yang ada (bank). Bantuan semacam ini wujudkan dalam bentuk kredit (Kredit Investasi Kecil, Kredit Modal Kerja Permanen dan Kredit Candak Kulak) dengan tingkat bunga yang rendah.
Sedangkan bantuan teknik dan manajemen umumnya diberikan kepada koperasi-koperasi dengan tujuan untuk menggiatkan usaha-usaha para anggota koperasi secara bersama-sama dan merata.
c. Bantuan di Bidang Komunikasi
Bidang komunikasi yang meliputi kegiatan-kegiatian siaran radio televisi. Telepon dan sebagainya hampir seluruhnya dikuasai dan diatur oleh pemerintah. Bidang komunikasi ini juga didukung dengan usaha-usaha pengembangan ruang angkasa seperti penggunaan satelit. Usaha-usaha semacam ini sangat mendorong majunya usaha di bidang komunikasi.
LINGKUNGAN INTERNASIONAL
Lingkungan internasional ini merupakan suatu konsep keseluruhan yang luas meliputi kegiatan dan masalah perekonomian dunia. Keadaan perekonomian nasional menjadi saling terpengaruh dan saling tergantung pada masalah-masalah internasional. Krisis energi yang terjadi sesudah tahun 1973 menyebabkan beberapa negara pengimpor minyak mengalami kesulitan. Beberapa negara maju seperti Amerika, Jepang memegang peranan penting dalam perekonomian dunia. Kekuatan ekonomi negara-negara tersebut didukung oleh kegiatan dari perusahaan-perusahaan raksasa yang ada, yang mempunyai kegiatan sebagai perusahaan multinasional. Mereka membuat barang dan jasa untuk melayani konsumen di seluruh dunia.
• Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran ini menggambarkan transaksi-transaksi internasional, yaitu jumlah utang negara X kepada negara Y dan jumlah utang dari negara Y kepada negara X. Suatu konsep penting yang berhubungan dengan neraca pembayaran adalah neraca perdagangan. Jika suatu negara mengekspor barang-barang melebihi impornya, keadaan ini menunjukkan neraca perdagangan yang menguntungkan. Jika impor lebih besar dari ekspornya, maka keadaan neraca perdagangan tidak menguntungkan.
Teori ekonomi tradisional menitik-beratkan pada suatu pendapat tentang keunggulan komparatif yang memungkinkan daerah-daerah produsen bahan mentah, modal, keahlian, dan sebagainya mempunyai kesempatan untuk berbuat lebih baik.
Adanya spesialisasi tenaga kerja yang disertai dengan pertukaran barang-barang, menyebabkan penduduk di masing-masing negara mendapatkan standard hidup yang lebih tinggi daripada mereka memenuhi sendiri semua kebutuhannya.
• Perusahaan Perusahaan Multinasional
(Multinational Corporation)
Perushaaan-perusahaan Multinasional kebanyakan berasal dari negara-negara Eropa, Amerika dan Jepang. Pasar yang dikuasainya meliputi beberapa negara selain negaranya sendniri. Misalnya, perusahaan mobil Volkaswagen / VW dari Jerman Barat, sekarang menjual 67% hasil produksinya di luar Jerman; Nestle yang memproduksi bahan makanan dan coklat, menjual 97,5% hasil produksinya di luar Swiss. Begitu pula halnya dengan perusahaan-perusahaan di Jepang seperti : Toyota, Mitsubishi dan sebagainya; serta perusahaan-perusahaan di Amerika seperti : Ford, Johnson & Jhonson, Coca cola dan sebagainya. Mereka memperluas pasarnya ke negara-negara lain dengan tujuan untuk menampung kelebihan hasil produksinya di atas kebutuhan untuk konsumen dalam negeri.
Di Eropa terbentuk Pasaran Bersama Eropa (PBE) yang terdiri atas negara-negara Perancis. Jermaaan Barat, Italia, Nederlant, Belgia, Luxemburg dan Inggris. Masing-masing negara anggota bebas memasarkan barang hasil produksinya ke negara anggota yang lain. Tarif yang dikenakan oleh setiap negara anggota PBE untuk barang-baranggg yang berasal dari negara lain adalah sama besarnya. Selain di Eropa, perhimpunan negara-negara untuk bekerja sama di bidang ekonomi juga terdapat di Amerika Tengah dengan nama Central American Common Market (meliputi seluruh negara di Amerika Tengah kecuali Panama), di Amerika Latin dengan nama Latin American Free Trade Association (meliputi negara-negara Argentina, Brazil, Chili, Columbia, Ecuador, Mexico, Paraguay, Perlu dan Uruguay) dan di Asia Tenggara dengan nama Association of South East Asian Nations (ASEAN). Dalam ASEAN Indonesia termasuk salah satu angota selian Singapura, Malaysia. Philipina dan Muangthai: secara menyusul menjadi anggota adalah Brunei Darussalam.
• Kegiatan-kegiatan Multinational
Kemudian mendirikan perushaan perakitan/assembling di negara kedua untuk meyalani kebutuhannya di samping negara ketiga yang ada di sekitarnya. Perusahaan-perusahaan Multinasional beroperasi di suatu negara untuk mengembangka pasarnya secara ekonomis dan berusaha memanfaatkan keadaa politik yang menguntungkan. Untuk menjalankan kegiatannya perusahaan tersebut dapat berbentuk suatu joint venture, perjanjian lisensi atau kontrak-kontrak khusus yang ditandatangani bersama dengan Pemerintah. Adanya Perusahaan Multinasional dapat membantu untuk memperbaiki kondisi perekomian dari satu negara terhadapp negara yang lain. Secara langsung juga mendorong peningkatan kemampua teknologi, manajemen dan ketrampilan orang-orang di mana perusahaan tersebut beroperasi.
Dewasa ini di Indonesia sudah terdapat banyak Perusahaan Multinasional yang terus meningkatkan operasinya. Misalnya : Coca cola, Toyota, Sharp, Mitsubishi, Oliveti, FNCB, dan sebagainya.
Masuknya Perusahaan-perusahaan Multinasional ke Indonesia ini didasarkan pada Undang-undang Nomor 1 tahun 1986 yang kemudian disempurnakan dengan Undang-Undang Nomor 11 tahun 1970 tentang Penanaman Modal Asing (PMA). Modal di Indonesia diatur oleh sebuah lembaga yang disebut Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sampai dengan Juli 1985 jumlah modal asing yang disetujui oleh Pemerintah sebesar US$ 16.066 juta.
Menurut negara asal, dari lebih 29 negara dan gabungan negara, Jepang merupakan negara yang paling banyak melakukan investasi, yaitu sebanyak 207 proyek (26,1%) dengan nilai rencana investasi US $ 4,9 milyar.
• Ciri-ciri Perusahaan Multinasional
PBB dalam laporan tahunan 1973 mendefinisikan Perusahaan Multinasional sebagai suatu perusahaan yang kegiatan pokoknya meliputi usaha-usaha pengolahaan / manufaktur atau pemberian jasa dalam sedikitnya dua negara.
Dengan definisi ini maka Perusahaan Multinasional merupakan sumber dari penanaman modal asing langsung dan jumlahnya merupakaan ukuran kegiatan perusahaan.
Pada saat laporan PBB itu dibuat (1973) jumlah Perusahaan Multinasional diperkirakan sekitar 7.300 buah, 200 di antaranya mempunyai cabang di 20 negara atau lebih. Nilai hasil (output) dikurangi nilai sumber (input) dan suatu proses produksi dari Perusahaan Multinasional selama tahun 1971 diperkirakan sebesar US $ 500 milyar atau sepertiga dari pendapatan nasional dunia.
• Kebaikan dan Keburukan Perusahaan Multinasional
Berikut ini diuraikan kebaikan-kebaikan dan keburukan didirikannya Perusahaan Multinasional bai negara pengundang, terutama negara sedang berkembang.
a. Kebaikan Perusahaan Multinasional :
• Menambah devisa negara melalui penanaman modal di bidang ekspor.
• Mengurangi kebutuhan devisa untuk impor di sektor industri.
• Menambah pendapatan negara berupa pajak-pajak dan royalty dari perusahaan-perusahaan tersebut.
• Menambah kesempatan kerja dengan membuka lapangan kerja baru.
• Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan bagi tenaga kerjanya sebab perusahaan tersebut memiliki superioritas dalam bidang manajemen dan teknologi.
• Memodernisir industri.
• Menambah arus barang karena meningkatnya produksi nasional yang didukung oleh perusahaan tersebut.
• Memperluas pasar faktor-faktor produksi dalam negeri, seperti : bahan baku, tenaga kerja, dan sebagainya.
• Ikut mendukung pembangunan nasional.
b. Keburukan Perusahaan Multinasional
• Makin banyaknya Perusahaan Multinasional yang didrikan dapat mempengaruhi kekuasaan ekonomi negara. Tetapi jika jumlahnya sedikit, maka arti kuantitatifnya tidak banyak.
• Perusahaan-perusahaan Multinasional tersebut memperoleh hasil berupa :
Keuntungan yang akan dialihkan ke luar negeri kepada pemegang sahamnya.
Penyusunan/depresiasi. Dalam praktek sering digunakan untuk menyembunyikan keuntungan-keuntungan agar tidak terkena pajak.
Kebutuhan akan bahan baku dan barang modal harus didatangkan dari Luar Negeri yang dalam pelaksanaannya Pemerintah harus menyediakan fasilitasnya.
Selain itu Perusahaan Multinasional berhak menarik kembali modalnya swaktu-waktu.
• Dapat merusak kehidupan politik dan ekonomi negara.
• Mencari keuntungan yang sebesar-besarnya dengan memperbesar modal merupakan motif perusahaan-perusahaan Multinasional. Setelah itu baru memproduksi barang sebagai tujuan sekundernya. Adanya motif ini dapat memberikan akibat yang kurang menguntungkan, yaitu timbulnya pertentangan kepentingan dalam kaitannya dengan pembangunan negara.
• Lembaga-lembaga yang Mmebantu Perdagangan Internasional
Kegiatan mereka lebih memudahkaan pelaksanaan ekspor atau ipor tersebut. Perantara ini disebut middlemen, dibedakaan ke dalam empat golongan.
a. Export and Import Commission House
Commission House merupakan wakil-wakil dari pembeli. Export Commission House menerima pesanan dari pembeli-pembeli di luar negeri, kemudian memenuhi pesanan tersebut dan menyelesaikan masalah-masalah pengeksporan, serta menerima komisi atas dasar nilai barang yang diekspor. Sedangkan Import Commision House melakukan hal yang serupa bagi pembeli-pembeli didalam negeri.
b. Merchant Exporters and Importers
Tidak seperti Commision House, Merchant Exporters and Importers memperoleh penghasilan dari hasil keuntungan dalam perdagangan, jadi bukannya komisi, mereka membeli barang-barang dalam negeri dan menjualnya kembali ke luar negeri, atau membeli barang-barang di luar negeri dan menjualnya kembali di dalam negeri.
c. Manufacturer’s Export Agents
Export agents bertindak sebagai departemen/bagian ekspor dari sebuah perusahaan/produsen atau sekelompok perusahaan. Hubungan mereka dengan perusahaan biasanya bersifat permanent dan ditetapkan dengan suatu kontrak. Dalam kontrak tersebut dinyatakan bahwa perusahaan atau sekelompok perusahaan menjual barang jenis terntentu keluar negeri dengan memberikan sejumlah komisi.
d. Export and Import Brokers
Makelar (broker) dalam kegiatan ekspor – impor berusaha mempertemukan pembeli dan penjual bersama-sama. Atas jerih payahnya mereka mendapatkan komisi dari transaksi yang terjadi. Barang-barang yang ditawarkan biasanya berupa gula, kapas, beras dan barang lain yang serupa.
• Perkembangan Impor dan Ekspor Indonesia
Setiap tahun sejak 1969 keadaan ekspor Indonesia secara keseluruhan mengalami perkembanga yang positif dalam nilai dollar. Tetapi mulai periode 1981/1982 keadaan ekspor ini mulai mengalami fluktuasi. Pada dasarnya barang-barang yang diekspor dapat digolongkan ke dalam dua kelompok, yakni barang-barang selain migas dan migas (minyak dan gas bumi).
Barang-barang yang termasuk kategori bukan minyak di kelompokan lagi menjadi :
a. Golongan barang utama, terdiri atas : kayu, karet, timah, minyak kelapa sawit, kopi, tembakau, teh, dan biji kelapa sawit.
b. Golongan barang lain, terdiri atas : hewan beserta hasilnya, lada, bungkil kopra, kopra, bahan makanan, barang tambang dan lain-lain.
Barang konsumsi, terdiri atas : beras, tepung terigu, tekstil, dan lain sebagainya.
Bahan baku dan penolong, terdiri atas : cengkeh, bahan kimia, hasil dan preparat kimia, bahan cat, pupuk, kertas, benang terun, cambric dan shirting, bahan bangunan, dan lain sebagainya.
Barang modal terdiri atas : mesin – mesin, generator listrik, alat telekomunikasi, dan lain sebagainya.
Selain ketiga golongan barang tersebut, Indonesia juga mengimpor minyak dan gas untuk konsumsi di dalam negeri.
Langganan:
Postingan (Atom)