Selasa, 30 November 2010

Pertamina: 70 Persen SPBU Harus Jual Pertamax

Bandarlampung (ANTARA) - Pertamina menargetkan, sebanyak 70 persen dari seluruh SPBU yang ada di Lampung harus menambah pelayanan penjualan pertamax, agar kebutuhan pertamax pascapemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi dapat terpenuhi.

Asisten Manager External relation Pemasaran BBM retail Region II, Robert MV, di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa, mengatakan, jumlah SPBU yang ada di Lampung saat ini sebanyak 120an, dan baru 20 persennya saja yang melayani penjualan pertamax.

"Jumlah SPBU yang menjual pertamax baru sekitar 34 unit, dan saat ini kami sedang giat melakukan sosialisasi dan himbauan kepada pengelola SPBU agar target tersebut tercapai," kata dia.

Menurut dia, untuk menambah fasilitas penjualan pertamax pada SPBU membutuhkan investasi yang tidak sedikit, karena pengusaha dan pengelola SPBU harus menambah tangki penyimpanan khusus pertamax.

"Investasinya tidak kecil, sehingga agak susah dilakukan pemenuhan dalam jangka waktu kurang sebulan," kata dia.

Dia berharap, sejumlah SPBU baru yang akan segera beroperasi di daerah itu otomatis menambah tangki timbun pertamax, untuk mengatnisipasi kebijakan pembatasan BBM.

"Untuk SPBU yang sudah beroperasi kami hanya sebatas memberikan himbauan, mengingat biaya investasi untuk penambahan tangki timbun pertamax tidak murah," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan opsi pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi harus segera dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penggunaan pada 2011.

"Tahun depan kalau tidak dikendalikan bisa meningkat (penggunaannya) 10-an persen, bahaya itu," ujarnya di Jakarta, Senin.

Menurut dia, kuota volume BBM bersubsidi dalam APBN Perubahan 2010 sebesar 36,5 juta kiloliter akan terlampaui hingga 38,5 juta kiloliter dan kenaikan itu hampir sebesar delapan persen lebih.

Dengan pertumbuhan kendaraan yang meningkat setiap tahun, menurut Hatta, opsi pembatasan per Januari 2011 akan membatasi konsumsi penggunaan terutama BBM jenis premium.

Untuk itu, opsi pembatasan penggunaan BBM bersubsidi dapat segera diberlakukan, seperti sistem distribusi tertutup.

Ia menjelaskan, menurut studi, opsi sistem distribusi tertutup akan diberlakukan pada kendaraan bermotor roda empat produksi 2005 ke atas atau semua kendaraan yang menggunakan plat hitam.
artikel ini saya ambil dari yahoo news/antara news

Jumat, 19 November 2010

pembelanjaan

pembelanjaan
PEMBELANJAAN

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

 Arti pembelanjaan dan fungsi manajer

Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana,bagaimana mendapatkan dana,bagaimana menggunakan dan,dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan.jadi pada prinsipnya,pembelanjaan itu menyangkut fungsi perusahaan yang berkaitan dengan pencarian dan penggunaan dana secara efektif dan efisien. Fungsi manajer yaitu bertanggung jawab baik mengumpulkan maupun mengeluarkan uang. Didalam perusahaan harus dipelihara adanya kesimbangan ,keseimbangan itu terjadi antara kekayaan (aktiva lancar dan aktiva tetap),disatu pihak dengan utang dan modal (pasiva),baik secara kuantitatif,maupun kualitatif.

Keseimbangan kuantitatif adalah keseimbangan nilai rupiah antara kekayaan denganutang dan modal yang memerlukan persyaratan tertentu. keseimbangan kualitatif yaitu keseimbangan antara elemen kekayaan dengan elemen utang dan modal perusahaan. Cara menentukan keseimbangan keuangan yang pertama menentukan besarnya kekayaan,sehingga jumlah dana akan digunakan dapat diketahui,kemudian baru menentukan sumber dananya,apakah cukup dari modal sendiri saja ataukah perlu mencari pinjaman atau utang.jadi elemen dan besarnya kekayaan perusahaan akan menentukan susunan elemen dan besarnya pasiva.

PENGGUNAAN DANA

 Gambaran umum

Penggunaan jangka pendek dapat ditinjukan sebagai aktiva lancer.aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan,dan jangka pendek menunjukan bahwa elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/ kas dalam jangka waktu tidak lebih dari satu tahun.dana jangka pendek ini sangat penting dalam kegiatan perusahaan,karena menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar. Investasi yang paling besar dalam perusahaan yaitu aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang.ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang meliputi elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah,pabrik,dan peralatan.

 Penggunaan dana jangka pendek

1.kas

Sejumlah dana yang ada dalam perusahaan diwujudkan dalam bentuk kas,untuk membayar gaji dan rekening lainnya. Dari sejumlah kas yang dipegang manajer tidak semuanya berbentuk uang tunai ,tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan dibank. Prinsip yang harus dipegang oleh manajer yaitu meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan ,dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga.jika perusahaan dapat membayar kewajiban setiap saat atau pada saat yang ditentukan,perusahaan dalm keadaan likuid.

• Aliran kas

• Anggaran kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a. membuat kepastian bahwa kas selalu tersedia bilamana diperlukan.
b. Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga

2.surat-surat berharga

Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profibilitas (kemampuan untuk mendapatkan laba )mempunyai alternatif untuk cenderung memegang jumlah kas yanglebih besar,ia dapat menginvestasikankas tersebut kedalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga.diindonesia jenis surat berharga yang paling banyak yaitu sertifikat deposito .

3.piutang

Untuk mempertahankan pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru,banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka.jadi bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada pembeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari selusuh aktiva.

4.persediaan

Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat,harus mempunyai sejumlah investasi.investasi dapat dilakukan secara terus menerus dalam bentuk persediaan bahan,persediaan barang dalam proses atau barang setengah jadi,dan persediaan barang jadi.jumlah dana yang ditanamkan dalam persediaan dapat berubah-ubah sepanjang tahun.

 Penggunaan dana jangka panjang
Macam-macam aktiva tetap yaitu :tanah,bangunan,dan peralatan

1.tanah yang dimiliki perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.luas tanah tidak berpengaruh pada pajak pendapatan meskipun dapat dikenai dengan pajak yang lain.

2.bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya,kemudian perusahaan haus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya.dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.besarnya depresiasi ini akan mempengaruhi besarnya pendapatan bersih sesudah pajak depresiasi tersebut akan menurunkan jumlah pembayaran pajak.

3.peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin,alat angkut dalam pabrik ,dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi.semua peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin bekurang dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak pendapatan.

 Analisis investasi aktiva tetap
Dalam analisis investasi aktiva tetap terdapat tiga metode yaitu:
a. Metode net present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
dua metode pertama,NPV dan IRR mengukur efisiensi investasi IRR dari aspek penggunaan uang,sedang metode ketiga POP mengukur efisiensi dari aspek waktu. Metode NPV dan IRR dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money.
Metode perhitungan nilai uang beberapa waktu yang akan datang dapat dipergunakan pula untuk menghitung beberapa nilai penerimaan yang akan diterima diwaktu yang akan datang,pada saat sekarang yang disebut present value.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga faktor,yaitu:
a.nilai uang pada saat ini (present value)
b.nilai uang yang akan datang
c.tingkat bunga (tingkat rate of return)

SUMBER DANA

 Macam-macam sumber dana
Di tinjau dari asalnya ,sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar,yaitu:
1.berasal dari dalam perusahaan (pembelanjaan intern) yang meliputi:
• Penggunaan laba perusahaan
• Penggunaan cadangan
• Penggunaan laba yang tidak dibagi /ditahan
Selain pembelanjaan intern perusahaan juga ada yang disebut pembelanjaan intensif ini menggunakan dana dari penyusutan aktiva tetap.

2.berasal dari luar perusahaan (pembelanjaan ekstern) yang meliputi:
• Dana dari pemilik /peserta.dana ini biasanya diwujudkan dalam bentuk saham ,dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
• Dana dari utang /pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang.pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

 Pemilihan sumber dana

Kebaikan sumber dana dari dalam perusahaan :
1. dapat digunakan sewaktu-waktu
2. tidak ada kewajiban membayar bunga
3. tidak ada kewajiban mengembalikan
kelemahannya :
1. jumlah dana sangat terbatas
2. perusahaan dihadapkan pada pilihan untuk digunakan sendiri atau digunakan untuk hal lain yang lebih menguntungkan

kebaikan sumber dana dari luar perusahaan :
1. jumlah dana tidak terbatas
2. dapat diperoleh dari beberapa sumber
3. bersifat fleksibel

kelemahannya :
1. perusahaan dikenakan beban (bunga untuk utang.deviden untuk saham)
2. ada kewajiban untuk mengembalikan utang.

Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan kesimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai.beberapa alternatif yang dapat dipilih:
1. menggunakan dana intern saja
2. menggunakan dana ekstern dengan menjual saham
3. menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman /kredit (kredit jangka panjang saja,kredit jangka pendek saja atau kedua-duanya)
4. menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman
5. menggunakan dana intern dan ekstern.

 Sumber dana intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia diperusahaan.tetapi dana ini biasanya terbatasjika digunakan sendiri kurang menguntungkan ,dana ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain.
Apabila perusahaan menghadapi masalah itu pemecahanya dapat dilakukandengan prinsip opportunity cost,yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri itu sebaiknya dipakai sendiri.

 Sumber dana ekstern
Sumber dana ini berasal dari modal sendiri dan kredit.modal sendiri dalam bentuk saham.kredit dibagi menjadi dua,yaitu :kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.

1.kredit jangka pendek yaitu kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun.contohnya:
• Kredit rekening Koran
• Kredit belening
• Kredit wesel
• Kredit penjual
• Kredit pembeli
• Aksep

2.kredit jangka panjang yaitu kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun .contohnya:
• Hipotik
• Obligasi
• Kredit bank
• Kredit dari Negara lain

 Optimasi modal
Untuk menentukan apakah sebaiknya mengambil kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang ,perusahaan harus memperhatikan faktor berikut ini:

1.bunga kredit jangka pendek
Biasanya ,beban bunga kredit jangka pendek ini lebih besar daripada beban bunga kredit
jangka panjang
2.bunga kredit jangka panjang
3.bunga simpanan bank
Bunga simpanan bank ini merupakan bunga yang diterima oleh seseorang apabila ia
Menyimpan uangnya dibank.
4.jangka waktu pemakaian modal
Jangka waktu pemakaian modal ini bisa dalam beberapa bulan atau bisa lebih dari satu tahun
5.jangka kritis
Yaitu jangka waktu dimana penggunaan modal asing jangka pendek biayanya (beban bunga)sama besar dengan apabila perusahaan menggunakan modal asing jangka panjang.
Untuk menentukan jangka kritis,dapat digunakan rumus sebagai berikut:
Kpj-bs
x = −−−−−−−− x 306 hari atau 12 bulan
Kpd –bs
Keterangan :
X:jangka kritis
Kpj :bunga kredit jangka panjang
Kpd :bunga kredit jangka pendek
Bs :bunga simpanan dibank

Pengalian rumus tersebut dengan 360 atau 12 menunjukan bahwa hasilnya akan berupa hari atau bulan.adapun asumsi untuk berlakunya rumus tersebut adalah :
Kpd > kpj > bs

Kriteria yang dipakai dalam menentukan menggunakan kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang ada dua ,yaitu :
a.jangka kritis
apabila jangka waktu penggunaan modal lebih lama daripada jangka kritis,maka lebih untung menggunakan kredit jangka panjang.sebaliknya apabila jangka waktu penggunaan modal lebih pendek daripada jangka kritisnya,maka lebih untung menggunakan kredit jangka pendek.

b.beban bunga
dari segi beban bunganya manakah yang lebih rendah,itulah yang dipakai.dan harus dihitung pula pemanfaatan modal atau bunga simpanan yang diterima dari modal yang tidak digunakan sejak berakhirnya masa kredit. Hal ini akan mengurangi beban bunga yang seharusnya dibayar.

 Kredit lembaga keuangan
Kredit yang diajukan oleh perusahaan akan disetujui apabila perusahaan tersebut dianggap layak untu diberi.hal ini harus dibuktikan dengan suatu studi kelayakan dan syarat lain yang biasa disebut dengan 4 c,yaitu:

1.capital
Capital atau modal ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi oleh perusahaan.untuk mendapatkan kredit perusahaan sekurang-kurangnya harus memiliki modal sebesar 25% dari jumlah kredit.

2.capability
Capability ini merupakan kemampuan perusahaan untuk mengangsur atau mengembalikan pinjaman dan membayar bunga.hal ini dapat dibuktikan dengan neraca perusahaan.

3.collateral
Collateral ini merupakan syarat dimana setiap kredit yang diterima perusahaan harus dijamin dengan harta tetap sekurang-kurangnya bernilai 150% dari jumlah kredit.

4.character
Character ini sebagai sifat dari pimpinan perusahaan karena diolah yang bertanggung jawab terhadap pengembalian kredit.

 Kredit kelayakan
Keputusan presiden no.14A dikeluarkan oleh pemerintah dengan tujuan membantu pengusaha golongan ekonomi lemah.kredit kelayakan diberikan kepada mereka dengan dasar kepres tersebut.kredit ini tidak harus dijamin dengan harta tetap,cukup dengan surat perintah kerja dari pemberi kerja .besarnya kredit sangat terbatas yaitu 30% dari kontrak kerja yang ditandatangani.

 Likuiditas dan solvabilitas
1. likuiditas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya setiap saat.
Pada pokoknya ,kewajiban yang harus dapat dipenuhi oleh perusahaan ada dua macam yaitu:
a.mampu membayar utang-utangnya pada setiap saat ditagih.kemampuan ini disebut likuiditas badan usaha.
b.mampu membiayai operasi perusahaan sehari-hari.kemampuan ini disebut likuiditas perusahaan.
Untuk menentukan likuiditas dapatlah digunakan dua rumus dengan mencari current ratio dan quick ratio:

Current ratio = aktiva lancar
−−−−−−−−−−−
Utang lancar

Quick ratio = aktiva lancar –persediaan
−−−−−−−−−−−−−−−−−−−−
Utang lancar
Aktiva lancar adalah kekayaan perusahaan yang dapat segera dicairkan dalam bentuk uang tunai.kategori aktiva lancar :
• Kas
• Bank
• Surat berharga
• Piutang
• Persediaan barang
Utang lancar adalah semua utang jangka pendek perusahaan.tujuan dari quick ratio adalah untuk mengetahui jumlah kekayaan yang dapat dengan cepat dicairkan dalam bentuk uang tunai.

2.solvabilitas
Yaitu kemampuan perusahaan untuk membayar semua utang-utangnya pada saat perusahaan dilikuiditasi/dibubarkan.untuk menentukan solvabilitas digunakan rumus :

Solvabilitas = total aktiva
−−−−−−−−−
Total utang
Dengan demikian,ditinjau dari likuiditas dan solvabilitas perusahaan mempunyai beberapa kemungkinan :
a. Solvable - likuid
b. Insovabel - likuid
c. Solvabel - illikuid
d. Insovabel - illikuid

 Rentabilitas
Yaitu kemampuan menghasilkan laba dari sejumlah dana yang dipakai untuk menghasilkan laba tersebut.rentabilitas dapat dipakai sebagai alat pengukur untuk mengambil keputusan tentang masalah financial leverage,yaitu masalah apakah didalam memenuhi kebutuhan dana perusahaan akan menggunakan modal asing ataukah modal sendiri.dua macam rentabilitas yaitu:

1.rentabilitas ekonomis
Yaitu kemempuan untuk menghasilkan laba dari keseluruhan modal,baik modal asing maupun modal sendiri ,yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.rumusnya sebgai berikut:

RE = Lk
−−−−−−−−−− X 100 %
MA + MS

Keterangan :
RE :rentabilitas ekonomis
Lk : laba kotor
MA :modal asing
MS : modal sendiri

2.rentabilitas modal sendiri
Yaitu kemampuan untuk menghasilkan laba dari sejumlah modal sendiri yang digunakan untuk menghasilkan laba tersebut.

RMS = Lb
−−− X 100 %
MS

Keterangan :
RMS : rentabilitas modal sendiri
Lb :laba bersih (sesudah bunga dan pajak )
MS : modal sendiri (modal saham )

Beberapa kriteria yang dapat dipakai untuk mengambil keputusan adalah :

a. apabila rentabilitas ekonomis lebih kecil dari tingkat bunga modal asing ,lebih baik menggunakan modal sendiri ,sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal asing.
Apabila rentabilitas ekonomis lebih besar dibanding dengan tingkat bunga modal asing ,maka lebih baik digunakan modal asing,sebab rentabilitas modal sendiri akan lebih besar dibandingkan apabila digunakan modal sendiri.
Rentabilitas modal sendiri selalu diusahakan besar karena dengan makin besarnya rentabilitas modal sendiri ,maka deviden akan semakin besar pula.

PASAR SURAT BERHARGA DAN PASAR MODAL

 Saham

1.saham biasa (common stock)
Saham biasa merupakan bentuk pemilikan tanpa hak istimewa.artinya para pemilik akan memperoleh pembagian keuntungan (dalam bentuk deviden) hanya apabila perusahaan memperoleh laba.

2.saham preferen (preferred stock)
Saham preferen atau saham dengan preferensi ini merupakan bentuk pemilikan dengan hak istimewa.hak istimewa yang ada pada pemegang sahgam preferen ini adalah :

a.pembagian dividen yang didahulukan
pemegang saham preferen mendapat pembagian deviden lebih dahulu daripada pemegang saham biasa.
b.pembagian dividen kumulaif
pemegang saham preferen ini mendapat hak untuk mendapatkan dividen untuk setiap periode.apabilaia tidak memperoleh dividen pada suatu periode karena ada suatu hal,maka ia akan memperoleh pada periode yang akan datang secara kumulatif.
c.pembagian kekayaan yang didahulukan
pemegang saham preferen mempunyai hak untuk memperoleh pembagian kekayaan perusahaan lebih dahulu daripada pemegang saham biasa pada saat perusahaan dilikuiditasi /dibubarkan .
 obligasi
yaitu surat perjanjian yang sengaja dikeluarkan oleh perusahaan sebagai salah satu sumber dana ekstern.adapun sifat dari obligasi adalah:
• dapat diperjual belikan
• terdapat kewajiban untuk mengembalikan pokok pinjamannya
• terdapat kewajiban untuk membayar bunga
• terdapat jangka waktu yang pasti

jens-jenis obligasi
semua obligasi yang ada dapat digolongkan kedalam berbagai jenis dengan mendasarkan pada berbagai faktor,yaitu :

1. sesuai dengan pihak yang mengeluarkan :
a. obligasi umum yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
b. obligasi perusahaan yaitu obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan umum ,perusahaan jawatan ,dan perseroan terbatas.

2.sesuai dengan karakter jaminan :
a. obligasi tanpa jaminan ,seperti income bond dan debenture bond.
b.obligasi dengan jaminan
jaminan yang dipakai antara lain :saham,piutang,rumah,tanah,mesin dan sebagainya.

Selain jenis obligasi tersebut,masih ada jenis yang lain yaitu:
a. Coupon bond
b. Registered bond
c. Callabel bond
d. Convertible bond

 Pasar modal
Sesuai dengan sifatnya ,saham dan obligasi dapat diperjualbelikan.perusahaan yang menjual saham dan obligasi kepada masyarakat,harus memenuhi beberapa persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.salah satu syarat adalah perusahaan yang bersangkutan tidak boleh menjual surat berharga langsung kepada masyarakat ,akan tetapi harus melalui lembaga perantara yaitu PT. danareksa.PT ini bertugas mengedarkan dan memasarkan saham dan obligasi yang dikeluarkan oleh perusahaan.

Minggu, 14 November 2010

bab 9 personalia

PERSONALIA

PERSONALIA
PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

a. Macam/jenis personalia
* Tenaga eksklusif : merupakan tenaga ahli. Mempunyai 2 tugas pokok yaitu mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan 2 fungsi organik manajemen.
* Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil. Ada 3 golongan yaitu
- tenaga terampil (skilled labor),
- tenaga setengah terampil (semi skilled labor), dan
- tenaga tidak terampil (unskilled labor).
b. Sumber Tenaga Kerja
* Dari dalam perusahaan : dari promosi kenaikan pangkat atau transfer pemindahan dari bagian lain di dalam perusahaan.
* Teman-teman Para Karyawan
* Lembaga Penempatan Tenaga Kerja : yaitu Kantor Penempatan Tenaga Kerja.
* Lembaga Pendidikan : dengan memberikan beasiswa dan meminta langsung ke lembaga pendidikan tersebut.
5. Masyarakat Umum : dengan cara memasang iklan.

* Seleksi TenagaKerja

1. Penentuan Jenis (kualitas) Tenaga Kerja
2. Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
a. Analisa beban kerja.
b. Analisa tenaga kerja.
3. Proses Seleksi
Tahap-tahapannya :
*Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
*Wawancara pendahuluan
*Psycho-test : aptitude test (menguji sikap seseorang), achievement test (manguji bakat seseorang), interest test (menguji minat seseorang), personality test (meguji kepribadian), dan IQ test (intelegensia quontient).
*Wawancara lanjutan
*Pengujian referensi
*Pengujian kesehatan
*Masa orientasi

* Pengembangan Karyawan

Terdapat 2 metode : yaitu dilaksanakan didalam dan oleh perusahaan sendiri dan dilaksanakan diluar perusahaan dan oleh lembaga lain.

* Kompensasi

Dapat berupa upah (untuk buruh) atau gaji (untuk karyawan). Dalam masalah pengupahan ini,ada 3 macam teori:
a. Teori pasar : tingkat upah ditentukan dari kekuatan oleh kekuatan penawaran dan permintaan tenaga kerja.
b. Teori standard hidup : memberikan jaminan kepada buruh untuk hidup layak.
c. Teori kemampuan untuk membayar : didasarkan pada kemampuan perusahaan.

* Faktor faktor yang mempengaruhi tingkat upah

a) Pasar tenaga kerja
b) Tingkat upah yang berlaku didaerah yag bersangkutan
c) Tingkat keahlian yang diperlukan
d) Situasi laba perusahaan
e) Peraturan pemerintah

* Metode Pengupahan

Upah langsung (straight salary)
Gaji (wage)
Upah satuan (piece work)
Komisi
Premi shift kerja (shift premium)
Tunjangan tambahan (fringe benefit)

* Upah Intensif

Karakteristiknya adalah harus menunjukan pengharagaan kepada karyawan atas produktivitas mereka, harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan, tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi rendah.
Macam-macam Bentuk Upah Intensif
1. Full Participation Plan : upah intensif bagi karyawan pabrik dimana kegiatan ekstra pada tugas mereka,dapat menghasilkan produksi tambahan.
2. Group Intensif Plan : diberikan jika terbukti mereka dapat menunjukan hasil yang menguntungkan.
HUBUNGAN PERBURUHAN

* Hubungan Perburuhan Pancasila

Terjadi karena antara buruh disatu pihak dan manajemen dilain pihak,saling membutuhkan satu sama lain. Buruh/karyawan harus diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dan tidak boleh diperlakukan sewenang-wenang. Bila terjadi adanya ketidaksepakatan, buruh dapat melakukan boikot, pemogokan, penghasutan, dan memperlambat kerja.

* Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Untuk mengatasi masalah antara pihak manajemen dan pihak buruh.
Hak-hak buruh :

1. Besarnya gaji/upah minimal yang harus diterima buruh beserta kenaikannya.
2. Tunjangan-tunjangan yang harus diterima.
3. Hak untuk mendapat santunan kecelakaan di tempat kerja.
4. Hak untuk mendapatkan promosi dengan system penilaian yang adil.
5. Hak untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan melalaui program training
6. Mendapatkan pesangon bila ia dipecat atau keluar atas kemauan sendiri.
7. Besarnya pesangon.

Kewajiban buruh :

1. Datang kerja tepat pada waktunya
2. Menjaga ketertiban dan suasana kerja serasi
3. Berusaha meningkatkan produktivitas
4. Mengikuti peraturan
5. Berusaha unutk melakukan penghematan
6. Menyumbang gagasan-gagasan
7. Bekerja sesuai deskripsi jabatan

Hak Penguasa :

1. Hak untuk mengevaluasi kerja karyawan
2. Hak menentukan/memilih/seseorang yang dianggap baik untuk menjadi pimpinan
3. Hak untuk menegur/mengarahkan
4. Hak member promosi dan devisi kepada karyawan
5. Hak untuk memecat sesuai prosedur yag berlaku

Kewajiban Pengusaha :

1. Memberi semua hak karyawan yang telah disepakati
2. Memperlakukan semua karyawan secara adil
3. Memberikan fasilitas-fasilitas kepada karyawan

* Macam-macam Perjanjian Kerja

1. Closed shop agreement : hanya berlaku bagi pekerja/buruh yang telah bergabung dalam perserikatan.
2. Union shop agreement : mengharuskan pekerja menjadi anggoa serikat dalam periode waktu tertentu sesudah mereka kerja.
3. Open shop agreement : member kebebasan kepada para anggota untuk menjadi atau tidak anggota serikat.

* Penyelesaian Konflik dalam Hubungan Kerja

1. Diselesaikan oleh mandor (foreman) sebagai wakil perusahaan.
2. Bila masih tidak dapat diselesaikan,maka dilanjutkan ke tingka yang lebih tinggi,antara kepala bagian dengan wakil buruh.
3. Bila masih terjadi kemacetan, dilanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi yaitu manajer dan wakil serikat buruh.
4. Bila belum selesai juga, dibawa ke perundingan antara wakil perusahaan dan wakil buruh dengan penengah.
5. Bila belum terselesaikan juga, maka penyelesaian tahap terakhir dilakukan oleh dewan arbitrasi.

* Perantara dalam Pemecahan Konflik

1. Konsiliasi : mempertemukan kedua belah pihak antara buruh dengan pengusaha untuk membahas masalah yang mereka hadapi.
2. Mediasi : mediator hanya sebagai pemberi saran-saran kepada kedua belah pihak.
3. Arbitrasi : bersifat mengikat kedua belah pihak dan mempunyai kekuatan hukum.

Macam-macam arbitrasi:

1. Arbitrasi sukarela (voluntary arbitration) : dengan sukarela kedua belah pihak membawa masalah tersebut kepada Arbitrator.
2. Arbitrasi paksaan (compulsory arbitration) : merupakan suatu keharusan.
3. Arbitrasi otomatis (automatic arbitration) : setiap kali masalah yang tidak terselasaikan langsung dibawa kepada Arbitrator.

* Lembaga-lembaga BIPARTITE dan TRIPARTITE

Bipartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab kedua belah pihak dan harus diselesaikan sendiri.
Tripartite : setiap masalah yang timbul merupakan tanggung jawab buruh,pengusaha,dan masyarakat.

* Mencegah Konflik

1. Melaksanakan lembaga keluhan (grievance) dengan baik : menampung keluhan-keluhan yang disampaikan buruh dan berusaha mengatasinya dengan tuntas.
2. Mengadakan survey gairah kerja (morale) secara rutin : mencari sebab-sebab keresahan yang akan menyebabkan turunnya gairah kerja dan berusaha memperbaikinya.
3. Menyelenggarakan lembaga bimbingan dan penyuluhan (guidance and counseling)
4. Mengikut-sertakan buruh dalam pengambilan keputusan.

produksi dan produktifitas

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

Pengertian
Kata “produksi” sering digunakan dalam istilah membuat sesuatu. Dalam istilah yang lebih luas dan lebih fundamental, produksi dapat diartikan sebagai berikut :
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen. Hasil itu dapat berupa barang ataupun jasa.
Dalam artian tersebut, produksi merupakan konsep yang lebih luas daripada pengolahan (manufaktur) karena pengolahan ini hanyalah sebagai bentuk khusus dari produksi. Dengan demikian perusahaan bisnis dapat diartikan sebagai berikut :
Perusahaan bisnis adalah sebuah organisasi/lembaga yang merubah keahlian dan material menjadi barang atau jasa untuk memuaskan para pembeli, serta diharapkan akan memperoleh laba untuk para pemilik.
Istilah “produksi” ini sering dikaitkan dengan istilah “produktivitas”. Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif. Pada pokoknya, produktivitas ini dapat didefinisikan sebagai berikut :
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.

Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggung jawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untuk mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Dua macam keputusan yang diperlukan akan menjadi topik pada pembahasan selanjutnya. Keputusan tersebut adalah :
Keputusan yang berhubungan dengan disain dari sistem produksi manufaktur
Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian sisitem tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek

Sistem Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain sisitem produksi adalah tentang :
Disain produksi dari barang yang diproses
Dalam bentuk seperti apakah barang dan jasa itu akan dibuat?
Pemilihan/penetuan peralatan dan prosesnya
Peralatan seperti apa yang akan dibeli supaya barang atau jasa dapa diproduksi dengan biaya yang minimum?
Disain tugas
Bagaimanakah kegitan produksi itu akan dibagi kepada para pekerja menurut keahlian, kesehatan, dan biaya yang diperlukan
Lokasi dari fasilitas produksi
Dimanakah fasilitas produksi/pabrik itu akan didirikan dalam kaitannya dengan letak pasar sumber tenaga kerja dan material, pengawasan polusi lingkungan dan faktor-faktor lain?
Layout dari fasilitas tersebut
Bagaimanakah sebuah pabrik itu akan dipersiapkan supaya operasinya dapat efisien?
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : sifat dari proses tersebut, jangka waktu produksi dan sifat produk yang diproses.
Sifat Proses Produksi
Penggolongan proses produksi menurut sifat ini akan menentukan jenis atau bentuk pokok yang dipakai dalam pengolahan suatu produk. Berdasarkan sifatnya, proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni :
Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Contoh : tambang batu bara, bijih besi, bijih emas dll
Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Contoh : penyulingan minyak
Proses fabrikasi
Proses fabrikasi (proses pengubahan) adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Pengubahan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan mesin, gergaji, pengepres dll. Contoh : pembuatan pakaian, sepatu, mebel dll
Proses sintetik
Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasiaan beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk akhirnya sangat dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia

Jangka Waktu Produksi
Beberapa macam proses produksi dapat ditentukan menurut periode waktu dalam mana fasilitas produksi digunakan. Dalam hal ini, proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :
Proses terus-menerus (continous process)
Istilah proses terus-menerus digunakan untuk menunjukkan suatu keadaan manufaktur dimana periode waktu yang lama diperlukan untuk mempersiapkan mesin dan peralatan yang dipakai. Contoh : produksi mobil dimana perubahan model hanya terjadi sekali dalam astu tahun
Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaaan manufaktur dimana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalani beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Contoh : alat-alat untuk pengecoran logam. Setiap saat, bentuk alat ini dapat dirubah

Sifat Produk
Proses produksi yang lain dapat ditentukan menurut sifat produknya, jadi melibatkan ada atau tidaknya spesifikasi pembeli suatu produk tertentu. Dalam hal ini, proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
Produksi standard
Produksi barang-barang yang sering dilakukan oleh produsen adalah produksi standard. Dalam produksi standard ini, sering dihasilkan sejumlah barang untuk persediaan disamping yang dikirimkan kepada pembeli dan penyalur. Contoh : produksi televisi, almari es, sikat gigi dll. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
Memelihara sejumlah persediaan
Menyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian dll
Produksi pesanan
Produksi pesanan ini muncul atau digunakan bilamana para pembeli menghendaki adanya spesifikasi tertentu dari produk yang diinginkan, sedangkan kemampuan produksinya sangat terbatas. Contoh : pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus dll

KEGIATAN PRODUKSI
Gambaran Sekilas
Keputusan-keputusan yang berkaitan dengan kegiatan dan pengendalian sistem produksi akan menetukan peningkatan efisiensi operasinya, perencanaan dan pengawasan kuantitas serta kualitas produknya, dan kemampuan sistem tersebut. Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
Perencanaan produksi
Organisasi produksi
Pengendalian produksi
Pemeliharaan peralatan
Pengawasan dan pemeriksaan kualitas

Perencanaan Produksi
Fungsi produksi adalah menciptakan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada waktu harga dan jumlah yang tepat. Karena itu, agar fungsi produksi dapat berperan dengan baik perencanaan produksi merupakan hal yang penting untuk dilaksanakan. Perencanaan produksi meliputi keputusan-keputusan yang menyangkut dan berkaitan dengan masalah-masalah pokok yang meliputi :
Jenis barang yang akan dibuat
Jumlah barang yang akan dibuat
Cara pembuatan
Perencanaan jenis barang yang akan dibuat terdiri atas 4 tahap, yaitu :
Tahap pertama, penentuan disain awal yang berupa disain spesifikasi dan syarat-syarat yang harus dipenuhi
Tahap kedua, penentuan diasin barang yang tepat
Tahap ketiga, penentuan cara pembuatan yang berupa penetuan urutan proses produksi, tempat kerja dan peralatan yang dipakai
Tahap keempat pembuatan, merupakan usaha memodifikasi tahap ketiga yang disesuaikan dengan layout, tuntutan kualitas dan mesin/peralatan yang tersedia

Organisasi Produksi
Dalam perusahaan manufaktur, tanggungjawab untuk memproduksi barang berada pada Bagian Produksi. Didalam bagian tersebut terdapat para spesialis yang ahli dalam perencanaan, supervisi, atau pelaksanaan tahap-tahap dalam proses produksi. Besarnya organisasi produksi yang diperlukan dalam kegiatan ini tergantung pada besarnya perusahaan dan kompleknya proses pengolahan yang diinginkan.

Pengendalian Produksi
Pengendalaian produksi merupakan serangkaian prosedur yang bertujuan mengkoordinir semua elemen proses produktif kedalam satu aliran dimana aliran tersebut akan memberikan hasil dengan gangguan minimum, ongkos terendah dan kemungkinan waktu tercepat. Pembahasan masalah pengendalian produksi ini akan dibatasi pada : (a) jenis pengendalian produksi, (b) tahap-tahap dalam pengendalian produksi, dan (c) alat manajemen yang dikenal sebagai Program Evaluation and Review Technique.
Jenis-jenis Pengendalian Produksi
Ada 2 macam pengendalian produksi, yaitu order control dan flow control.
Order control digunakan oleh perusahaan manufaktur yang beroperasi hanya pada waktu menerima pesanan-pesanan pembelinya
Flow control digunakan dalam pabrik-pabrik yang berproduksi untuk persediaan dan dimaksudkan untuk mempercepat pengiriman barang jadi dari tempat persediaan begitu pesanan pembeli diterima
Prosedur pengendalian dari kedua jenis ini kira-kira sama dan fungsinya adalah untuk menentukan apakah arus material dalam pabrik sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan atau untuk menentukan apakah pengangkutan barang jadi ke gudang penyimpanan sudah sesuai dengan waktu yang direncanakan supaya tidak mengganggu penjualannya.
Tahap-tahap dalam Pengendalian Produksi
Ada empat tahap dalam pengendalian produksi, yaitu :
Perencanaan : ini berfungsi untuk memecah pesanan-pesanan dari pembeli dalam beberapa sub-sub bagian yang dicantumkan dalam kartu material yang memuat komponen-komponen jadi ataupun komponen-komponen yang akan diproses lagi.
Routing : meruapakan suatu usaha untuk menentukan urut-urutan dari proses dan alat-alat yang digunakan dalam proses produksi. Sebelum produksi dimulai, semua masalah tersebut disusun terlebih dahulu dalam route sheet.
Scheduling : merupakan suatu usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan selesai untuk diserahkan. Schedule ini harus dibuat sebelum produksi dimulai didalam bentuk master schedule yang kemudian dipecah-pecah kedalam schedule-schedule.
Dispatching : merupakan surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan produksi. Surat perintah ini juga dibuat sebelum produksi dimulai dalam bentuk dispatch sheet. Dispatch sheet tersebut memuat beberapa hal tentang pembuatan barang seperti :
Barang apa yang harus dibuat dan jumlahnya
Disain, ukuran dan bahan yang akan dipakai
Mesin dan peralatan yang harus dipakai
Petugas yang harus mngerjakan
Kapan harus dimulai dan selesai
Kepada siapa barang tersebut dijual
Terdapat perbedaan urutan tahap pengendalian produksi, antara proses terus-menerus dengan proses terputus-putus. Pada proses terus-menerus, routing diteteapkan terlebih dahulu baru kemudian scheduling dan terakhir dispatching. Hal demikian ini, karena pada proses terus- menerus, routing ditetapkan pada saat perusahaan didirikan dan untuk jangka waktu yang relatif lama.
Sedang pada proses terputus-putus, scheduling ditetapkan lebih dahulu, kemudian menyusul routing dan terakhir dispatching. Hal ini karena pada proses terputus-putus, barang yang dihasilkan tidak selalu sama, baik jenis, kualitas, jumlah maupun waktu penyerahannya. Oleh karena itu, pengaturan waktu penting untuk didahulukan.
Demikian pula dengan routing pada proses terputus-putus, tidak selalu sama. Penetapan routing pada proses ini harus diusahakan untuk dapat memanfaatkan semua faslitas yang tersedia semaksimal mungkin.
Analisis Jaringan Kerja : Metode Jalur Kritis dan PERT
Analisis jaringan kerja (Network Analysis) merupakan tehnik yang berkaitan dengan masalah penetapan urutan pekerjaan yang diarahkan untuk meminimumkan waktu penyelesaian suatu pekerjaan atau proyek, agar dicapai biaya rendah.
Analisis jaringan kerja ini, banyak dipakai pada scheduling dan terkenal dengan Critical Path Method (CPM) dan Program Evaluation Review Technique (PERT). Dalam bahasa kita terkenal dengan nama Metode Jalur Kritis (MJK).
Tehnik semacam ini berguna terutama untuk menggambarkan elemen-elemen dalam situasi yang kompleks untuk tujuan mendisain, merencanakan, mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengambil keputusan.
Dalam PERT khususnya, mempunyai anggapan bahwa waktu untuk melakasanakan suatu kegiatan tidak menentu, sehingga digunakanlah tiga perkiraan waktu, yaitu optimis, pesimis, dan normal.
Untuk lebih memperjelas pengertian tentang tehnik ini perlu diketahui konsep dasar baik dari analisis jaringan kerja maupun MJK dan PERT dalam penerapannya.
Konsep dasar itu adalah sebagai berikut :
Jaringan Kerja (Network)
Merupakan satu seri (rangkaian) aktivitas yang bersambung dalam menghasilkan barang atau jasa, yang terarah kepada usaha pencapaian tujuan usaha. Dua hal penting untuk diketahui dalam jaringan ini adalah aktivitas (activity) dan kejadian (event). Yang dimaksud dengan aktivitas adalah kegiatan untuk menyelesaikan suatu bagian dari pekerjaan yang membutuhkan satu waktu tertentu. Sedang kejadian adalah saat mulanya atau berakhirnya aktivitas. Kejadian paling akhir tidak dapat terjadi sebelum aktivitas-aktivitas sebelumnya selesai. Antara event mulai dan event penyelesaian dihubungkan dengan aktivitas. Hubungan antara berbagai event, setiap bagian pekerjaan sampai dengan penyelesaian paling akhir, akan membentuk suatu diagram jaringan kerja (network diagram).
Jalur Kritis (Critical Path)
Jalur kritis adalah jalur yang terpanjang dalam menyelesaikan satu rangkaian pekerjaan sampai selesai. Pada contoh dimuka ada empat jalur untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai berikut :
A – B – H memerlukan waktu selama 4 + 5 + 7 = 16 satuan waktu
B – F – H memerlukan waktu selama 2 + 2 + 7 = 12 satuan waktu
B – F – I memerlukan waktu selama 3 + 3 + 5 = 11 satuan waktu
C – G – I memerlukan waktu selama 6 + 8 + 5 = 19 satuan waktu
Dengan demikian, jalur kritis pada ramgkaian kerja ini adalah C – G – I, atau yang dapat ditulis pula dengan 1 – 4, 4 – 6, 6 – 7 dengan waktu selama 19 satuan waktu, yang merupakan waktu maksimum untuk menyelesaikan seluruh rangkaian kerja tersebut. Jalur kritis ini perlu mendapatkan perhatian serius mengingat beberapa hal berikut :
Jalur kritis menyoroti aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan dengan ceoat, bilaman diinginkan waktu penyelesaian yang lebih pendek.
Setiap penundaan pada setiap aktivitas yang masuk dalam jalur kritis akan menyebabkan penundaan penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.
Setiap perencanaan pendahuluan dan perbaikan sepanjang jalur kritis mungkin akan menyebabkan jalur lain menjadi kritis.
Secara tegas diketahui, jalur kritis lebih mengarahkan perhatian menajemen pada situasi yang penting, memusatkan perhatian pada kemacetan dan menghilangkan hal-hal yang tidak perlu pada jalur lain yang tidak akan dapat mempercepat penyelesaian seluruh rangkaian pekerjaan.

Aktivitas Semu (Dummy)
Salah satu faktor yang perlu mendapatkan perhatian pada setiap penyusunan diagram jaringan kerja adalah aktivitas semu. Yang dimaksud dengan aktivitas semu adalah suatu aktivitas dalam jaringan kerja yang membutuhkan nol satuan waktu. Aktivitas semacam ini menggambarkan hubungan antara satu event yang lebih dahulu dengan dua event berikutnya meskipun tidak asling bergantung satu sama lain.

Keterbatasan-Keterbatasan Metode Jalur Kritis (MJK)
Faktor-faktor yang membatasi penerapan metode jalur kritis adalah :
MJK mendasarkan diri pada asumsi bahwa penyelesaian aktivitas dapat diketahui dengan tepat pada setiap waktu. Hal demikian ini tidak mungkin terjadi pada kehidupan negara.
MJK tidak memasukkan gagasan analisis statistik dalam menetukan perkiraan waktu.
MJK merupakan model perencanaan statik dan bukannya alat kontrol dinamik.

Program Evaluation and Review Technique (PERT)
Kenyataan menunjukkan bahwa kehidupan sehari-hari selalu bersifat dinamik. Sehingga dengan demikian, sebagaimana telah berkali-kali sisebutkan dimuka deadaan masa yang akan adtang tidak menentu (uncertain).
Untuk mengatasi keterbatasan yang disebutkan diatas, diciptakan satu model, sebagai perubahan konsep MJK dengan memasukkan beberapa hal seperti :
Teori probabilitas yang berguna untuk memperjitungkan ketidakpastian masa yang akan datang.
Gagasan analisis statistik untuk memperkirakan standard penyimpangan waktu penyelesaian keseluruhan pekerjaan.
Membuat model baru sebagai alat kontrol yang dinamik.
Didalam PERT digunakan 3 macam perkiraan waktu yaitu :
Waktu yang paling optimis (Wo) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling pendek, jikalau semua pekerjaan berjalan dengan lancar.
Waktu yang paling pesimis (Wp) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian yang paling panjang, dengan memperhitungkan kemungkinan-kemungkinan penundaan.
Waktu normal (Wn) merupakan kemungkinan waktu penyelesaian sebagaimana biasa terjadi.

Pengendalian Persediaan Bahan Baku
Bahan baku merupakan masalah yang cukup dominan dibidang produksi. Perusahaan selalu menghendaki jumlah persediaan yang cukup agar jalannya produksi tidak terganggu. Kata cukup disini tidak berarti bahwa persediaan bahan harus dalam jumlah besar. Persediaan dalam jumlah yang besar mengandung banyak resiko seperti :
Resiko hilang adn rusak
Biaya pemeliharaan dan pengawasan tinggi
Resiko using
Uang yang tertanam dipersediaan terlalu besar
Dengan demikian jumlah persediaan yang harus ada tidak terlampau besar dan tidak pula terlalu kecil. Persediaan yang terlalu kecil mengandung resiko kehabisan persediaan yang dapat merugikan perusahaan.
Jumlah persediaan yang tepat dapat ditentukan dengan jalan menghitung jumlah persediaan yang paling ekonomis. Jumlah yang ekonomis itu dipengaruhi oleh besar kecilnya jumlah pemesanan. Dengan kata lain untuk mencapai biaya persediaan yang optimal, maka perusahaan harus melakukan pemesanan-pemesanan seekonomis mungkin. Jumlah pemesanan yang ekonomis ini menjadi indikator jumlah persediaan yang tepat. Jumlah pemesanan yang ekonomis dipengaruhi oleh empat faktor yaitu :
Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
Biaya pemesanan
Biaya penyimpanan
Harga bahan baku
Biaya pemesanan, jika dikaitkan dengan besarnya persediaan, mempunyai ciri yang berlawanan deibanding dengan biaya penyimpanan. Semakin besar volume persediaan akan membuat semakin kecil biaya pemesanan, Karena frekuensi pemesanan yang semakin jarang. Sebaliknya, maikin besar volume persediaan, maka biaya penyimpanan akan semakin besar pula. Ciri demikian ini merupakan dasar penghitungan jumlah pemesanan yang paling ekonomis.

Pemeliharaan Peralatan
Di bidang aktivitas produksi, fungsi pemeliharaan dari perbaikan peralatan sangat memegang peranan. Bilamana hal ini diabaikan, maka akibatnya perusahaan akan menderita rugi yang tidak kecil.
Kerugian yang diderita oleh perusahaan karena kelalaian mengadakan pemeliharaan peralatan disebabkan antara lain :
Kerusakan peralatan yang sudah cukup parah sehingga menyebabkan biaya perbaikan menjadi mahal
Kerugian karena berhentinya sebagian atau keseluruhan kegiatan produksi
Kerugian karena keterlambatan pengiriman barang kepada konsumen sehingga menyebabkan turunnya pendapatan perusahaan
Perusahaan terpaksa harus membayar claim karena penyerahan yang tidak tepat
Menimbulkan keengganan pelanggan untuk kembali memesan ke perusahaan karena dianggap tidak menepati janji
Masalah pemeliharaan ini bagi pimpinan perusahaan sangat membingungkan karena di satu pihak, penting dan di pihak lain tidak, biayanya sulit diukur dan tidak produktif.
Pada umumnya, biaya pemeliharaan itu dari tahun ke tahun selalu cenderung naik, hal ini disebabkan 3 hal berikut :
Selalu terdapat kenaikan yang ajeg pada kecepatan pengoperasian peralatan, kecepatan toleransi dan spesifikasi produk yang dibuat
Adanya kecenderungan untuk memsang alat kontrol otomatis dan alat-alat pembantu lainnya, sebagai akibat dari pengembangan teknologi
Peralatan baru biasanya lebih mahal karena adanya pengaruh perubahan harga dan perkembangan peralatan itu sendiri, dan agar supaya kenaikan biaya tidak merubah unit cost terlalu meyolok, maka mesin baru diusahakan untuk bekerja lebih lama, lebih produktif atau justru keduanya

Organisasi Pemeliharaan Peralatan
Terdapat dua sistem untuk mengorganisasi pemeliaharaan ini yaitu :
Di desentralisir menurut pusat biaya atau departemen
Keuntungan :
Tenaga mekanik akan mengerti betul penggunaan dan karakteristik alat-alat yang harus mereka pakai
Mempermudah pimpinan mengarahkan orang-orang untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan yang harus cepat selesai
Kontrol pemeliharaan dapat lebih ditingkatkan, sehingga perbaikan-perbaikan besar dapat lebih diperkecil
Kelemahan :
Fleksibilitas sangat rendah
Terdapatnya duplikasi tenaga kerja
Sentralisasi
Dalam perusahaan hanya terdapat satu bagian yang khusus menangani perbaikan dan pemeliharaan peralatan.
Keuntungan :
Tidak terdapat duplikasi alat-alat, tenaga kerja dan persediaan suku cadang
Fleksibilitas yang tinggi
Kelemahan :
Memerlukan tenaga kerja yang dapat menangani berbagai bidang atau memerlukan tenaga spesialisasi cukup banyak
Memerlukan perencanaan, pengaturan jadwal waktu dan pembagian tugas yang efektif agar pemeliharaan dapat dilaksanakan dengan efisien
Sulit untuk menetapkan pembagian tugas dengan baik pada pekerjaan-pekerjaan yang harus didahulukan dan diselesaikan dengan segera
Beban pekerjaan bagian pemeliharaan semakin berat
Program pemeliharaan peralatan itu antara lain meliputi :
Penyusunan yang meliputi penentuan tugas-tugas yang akan dilakukan, prioritasnya dan tenaganya
Mengatur jadwal waktu dan beban pekerjaan sesuai dengan skala prioritasnya
Mengatur kartu perintah kerja dan kartu pemeliharaan setiap peralatan untuk mengawasi keajegan pemeliharaan dan suku cadang yang diganti
Mengatur penggunaan suku cadang dengan memakai kartu kendali untuk mempermudah administrasi gudang
Mengatur program latihan (training) untuk meningkatkan keterampilan kerja
Menagatur distribusi waktu kapan peralatan diperbaiki dengan memperhitungkan kerugiannya

Pengawasan Kualitas dan Inspeksi
Masalah pengawasan kualitas dan inspeksi ini, tidak hanya menyangkut tentang barangnya saja, akan tetapi menyangkut pula kebijakan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar, kebutuhan investasi, kemempuan menghasilkan kembali (return on investment), persaingan, kualitas dan disain teknis, standard bahan baku, proses dan kemampuan kerja barang yang bersangkutan, serta berbagai inspeksi di bidang-bidang kualitas bahan yang dipakai, operasi yang dugunakan dan daya kerja barang yang dibuatnya.
Terdapat empat tahap dalam pengawasan kualitas yaitu :
Penentuan kebijakan tentang penetapan kualitas sesuai dengan tuntutan pasar
Tahap penentuan disain tehnis untuk mencapai target tuntutan pasar
Tahap pembuatan, beberapa pengawasan kualitas bahan yang dipakai dan operasi produksi, sebagai perwujudan pelaksanaan tahap 1 dan 2
Tahap penggunaan di lapangan, dimana pemasangan akan berpengaruh kepada kualitas akhir dan pengefektifan jaminan kualitas serta daya kerja barang

Pengawasan Kualitas di dalam Produksi
Pengawasan/pengendalian mengajukan pertanyaan-pertanyaan kapan, berapa kali dan berpakah jumlah barang yang akan diinspeksi. Bilamana terjadi kerusakan, pengawasan menentukan penyebab kesalahan dan melakukan perbaikan.
Konsep probabilitas sangat memegang peranan pada tahap pengawasan kualitas ini dengan cara menetapkan perencanaan contoh (sampel) yang merupakan sarana untuk pengawasan kualitas barang-barang yang keluar dan dengan menggunakan prosedur bagan pengawasan secara kotinyu akan dapat mendeteksi mesin-mesin dan proses-proses yang tidak berjalan dengan semestinya.

Bagan Pengawasan (Control Chart)
Pada dasarnya, penyimpangan yang sering terjadi dalam proses industri, dibagi dalam 2 kategori :
Penyimpangan-penyimpangan yang tidak dapat ditentukan
Penyimpangan semacam ini, biasanya sangat kompleks, akan tetapi tidak begitu berarti bagi total penyimpangan yang terjadi, karena frekuensinya yang terlalu kecil
Penyimpangan-penyimpangan yang ditentukan
Biasanya, penyimpangan-penyimpangan semacam ini kerap kali terjadi dan dapat diketahui penyebabnya yang pada umunya disebabkan karena :
Perbedaan-perbedaan antara pekerja
Perbedaan-perbedaan antara mesin-mesin
Perbedaan-perbedaan antara bahan baku
Perbedaan karena interaksi antara dua atau ketiga faktor yang disebutkan diatas
Atas dasar hasil penyelidikan dari kedua penyimpangan tersebut dapat dibuat suatu control chart sehingga dapat digunakan untuk mendeteksi di mana penyebabnya. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan perbaikan-perbaikan.

Lokasi dan Layout Pabrik
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
Dekat dengan pasar
Dekat dengan bahan baku
Ongkos transport
Penyediaan tenaga kerja
Penyediaan sumber tenaga/energy
Lingkungan sekitar
Iklim

Cara Penentuan Lokasi Pabrik
Terdapat dua cara menetukan lokasi pabrik yakni :
Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap faktor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi. Hasil penilaian, biasanya dinyatakan di dalam ukuran baik sekali, baik, sedang, kurang, kurang sekali.
Cara Kuantitatif
Terdapat dua cara kuantitatif yakni :
Cara yang sederhana, merupakan usaha mengkuantifikasi analisis kuantitatif yang telah dilakukan, dengan cara memberikan SCORE pada masing-masing kriteria.
Cara yang komplek, cara ini menggunakan rumus-rumus matematika dan menggunakan model tertentu yang banyak digunakan dalam OPERATION RESEARCH. Model yang umumnya digunakan sebagai dasar penentuan lokasi pabrik adalah linear programming dengan metode simplex
Layout Fasilitas Produksi
Layout fasilitas produksi adalah pengaturan dan penempatan alat-alat, tenaga kerja dan kegiatan-kegiatan di dalam produksi.
Adapun tujuan pokok dari layout pabrik ini adalah :
Untuk meminimumkan biaya pengangkutan dan penanganan
Untuk mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan
Untuk mendapatkan penggunaan ruang yang efisien baik bagi karyawan maupun untuk penyimpanan
Untuk melakukan pekerjaan yang efisien
Untuk memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor
Dalam hal ini, layout dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
Process Layout merupakan penyusunan fasilitas produksi di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu.
Product Layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya.

makalah pengantar bisnis

nama kelompok: npm:
rachmat.dwiantono 25210500
andhika 20210657
afri 20210247
victor 29210545
kelas: 1Eb20
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
B. IDENTIFIKASI MASALAH
C. PEMBATASAN MASALAH.
D. PERUMUSAN MASALAH.

BAB II PEMBAHASAN
A. TUJUAN pembuatan roti .
B. FUNGSI pembuatan roti yang hegenis dan sehat di konsumsi para pembeli.

BAB III PENUTUP
A. SIMPULAN
B. SARAN

Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah S.W.T, yang telah memberikan kesehatan pada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini serta yang menciptakan alam semesta ini. Allah menciptakan manusia dengan akal dan pikiran untuk memenuhi kehidupannya serta dapat mengembangkan teknologi sehingga lebih maju. Semua itu dibutuhkan kemampuan dan belajar. Belajar dan usaha merupakan jalan agar seseorang bisa mencapai tujuannya.
Selesai makalah ini pada tanggal 14 november 2010
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Dengan adanya kegiatan ini siswa di harapkan mampu membuat laporan mengenai “pembuatan roti dan pembaharuan suara” sambil melakukan penelitian, sehingga kita dapat mengetahui bagaimana cara pembuatan roti dan pembaharuan suara, selain itu kegiatan ini pun ditinjau untuk memperkaya wawasan dan pengetahuan para siswa-siswi kelas x (sepuluh) dalam memperdalam ilmu pengetahuan alam biologi.
1.2 Pokok pembahasan
Dalam makalah ini penyusun akan menguraikan tentang pembuatan roti dan pembaharuan suara, yang terdiri dari beberapa sub – pokok bahasan diantaranya :
Bahan-bahan membuat roti
Cara pembuatan roti
Macam-macam roti
Zat-zat yang digunnakan
Suara pembaharuan
1.3 Tujuan pembuatan makalah
1. Bidang pembelajaran
a.Siswa dapat menyusun sebuah laporan sesuai dengan tugas yang diberikan guru bidang study
b. Siswa memperoleh pengetahuann-pengetahuan paraktis yang dapat dijadikan sebagai landasan untuk mengembangkan intelektual dirinya dimasa yang akan datang
2. Bidang organisasi
a. Siswa dapat menulis suatu perencanaan tugas kegiatan kerja, untuk mencapai tujuan yang diharapkan dengan menempuh musyawarah dan mufakat
b. Melatih siswa agar mampu melaksanakan tugas kerja sesuai dengan recana yang telah disusun dan diterapkan bersama
1.4 Metode penelitian
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menguraikan pokok-pokok bahasa dengan menggunakan metode study banding umum, seperti aspek biologi dan llingkungan
1.5 Sistematika penelitian
Sistematika yang digunakan oleh penyusun dalam melakukan penelitiannya adalah mengumpulkan data dari setiap anggota kelompok kemudian menyusunnya menjadi sebuah makalah

BAB II
PEMBUATAN ROTI
Dalam pembuatan roti ada 2 tahap yang harus diperhatikan diantaranya :
1.Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti
2.Cara-cara dalam pembuatan roti
A. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan roti :
1. Tepung terigu
2. Telur
3. Mentega
4. Gula pasir
5. Vanili
6. Coklat bubuk
7. Bahan pengawet
8. Bahan pengembang
B. Cara pembuatan roti :
1. masukan tepung terigu dan telur lalu diaduk hingga rata
2. setelah rata masukan gula pasir dan mentega, vanili, kemudian aduk hingga rata,
3. setelah adonannya kental lalu masukan bahan pengawet dan bahan pengembang
4. setelah rata masukan adonan tersebut kedalam loyang atau cetakan roti lalu masukan coklat tersebut kedalam roti tersebut
5. kemudian masukan loyang tersebut kedalam open
6. tunggu sampai 15 menit setelah selesai angkat dan dinginkan selama 15 menit.
7. Setelah dingin masukan roti – roti tersebut ke dalam bungkus yang sudah tersedia.
C. Alat yang digunakan dalam pembuatan roti :
1. Mesin adonan 4. Mesin pengocok telur
2. Mesin penggerak ( desel )
3. Mesin roling
Bahan Dasar Roti
Tepung terigu adalah bahan utama dalam pembuatan roti. Perhatikan di dalam memilih jenis terigu. Jenis yang paling tepat adalah tepung terigu jenis hard wheat dengan kandungan gluten di atas 12,5 %. Kandungan glutennya yang tinggi akan membentuk jaringan elastis selama proses pengadukan. Pada tahap fermentasi gas yang terbentuk oleh yeast akan tertahan oleh jaringan gluten, hasilnya adonan roti akan mengembang besar dan empuk teksturnya. Jangan Anda bersepekulasi dengan menambahkan jenis tepung-tepungan yang lain, kalau tidak roti akan padat, berat, bervolume kecil dan teksturnya kasar.

Air atau cairan (susu segar, bir, sari buah-buahan dll) dalam pembuatan roti mempunyai banyak fungsi. Dengan tercampurnya tepung dengan air akan memungkinkan terbentuknya gluten. Selain itu air juga berfungsi mengontrol kepadatan adonan dan membantu penyebaran bahan-bahan lain agar dapat tercampur rata. Untuk adonan roti, gunakan air dengan pH normal (air minum) sehingga mendapatkan roti yang maksimal.

Roti tidak akan mengembang tanpa menambahkan yeast atau ragi ke dalam adonan. Jenis yeast yang digunakan adalah golongan khamir jenis Saccaromyces Cerevisiae. Mikroorganisme ber sel satu inilah yang berkerja selama proses fermentasi, selama proses fermentasi yeast merubah karbohidrat dan gula menjadi gas karbondioksida (CO2) dan alkohol. Zat inilah yang menjadikan adonan mengembang, terbentuk serat-serat pada adonan dan aroma harum khas roti.

Lemak juga bahan yang sering di tambahkan pada pembuatan roti. Margarin dan butter adalah pilihanya. Di dalam adonan lemak dapat menahan gas CO2 keluar dari adonan sehingga akan diperoleh volume roti lebih besar. Untuk mendapatkan citarasa yang lezat disarankan menggunakan butter, sedangkan margarin menjadikan roti beraroma lebih ringan.
Gula, garam dan bread improver. Ketiga bahan ini tidak mutlak diperlukan, namun demikian jika ditambahkan sesuai dengan kebutuhan akan menjadikan kualitas roti lebih baik. Penambahan gula secara tepat akan membuat kerak roti lebih bagus, memberikan citarasa manis dan proses fermentasi berjalan lebih cepat karena gula adalah sumber makanan bagi yeast. Garam berperan sebaliknya, penggunaan garam yang berlebihan akan menghambat kerja ragi sehingga proses fermentasi berjalan lambat. Namun demikian garam dapat meningkatkan citarasa gurih dan membuat jaringan gluten lebih kuat. Jika anda menginginkan roti bertekstur lebih empuk, tambahkan bread improver. Bahan ini akan membantu memperbaiki tekstur roti menjadi lebih lembut dan empuk.

Proses Pembuatan Roti
Adonan roti dapat dibuat dengan tiga metode. Pertama metode sponge and dough, metode ini dibuat dengan dua tahap, pertama dengan membuat adonan biang, dari adonan biang kemudian ditambahkan bahan-bahan lain, diaduk sampai kalis baru difermentasikan. Kedua metode straight dough. Metode ini paling tepat karena semua bahan di campur menjadi satu, di aduk sampai kalis dan di fermentasikan. Terakhir adalah metode no time dough, proses pembuatanya sama seperti metode straight dough namun proses fermentasinya dipersingkat bahkan terkadang tidak difermentasikan. Kekurangan metode ini, volume roti tidak akan maksimal, aroma khas roti tidak terbentuk dan memerlukan bread improver lebih banyak sebagai bahan pengembangnya. Penggunaan suhu oven dalam pembuatan roti juga harus tepat. Suhu yang paling sesuai adalah kisaran 180 – 200 derajat C dengan waktu pemanggangan 20 – 25 menit

Jika Anda rajin mencoba dan mengikuti petunjuk resep dengan baik, kami yakin Anda akan berhasil dalam membuat roti. Seluruh keluarga pasti akan menyambut gembira menikmati lezatnya roti bikinan mama. Selamat Berkreasi !. (Budi Sutomo)

penutup
sekian makalah dari kami semoga bermanfaat untuk mahasiswa dan mahasiswi universitas gunadarma,apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dari kelompok kami mohon di maafkan sebesar-sebesarnya. Asslammualaikum.wr.wb

Kamis, 04 November 2010

Pemasaran

Pemasaran
PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN
· Pengertian Pemasaran
Menurut William J. Stanton, pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pada pembeli potensial.

Pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
1. Penjualan
2. Perdagangan
3. Distribusi

· Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan.
Pemasaran adalah termasuk salah satu kegiatan dalam perekonomian dan membantu dalam penciptaan nilai ekonomi. Sedangkan nilai ekonomi itu sendiri akan menentukan harga barang dan jasa bagi individu-individu. Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
§ Produksi yang membuat barang-barang
§ Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
1. Faedah bentuk (form utility)
2. Faedah waktu ( time utility)
3. Faedah tempat (place utility)
4. Faedah milik (ownership utility)
5. Faedah informasi (information utility)
Dari kelima faedah tersebut, kegiatan pemasaran menciptakan empat faedah, yaitu : faedah waktu, tempat, milik, dan informasi. Sedangkan faedah bentuk diciptakan oleh kegiatan produksi.
1. Faedah Waktu
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. Ini memerlukan suatu riset pemasaran untuk menentukan jenis produk apakah yamh diinginkan oleh konsumen pada suatu saat. Jadi produk yang ditawarkan harus selalu siap pada saat diperlukan oleh konsumen.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya. Jadi, penjual berusaha untuk menentukan lokasi persediaan produknya sedekat mungkin dengan konsumen.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Pada prinsipnya, transaksi jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sudah dapat menciptakan faedah milik meskipun secara fisik produknya belum berada ditangan pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi, konsumen akan lebih memahami tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusan untuk membelinya. Dalam kegiatan pemasaran, pemberi informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan promosi.


· Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.
Konsep pemasaran ini banyak dianut oleh perusahaan modern yang ingin mencapai laba jangka panjang dengan berorientasi kepada konsumen atau pasar.

· Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
§ Pendekatan serba fungsi (functional approach)
Jumlah dan macam dari fungsi ini tergantung pada macam produk dan kebiasaan dalam perdagang. Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
1. Penjualan
2. Pembeli
3. Pengangkutan
4. Penyimpanan
5. Pembelanjaan
6. Penanggungan Risiko
7. Standardisasi dan Grading
8. Pengumpulan Informasi Pasar
§ Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran.
§ Pendekatan serba barang (commodity approach)
Suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industri.
§ Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
Suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapat dikontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat di kontrol atau variabel lingkungan seperti persaingan, permintaan dan masyarakat.
§ Pendekatan serba sistem (total system approach)
Sumber pamasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan faktor-faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.


STRUKTUR ORGANISASI PEMASARAN

Sebagai salah satu fungsi pokok dalam perusahaan, pemasaran dipegang oleh seorang manajerpemasaran yang kebanyakan bertanggung jawab pada direktur perusahaan. Manajer pemasaran membawahi sejumlah individu yang dikelompokkan ke dalam sub bagian, yaitu :
1. Sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan staf penunjang.
2. Sub bagian penjualan umum.
Kepala sub bagian perencanaan pemasaran dan pelayanan alat penunjang bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1. Perencanaan dan perdagangan barang
2. Periklanan
3. Riset pemasaran
4. Analisis dan pengawasan penjualan
5. Anggaran penjualan
6. Peramalan penjualan
7. Perencanaan saluran, teritorial dan kuota
8. Pengawasan persediaan
9. Penjadwalan produksi
10. Distribusi fisik
Sedangkan kepala sub bagian penjualan umum bertanggung jawab terhadap masalah-masalah :
1. Penjualan lapangan
2. Kegiaatan kantor penjualan termasuk srvis langganan dan servis barang.


PASAR

· Pengertian Pasar
Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja, dan kemauan untuk membelanjakannya.
Dari definisi tersebut dapatlah diketahui adanya tiga unsur penting yang terdapat dalam pasar, yakni :
1. Orang dengan segala keinginannya
2. Daya beli mereka
3. Kemauan untuk membelanjakan uangnya.

· Macam-macam Pasar
Pada pokoknya, pasar dapat dikelompokkan kedalam 4 golongan, yakni :
1. Pasar konsumen
2. Pasar industri
3. Pasar penjual
4. Pasar pemerintah
· Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-membagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk kedalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen.

MARKETING MIX DAN PRODUK

· Pengertian Marketing Mix
Marketing mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni : produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi.
· Pengertian Barang
Barang/produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
· Penggolonngan Barang menurut Tingkat Pemakaian dan Kekongkritannya
Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah barang dapat digunakan, apakah sekali, dua kali, atau beberapa kali, atau sekian banyak kali. Selain itu, penggolongan tersebut juga menunjukkan kongkrit-tidaknya suatu barang, sehingga barang-barang dibagi kedalam : 1. Barang tahan lama, 2. Barang tidak tahan lama, 3. Jasa.
· Penggolongan Barang menurut Tujuan Pemakaian oleh si Pemakai
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaian oleh si pemakai ini banyak digunakan karena sangat praktis. Dalam hal ini, barang dapat digolongkan kedalam dua golongan, yaitu :
1. Barang Konsumsi
a. Barang konvenien
b. Barang shopping
c. Barang spesial
2. Barang Industri
1. Bahan baku
2. Komponen dan barang setengah jadi
3. Perlengkapan operasi
4. Instalasi
5. Peralatan ekstra

· Siklus Kehidupan Barang (Product Life Cycle)
Seperti halnya manusia, barang juga memiliki siklus kehidupan/umur (life cycle) yang terdiri atas beberapa tahap sejak barang diperkenalkan sampai tidak lagi terdapat di pasaran, ini disebut juga siklus kehidupan barang.
Siklus kiahidupan barang terdiri dari 5 tahap, yaitu :
1. Tahap Perkenalan
2. Tahap Pertumbuhan
3. Tahap Kedewasaan dan Kejenuhan
4. Tahap Kemunduran

· Merk
Brand adalah suatu nama, istilah simbul, atau disain (rancangan), atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberi tanda pengenal barang atau jasa dari seorang penjual atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.


SALURAN PEMASARAN
· Pengertian SaluranDistribusi
Saluran distribusi untuk suatu barang adalah saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan barang tersebut dari produsen sampai ke konsumen atau pemakai industri.
· Alternatif Saluran Distribusi untuk Barang Konsumsi dan Barang Industri
Perantara adalah individu lembaga bisnis yang beroperasi di antara produsen dan konsumen atau pembeli industri. Adapaun macam-macam perantara yang ada adalah :
1. Pedagang besar
2. Pengecer
3. Agen
· Saluran Distribusi Ganda
Ada beberapa masalah yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan saluran distribusi. Faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Jenis barang yang dipasarkan
2. Produsen yang menghasilkan produknya
3. Penyalur yang bersedia ikut mengambil bagian
4. Pasar yang dituju
· Perantara Saluran
Adapun jenis-jenis perantara adalah :
1. Pedagang Besar
2. Pengecer
3. Agen
· Jumlah Perantara dalam Saluran
Setelah produsen menentukan saluran distribusi yang akan dipakai, masalah yang akan dihadapi berikutnya adalah masalah penentuan jumlah perantara untuk ditempatkan sebagai perantara pada tingkat perdagangan besar dan/atau pedagang eceran. Dalam hal ini, produsen mempunyai tiga alternatif yang dapat ditempuhnya, yaitu :
1. Distribusi Insentif
2. Distribusi selektif
3. Distribusi ekslusif
· Distribusi fisik
Pada pokoknya, dua masalah penting yang terdapat dalam kegiatan distribusi fisik ini adalah :
1. Pengangkutan
2. Penyimpanan


PENENTUAN HARGA
· Arti dan Pentingnya Harga
Harga adalah sejumlah uang (ditambahkan beberapa barang kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayannya.
· Faktor-faktor yang Mempengaruhi tingkat Harga
Dalam kenyataan, tingkat harga yang terjadi dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti :
1. Kondisi Perekonomian
2. Penawaran dan Permintaan
3. Elastisitas Permintaan
4. Persaingan
5. Biaya
6. Tujuan Manajer
7. Pengawasan Pemerintah
· Metode-metode Penetapan Harga
1. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost-Plus Pricing Method)
Rumusnya : BIAYA TOTAL + MARJIN = HARGA JUAL
2. Penetapan Harga Mark-Up (Mark-Up Pricing Method)
Rumusnya : HARGA BELI + MARK UP = HARGA JUAL
3. Penetapan Harga Break-even (Break-even Pricing)
Rumusnya : BIAYA TOTAL = BIAYA TETAP + BIAYA VARIABEL
· Politik Penetapan Harga
Beberapa politik penetapan harga, yaitu :
1. Penetapan Harga Psikhologis
2. Price Lining
3. Potongan Harga
a. Potongan kuantitas
b. Potongan dagang
c. Potongan tunai
d. Potongan musiman
4. Penetapan Harga Geografis


PROMOSI DAN PERIKLANAN
· Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu-arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.
Beberapa kegiatan yang ada dalam promosi ini pada umumnya ada empat, yaitu :
Periklana
Personal selling
Promosi penjualan
Publisitas dan hubungan masyarakat
· Periklanan
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.
1. Tujuan Periklanan
2. Jenis Periklanan
3. Media Periklanan
4. Biro Periklanan


PERSONAL SELLING, PROMOSI PENJUALAN, DAN PUBLISITAS. Personal Selling
Personal selling adalah interaksi antar individu, saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran yang saling menguntungkan dengan pihak lain.
Materi dalam personal selling ada dua
1. Proses Personal Selling
2. Jenis Tugas Penjualan dan Salesman